Oleh : Romo Antonius Prakum Keraf
|Yer 31:7-9| Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.6;R:3|Ibr 5:1-6|Mrk 10:46-52|
WARTA-NUSANTARA.COM–Kebangkitan dan hidup baru KEBANGKITAN dan hidup baru berawal dari krisis dalam pelbagai bidang seperti agama, ekonomi, Pendidikan, sosial-politik, kebudayaan dan lain-lain. Krisis paling utama, yaitu iman. Orang Israel kehilangan iman akan Allah benar. Sejak keluar dari Mesir, banyak orang Israel mati terpagut ular, mati dalam perang melawan bangsa asing, mati di tanah pembuangan!
Di tengah krisis, Allah tidak meninggalkan ‘sisa kecil Israel’. Allah mengutus nabi-nabi antara lain Yeremia untuk mewartakan kasih Allah yang tidak pernah akan melupakan sisa kecil Israel yang tetap setia! ‘Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal’.
Tugas nabi yaitu membawa kembali, memimpin sisa kecil -orang buta, lumpuh, Wanita hamil, anak-anak ke jalan yang benar! Krisis iman yang meluas ke pelbagai bidang Kehidupan dewasa ini, mengundang kita sadar akan kebangkitan dan hidup baru. Allah sendiri memulai gerakkan kebangkitan dan hidup baru sejalan dengan tahun program Keuskupan yaitu Tahun Komunitas Basis Gerejani dan Kelompok Kategorial.
Peran nabi Yeremia kemabali hadir dalam diri rasul awam kita, kelompok-kelomok kategorial. Ketika terjadi krisis kekurangan tenaga imam, kelompok kategorial konfreria menjadi kekuatan gereja menjaga iman di keuskupan Larantuka mulai dari keluarga.
Konfreria satu kelompok kategorial tertua di keuskupan Larantuka. Kehadiran mereka menggemakan sukacita kebangkitan dan hidup baru dalam banyak keluarga. Melalui bapa keluarga,
Allah memulai gerakkan menyelamatkan banyak keluarga dari krisis iman! (Yer 31:7-9) Apakah kita siap menanggapi undangan Allah menjadi penjaga iman dengan melibatkan diri dan mendukung hadirnya komunitas bapa-bapa dalam tubuh kelompok kategorial konfreria? Pemazmur mengingatkan, Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita!
Kehadiran konfreria di paroki kita menjadi sebuah tanda kebangkitan dan hidup baru, sebuah sejarah keselamatan yang tidak boleh kita lupakan! (Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.6;R:3) Rasul Paulus meneguhkan panggilan kita entah sebagai imam, atau sebagai kaum awan dalam pelbagai kelompok kategorial.
Allah sendiri memilih dan menetapkan kita untuk mengambil bagian dalam karya keselamatan dengan meneladani Yesus Kristus, Imam agung kita! (Ibr 5:1-6) Yesus memiliki mata dan telinga yang kuat mendengar seruan minta tolong dari sisa kecil yaitu ‘orang-orang sakit, buta dan lumpuh’.
Di tengah kesibukan banyak orang berdesak-desakan mengikuti-Nya, Ia sangat peka mendengar suara Bartimeus berteriak minta tolong’. Ia menghentikan Langkah-Nya.
Ia menunjukkan kepedulian-Nya, ‘Panggilah dia’. Ia mengalami perjumpaan istimewa dengan orang buta. Ia bertanya, ‘Apa yang bisa saya bantu? Jawab Bartimeus, ‘Guru, semoga aku dapat melihat’. Yesus menyampaikan sabda penuh daya mengubah seluruh hidupnya! ‘Pergilah! Imanmu telah menyelamatkan dikau! Pada saat itu juga terjadi perubahan besar dalam hidup Bartimeus!
Menyapa dan menegur dengan santun juga kepekaan untuk menanggapi seruan minta tolong adalah bagian penting dari tugas kerasulan. Dengan cara itu, seorang rasul awam mengambil bagian dalam gerakkan memulai kebangkitan dan hidup baru di tengah krisis dalam pelbagai bidang Kehidupan! (Mrk 10:46-52) Sejauhmana kita menanggapi undangan Yesus untuk menjadi bagian dari gerakkan kebangkitan dan hidup baru? ***
Romo Antonius Prakum Keraf, Pastor Paroki Santa Maria Hati Tak Bernoda Baniona, Dekenat Adonara