Foto : Pater Steph Tupeng Witin, Vian Burin, Dami Wadan dan Sintus Burin



LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM–Pater Stef Tupeng Witin, SVD mengatakan rakyat harus memilih pemimpin Lembata yang sungguh punya hati baik dan tulus siap mepersembahkan jiwa raganya untuk membangun Lembata secara berkelanjutan. “Jika kalian menilai Vian Burin dan Polce Ruing punya hati baik dan tulus mempersembahkan dan mengorbankan jiwa raganya untuk Lembata maka pastikan pilihan untuk mereka berdua demi Lembata maju sejahtera berkelanjutan”.

Pater Steph Tupeng Witin, SVD mengungkapkan pandangan dalam sambutan usai memimpin Misa Syukur satu tahun meninggalnya bapak Hendrikus Pito Burin, di Longser, Kelurahan Lewoleba Barat, Rabu, 9/10/2024 .


Menurut Pater Steph yang terkenal dengan buku karyanya berjudul, “Lembata Negeri Kecil Salah Urus” menilai bahwa selama beberapa periode kepemimpinan Lembata masih banyak persoalan pembangunan yang dihadapi masyarakat Lembata baik secara ekonomi, sosial dan politik akibat salah urus oleh pemangku kepentingan, Karena itu, sudah saatnya kita butuh pemimpin yang relah berkorban dan tulus Mempersembahkan dirinya dengan istilah lainnya, “Mewakafkan” dirinya untuk membawa masyarakat keluar dari aneka persoalan pembangunan yang salah urus.


Sebagaimana diketahui, Buku Pater Steph Tupeng Witin, SVD ini merupakan sebuah upaya dari seorang putra daerah asli Lembata untuk menginventarisir persoalan-persoalan Lembata dewasa ini, juga sebuah kritik pedas atas realitas-realitas sosial, politik, ekonomi, dan budaya di Kabupaten Lembata, Pulau Lembata. Sebuah upaya cerdas yang mengajak pembacanya untuk ikut memikirkan nasib Lembata ke depan.

“Vian Burin dan Polce Ruing adalah pejuang otonomi Lembata. Jika kalian menilai kedua figur ini punya hati baik dan tulus mempersembahkan dirinya untuk kemajuan Lembata dan kesejahteraan rakyat serta mampu mewujudkan pembangunan berkelanjutan maka itulah pilihan tepat dari sejumlah calon pemimpin yang ada. Saya sebagai Pastor anak tanah Lembata mendoakan dari Ende agar perjuangan politik ini sukses”, ungkap Pater Steph Tupeng Witin, SVD, asal Desa Ataili, Kecamatan Wulandoni.
Pater Steph menilai, salah satu progres pembangunan yang saat ini tengah menjadi perhatian publik adalah Geothermal di Watuwawer, Kecamatan Atadei. Pastor yang terkenal sebagai aktivis lingkungan itu menyatakan menolak pembangunan Geothermal di Lembata karena berdampak ekologis merusak lingkungan dan membawa dampak pencemaran bagi masyarakat setempat.
Dampak ekologis itu, lanjut Pater Steph, seperti yang kini dirasakan masyarakat di Mataloko., lingkungan rusak, mata air tercemar dan lahan pertanian tidak bisa diolah secara produktif. Fakta semacam ini mesti menjadi alasan untuk tidak melalukan pembangunan Geothermal di Lembata. *** (WN-01)