Paket 7 Maret 99, Vian Burin-Polce Ruing Nomor Urut 3
LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM–Masyarakat Wilayah Selatan Lembata tiga Kecamatan, yakni Kecamatan Atadei, Kecamatan Nagawutung dan Kecamatan Wulandononi dengan total jumlah Pemilih sebanyak 21.479 orang mengeluhkan kondisi infrastruktur jalan, jembatan, Air Minum dan Jaringan Internet dalam kondisi parah dan sangat memprihatinkan. Kami hanya mengharapkan Pasangan Calon Bupati (Cabup) Lembata, Yohanes Viany K. Burin dan Calon Wakil Bupati (Cawabup), Paulus Doni Ruing mendeklarasikan diri sebagai Dwi Tunggal Paket 7 Maret 99 Paket 7 Maret 99, Koalisi Nasionalis Religius didukung 3 (tiga) Partai Politik yakni, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk segera menuntaskan dan mengatasi kesulitan infrastruktur jalan, jembatan, air, listrik dan internet di Wilayah Selatan Lemmbata yang masih sangat memprihatinkan.
Sekretaris Desa Lusiduawutung, Hironimus Antonius Boli mewakili Kepala Desa Lusiduawutung, Safardi Kedati Lamak ketika membuka secara resmi Kampanye Dialogis Tatap Muka di Dusun Tirer mengatakan, saat ini telah hadir Paket 7 Maret 99, Vian Burin-Polce Ruing untuk menyampaikan visi, misi, kebijakan dan program pembangunan. Hari ini merupakan kesempatan sangat berharga bagi masyarakat untuk secara terbuka menyampaikan aspirasi pembangunan agar ketika paket ini terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Lembata dapat menuntaskan berbagai kesulitan masyarakat.
Maria, salah seorang warga Dusun Tirer, Desa Lusiduawutung, Kecamatan Nagawutung mengatakan, sosok Vian Burin, Pejuang Otonomi Lembata , kami sudah sangat kenal baik ketika kami mendukung beliau menjadi anggota DPRD Lembata dua periode. Karena itu, kami merasa tidak asing lagi dengan pak Vian Burin untuk menyampaikan aspirasi dan kesulitan masyarakat disi Desa Lusiduawutung ini.
“Kami secara terbuka mengatakan bahwa kondisi jalan, jembatan, air, listrik dan internet di Wilayah Selatan Lembata ini sangat buruk dan memprihatinkan. Kondisi jalan belum diaspal/Hotmix. kesulitas air , listrik dan internet sangat dirasakan masyarakat setempat”, ungkap Maria lantang dihadapan Calon Bupati Vian Burin. Karena itu, kami warga Dusun Tirer, Desa Lusiduawutung meminta pak Vian dan pak Polce agar memperhatikan kondisi jalan, kesulitan air, listrik sering macet dan jaringan internet terganggu sinyal lemot untuk segera diatasi jika terpilih memimpin Lembata.
Sebagaimana diketahui, kondisi infrastruktur jalan, jembatan, air, listrik jaringan internet dari Dusun Lamanepa, Desa Idalolong sampai dengan Desa Wulandoni, Ibukota Kecamatan Wulandoni, Desa Alap Atadei, Desa Belobao dan Lintas Wulandoni- Watuwara- Puor, Desa Posiwatu , dan desa-desa di Kecamatan Atadei kini rusak parah. Pantauan Media Warta-Nusantara.Com kondisi infrastruktur di Wilayah Selatan Lembata masih sangat memprihatinkan karena luput dari perhatian pemerintahan rezim Yance Sunur akibat dendam poltik.
Calon Bupati Lembata, Vian Burin usai memaparkan visi, misi dan program di Dusun Tirer, Desa Lusiduawutung, Desa Twaowutung dan Desa Pasir Putih (Mingar) menyatakan komitmen jika rakyat memberi mandat kepada Paket 7 Maret 99 untuk memimpin Lembata maka semua aspirasi dan kesulitan rakyat berupa jalan, air, listrik dan internet akan segera diatasi dan dituntaskan karena merupakan kebutuhan vital masyarakat Lembata.
“Jika rakyat memberi mandat dan kepercayaan kepada Paket 7 Maret 99, masalah infrastruktur berupa jalan, air, listrik dan internet sudah pasti segera diatasi selama masa kepemimpinan kami berdua reu Polce. Kami berdua pejuang otonomi, dengan spirit Taan Tou, Oresa Tu (Satu Hati) dan dengan semangat militansi sangat yakin dengan ketulusan hati siap mewujudkan harapan rakyat.
“Hanya dengan hati yang tulus penuh cinta kasih kami dua siap mengorbankan jiwa raga untuk memajukan kesejahteraan rakyat. Karena itu, rakyat Lembata harus hati-hati memilih pemimpin karena ada paket calon tertentu diduga didukung kekuatan pengusaha dan oligarki dengan tujuan “merampok” APBD”, dan melakukan “Politik Uang”membeli suara rakyat. Suara rakyat itu mahal. Jangan mudah dibeli. Politik Uang itu adalah Wajah calon pemimpin memulai korupsi. Hanya Paket 7 Maret 99 berani tulis di Baliho, Membangun Desa Menata Kota, Tidak Korupsi”. Paket lain tidak berani. Bahkan kita ajak bersumpah untuk tidak korpsi karena menyusahkan rakyat”, tegas Vian Burin.
Cabup Vian Burin menyampaikan terima kasih kepada masyarakat di Wilayah Selatan Lembata yang secara terbuka menyatakan dukungannya kepada kami Paket 7 Maret 99 karena ketulusan hati dan komitmen perjuangan. Kami dua sudah terbukti punya militansi perjuangan otonomi Lembata meski ditengah kesulitan dan tantangan. Kami yakin, jika rakyat memberi kepercayaan, Lembata dipastikan melaju maju dan sejahtera berkat jaminan politik rezim kepemimpinan nasional saat ini ada ditangan kita.
Sebagai anak kandung Prabowo dimana beliau adalah Ketua Umum DPP dan Dewan Pembina Partai Gerindra menanda tangani SK penjunjukan sebagai Calon Bupati Lembata. Artinya, beliau perintah kadernya yang adalah Ketua DPC Partai Gerindra Lembata untuk maju menjadi Calon Bupati Lembata.
Mengapa ? Beliau yakin Lembata ditangan kadernya Lembata bakal maju pesat. Semua orang juga tahu, bahwa saat ini eranya Partai Gerindra memimpin negeri ini. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo menjadi Presiden, Sekretaris Partai Gerindra, Ahmad Muzani menjadi Ketua Ketua MPR RI. Saya punya garansi politik nasional sangat kuat tak mungkin dipungkiri.
Menariknya, lanjut Vian Burin, Paket 7 Maret 99 didukung 3 (tiga) Partai Politik, Partai Gerindra, Partai PPP dan Partai PSI. Tiga Parpol ini punya kekuatan politik yang luar biasa. Khusus Parta PPP punya catatan historis jasa besar untuk Lembata. Karena ketika saya membacakan Memorandung Perjuangan Otonomi Lembata pada tanggal 16 Maret 1999 dihadapan Fraksi PPP DPR RI di Gedung Senayan Jakarta.
Satu-satunya Fraksi yang menerima aspirasi rakyat Lembata sangat wajar bergabung di Paket 7 Maret 99. Kemudian, kekuatan politik besar juga ada ada ditangan Ketua DPC Partai PSI, Paulus Doni Ruing dimana Ketua Umum PSI adalah Kaesang yang kakaknya Gibran saat ini Wakil Presiden RI. Karena itu, publik juga tahu bahwa saat ini Paket 7 Maret 99 punya kekuatan politik nasional sangat besar. Sangat wajar kita dengan mudah melakukan komunikasi politik dengan Presiden dan Wapres setta para Menteri Kabinet Merah Putih
Rencara spektakuler ini tentu saja butuh dana besar ratusan miliaran rupiah. Namun Paket Dwi Tunggal tetap optimis membangun Kota Lewoleba bukan dari APBD Kabupaten Lembata. Tapi menggunakan Dana Strategis Nasional Presiden RI, Prabowo Subianto.
Kami berdua berani garansi karena ada sumber dananya, yakni Dana Strategis Nasional. Ada faktanya, ketika Gibran sebagai Walikota, Solo maju pesat karena Gibran mendapat 13 Paket Dana Strategis Masional dari Presiden Jokowi yang adalah ayah kandungnya.
Dan saat ini saya juga anak kandung dan kader Partai Gerindra yang diperintahkan Prabowo untuk maju jadi Calon Bupati Lembata. Tidak mungkin Prabowo membiarkan kadernya sendirian membangun Lembata tercinta. Makanya, saya telah secara terbuka menyampaikan Garansi Politik ini ketika Debat Terbuka dihadapan KPU, Bawaslu, Pasangan Calon dan para pendukung sertaForkompinda dan undangan lainnya.
“Saya yakin ditangan kami berdua reu Polce Lembata Maju Pesat dengan loncatan pembangunan yang spektakuler. Sebagai pejuang otonomi Lembata harus berjiwa patriot tidak boleh pesimis. Pemimpin jangan pesimis dan harus optimis. Untuk apa menjadi pemimpin tidak punya nyali patriot berjuang untuk rakyat Lembata dengan alasan Fiskal-APBD Lembata rendah. Pemimpin harus mencari solusi bukan pesimis. Menjadi Pemimpin dan pelayan harus punya jiwa besar dan punya mimpi-mipi besar untuk kemajuan dan kesejahteraan rakyat Lembata.
Vian Burin mengakhiri kampanye mengutip pesan Presiden Prabowo, “Kalian tidak boleh menyusahkan rakyat. Kalian harus bisa membantu banyak orang. Tetapi jika kalian tidak bisa membantu banyak orang, bantulah beberapa orang. Tetapi jika kalian tidak bisa bantu beberapa orang, bantulah satu orang. Tetapi jika kalian tidak bisa bantu satu orang, jangan membuat dia susah”. *** (Kaolus Kia Burin/WN-01)