Cabup Simon Subandi Supriadi Kampanye
MAUMERE : WARTA-NUSANTARA.COM–Calon Bupati Sikka dari Paket Joss, Simon Subandi Supriadi dalam kesempatan berkampanye di Desa Hokor, Kecamatan Bola, menyebut “Tepuk Tangan untuk yang utang.”
Pernyataan ini sebagai respon atas persoalan yang dihadapi Kabupaten Sikka saat ini dimana Kabupaten Sikka terlilit utang sebesar 216 miliar.
Mantan Anggota DPRD Sikka ini dalam nada kritik mengatakan alangkah baiknya membangun Kabupaten Sikka tidak dengan utang.
“Utang itu tidak salah, tapi apa akibat dari itu, kita harus bayar. Coba kita omong baik baik 216 miliar, itu tidak perlu utang,” ucapnya pada Senin 7 Oktober 2024 malam.
Ia melihat bahwa angka 216 miliar terbilang mudah untuk diperoleh jika adanya komunikasi yang baik antara pemimpin dengan DPR pusat.
Maka dari itu, ia menghimbau masyarakat untuk memilih pemimpin yang membangun Kabupaten tidak dengan berhutang.
“Baik tepuk tangan untuk yang utang, ” demikian candanya dihadapan masyarakat.
Ia juga mengatakan bahwa menjadi pemimpin bukan ditentukan oleh umur. Baginya, umur hanyalah angka.
Maka dari itu, pasangannya, Cabup Juventus Prima Yoris Kago, yang sudah melalui proses sebelumnya sangat layak untuk memimpin Kabupaten Sikka 5 tahun kedepan.
Secara hukum, menjadi Bupati atau Wakil Bupati, minimal berumur 25, sementara itu umur Cabup Juventus sudah 33 tahun yang artinya sudah memenuhi syarat untuk maju dalam Pilkada Sikka 2024 ini.
“Umur itu hanyalah angka, 33, 40, 50, 60 tetapi kemampuan, kapasitas, relasi, jaringan, itu adalah tergantung bagaimana seorang itu berproses. Dan prosesnya begitu cepat sehingga partai-partai besar Golkar, Gerindra mendukung dia untuk maju jadi calon bupati di Sikka,” tandasnya.
Simon memutuskan mendampingi Juventus karena dia yakin Juventus mampu memimpin Kabupaten Sikka 5 tahun kedepan.
Lalu untuk persoalan di Kabupaten Sikka, Simon yang pernah menjadi anggota dewan mengaku tahu apa yang menjadi pekerjaan rumah bagi pemimpin terpilih nanti.
“Saya 2 periode menjadi anggota dewan dan saya cukup tau kondisi di kabupaten Sikka ini. 5 tahun lalu kami pernah datang ke Hokor ini. Kami bermalam di sini. Ada sedikit perubahan, jalannya sudah dirawat. Tapi ada hal-hal yang memang belum dibenahi, ” kenangnya.
Ia juga menyebut selama menjadi DPR, ia mengakui Kabupaten Sikka berprestasi karena mendapatkan WTP sebanyak 5 kali. Namun, ternyata banyak proyek pembangunan yang mangkrak.
“Saya selama di DPR memang kita tahu dapat WTP tapi selain itu juga banyak proyek-proyek yang mangkrak. Artinya selama ini tidak menyentuh sampai ke output dan outcome dari proyek itu karena dia bermasalah, ” ucapnya.
Simon membeberkan Maumere saat ini dilanda krisis keuangan yang luar biasa. TPP para ASN tidak bisa dibayar penuh karena uang tidak ada, insentif kader posyandu, RT, RW tidak bisa dibayar karena uang tidak ada.
Insentif daerah untuk guru honorer jumlahnya tidak bisa bertambah karena uang tidak ada. “Kenapa? karena uang kita gunakan untuk kepentingan lain yang belum menyentuh kesejahteraan masyarakat secara umum, ” pungkasnya.
Dalam pertemuan dengan Melki Mekeng, Melki nyatakan siap dukung anggaran dari pusat hingga ke Sikka. “Selama ini dia banyak membantu di Flores Timur dan Lembata.
Ia menegaskan lagi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Sikka saat ini belum bisa terpenuhi dengan baik. Kebutuhan masyarakat itu yakni pendidikan, kesehatan dan ekonomi. “Tiga faktor ini yang menunjukkan Indeks pembangunan suatu daerah, ” menurutnya.
Saat ini Kabupaten hanya berada di urutan ke 5 untuk IPM dari 22 kabupaten/kota di NTT. “Kita tidak mau, kita harus naikkan untuk menjadi urutan pertama di NTT, ” kata Simon. Selain itu, pendidikan di Kabupaten Sikka masih masih sangat memprihatinkan.
“Tenaga pendidik, guru honorer tidak diperhatikan. Beasiswa belum menyentuh orang-orang yang membutuhkan. Beasiswa itu bagus tetapi jangan hanya berikan karena kroni atau tim sukses atau keluarga, ” jelasnya.
Ia menegaskan Beasiswa akan tetap dilanjutkan, sebab beasiswa itu kewajiban pemerintah. “Tetapi paket joss tidak akan mengambil dari APBD, ” terangnya.
Paket Joss akan mendatangkan beasiswa dari luar yakni dari BUMN, Kementerian Pendidikan tinggi maupun lembaga swasta.
“Kami juga punya program untuk mengatasi kemiskinan ekstrim. Kita akan menghadiahkan 1 KK 1 Sarjana. Itu akan dibiayai oleh pemerintah untuk keluarga miskin ekstrim, ” tandasnya.
Ia menegaskan Ini bukan janji, tapi sudah dipikirkan, direncanakan oleh Paket Joss sebelum maju Pilkada Sikka.
Ia juga menghimbau masyarakat untuk menggunakan Kartu Indonesia Sehat. Karena Kartu Sikka Sehat (KSS) itu tidak berlaku lagi. Alasannya, pemerintah masih memiliki hutang kepada rumah sakit sebesar 22 miliar. Dan, KSS itu telah dialihkan ke Kartu Indonesia Sehat.
Tugas paket Joss adalah menambah kuota pengguna Kartu Indonesia Sehat. “Jadi kalau ada yang datang bilang Kartu Sikka sehat masih itu tipu semua, ” ucapnya.
Saat ini terdapat 61 ribu warga yang belum mendapatkan akses Kartu Indonesia Sehat. Dan Paket Joss berkomitmen untuk menambah kuota pengguna Kartu Indonesia Sehat. *** (ICHA-WN BIRO SIKKA)