Ketua FP2L, Alex Murin dan Kajari Lembata, Yupiter Selan



LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM–Ketua Forum Penyelamat Lewotana Lembata (FP2L), Alex Murin mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) terutama Kejaksaan Negeri Lembata untuk melakukan pemeriksaan terhadap kualitas pembangunan Paket Pekerjaan Peningkatan Jalan Lodotodokowa-Seranggorang-Balurebong, Kecamatan Lebatukan yang dikerjakan Kuasa Direktur CV Phala Sukses, Paskalis Laba Witak senilai Rp 3.007.898000., yang bersumber dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).


Ketua Forum Penyelamat Lewotana Lembata (FP2L), Alex Murin meminta Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari ) Lembata, Yupiter Selan, SH.,M.Hum dan Tim untuk secepatnya bergerak turun ke lapangan agar bisa melihat sendiri pekerjaan jalan yang rusak karena menurut pengawas kualitas jalan diragukan.


“Selain itu, FP2L meminta agar tim ahli bisa turun ke lokasi untuk dapat memastikan apakah pekerjaan jalan sesuai kontrak atau tidak. Kami mengingatkan kepada kontraktor yang mengerjakan paket pekerjaan ini harus berkualitas dan bertanggungjawab. Jangan coba-coba bermain api ditanah sendiri karena sangat menyusahkan rakyat jika ada dugaan tindak pidana korupsi”, tandas Alex Murin.
Menurut Sumber Warta-Nusantara.Com yang tak mau disebutkan namanya menungkapkan bahwa proyek jalan PEN itu dikerjakan oleh Kuasa Direktur CV Phala Sukses, Paskalis Laba Witak berdasarkan Surat Perjanjian Kerja Nomor : 04/SP/Lodotodokowa-Balurebong/PPK-PEN/Vll Tanggal 14 Juli 2022. Sumber dana , Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) senilai Rp 3.007.898.000., dengan waktu pelaksanaan 150 Hari Kalender.


“Pelksanaan proyek itu selama 150 Hari Kalender, tapi proses pengerjaannya sampai tahun depan. Karena itu dikenakan denda sebesar Rp 100 Juta, kalau mau lurus seharusnya denda lebih dari itu. Padahal uang proyek sudah cair seratus persen karena takut dikembalikan sehingga dipaksakan penyelesaiannya”, ungkap sumber itu yang diterima melalui rekaman suara.
Sumber itu menjelaskan, kualitas jalan berat sekali karena pada segmen lima retak pecah semua itu. Segmen tiga itu pasangan diatas batang kemiri karena terlalu dalam . Kalau hujan turun hancur semua itu. Sedangkan segmen dua masih tersisa 25 meter itu. Rabat bentang diatas lumpur dan ada fotonya, Pemadatan tidak pakai Walas, memang ada foto tapi hanya formalitas sebagai laporan saja.
Kuasa Direktur CV Phala Sukses, Paskalis Laba Witak yang dikonfirmasi pertelepon memyatakan siap memberikan klarifikasi secara langsung. Namun hingga berita ini diterbitkan pihaknya tidak memberikan kepastian konfirmasi lebih lanjut. *** (WN-01)