Penjabat Bupati Lembata, Paskalis Ola Tapo Bali Pidato HUT OTDA
LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM–Penjabat Bupati Lembata, Paskalis Ola Tapo Bali, AP.,MT menjelaskan filososi Tema Besar Hari Ulang Tahun (HUT) Otonomi Kabupaten Lembata sekaligus menjawan pertanyaan Wartawan terkait latar dan makna tema Pesta Perak Lembata. Taan Tou (Satu Hati) merupakan Spirit Persatuan dan Persaudaraan yang diletakan para tokoh Pencetus dan pejuang sejak 7 Maret 1954 dan 7 Maret 1999. Lembata Maju itu selaran dengan Visi Nasional Indonesia Maju yang diimplementasikan sebagai visi jangka panjang daerah Kabupaten Lembata.
Penjabat Bupati Lembata, Paskalis Ola Tapo Bali menjelaskan latar belakang dan makna tema utama GUT Otonomi Kabupaten Lembata ke-25 menanggapi pertanyaan Wartawan Warta-Nusantara.Com, Sabtu, 12 Oktober 2024 dalam Konferensi Pers dengan para Wartawan di Ruang Kerjanya, Kantor Bupati Lembata, di Lewoleba, Lembata.
Dalam Konferensi Pers itu, Penjabat Bupati didampingi Penjabat Sekda Lembata, Quintus Irenius Suciadi, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lembata, Petrus Demong dan Kabag Prokopim Setda Lembata, Ftsns Dangku.
Menurut Paskalis, makna tema HUT Otda Lembata ke-25 (12 Oktober 1999-12 Oktober 2024) mencakup tiga hal yakni bernilai Historikal, bernilai Ekologis dan bernilai Kemanusiaan.
“Makna Historikal Taan Tou merupakan semangat/spirit 7 Maret 1954 dan 7 Maret 199. Kata Taan Tou itu tertera dalam Logo Lambang Daerah Lembata sebagai simbol persatuan dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Dalam konteks mengenang sejarah itu, kemarin kita lakukan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Situs 7 Maret di Hadakewa, Kecamatan Lebatukan hasil Karya Pemenang Sayembara Matheus Rio Buyanaya.
Para Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) tiap hari memikul Lambang Daerah dengan Logo tulisan “Taan Tou”dipundaknya harus memahami bahwa spirit persatuan mesti ditunjukan dalam karya dan pengabdian mengisi otonomi terhadap Lewotana Lembata yang telah berusia 25 tahun ini. Karena itu, segala perbedaan harus diminimalisir dan terus menggelorakan semangat Taan Tou sebagai Falsafah Lembata.
Sedangkan Lembata Maju sebagai Visi Jangka Panjang Daerah Kabupaten Lembata selaras dengan Visi Nasional Indonesia Maju karena secara struktural dan hirarki pemerintahan harus berkorelasi dari Pemerintah Pusat sampai ke Pemerintah Kabupaten.
Makna Ekologis, jelas Paskalis, berkaitan dengan situasi iklim global dan ektrim maka kehidupak kita mesti ramah lingkungan memelihara hutan dan menanam pohon. Tidak boleh ada kebakaran hutan akibat tebas bakar pembukaan kebun baru. Pihaknya juga merasa prihatin dengan kasus kebakaran hutan di Lembata. Karena itu, di setiap sekolah dan Kantor harus melakukan aksi Biopori dengan menanam minimal 5 pohon dilingkungan masing-masing.
Menurut Paskalis, makna tema Kemanusiaan juga sangat penting karena kita menghadapi masalah kemiskinan dan Stunting. Karena itu, masalah kemiskinan harus menjadi perhatian Pemkab Lembata dalam pelayanan kemanusiaan terutama penanganan stunting yang masih tinggi. *** (WN-01)