Biarawati Katolik Meninggal Dunia saat Gunung Lewotobi Meletus
LARANTUKA : WARTA-NUSANTARA.COM--Seorang biarawan Katolik bernama, Suster Nikolin Pajo menjadi korban meletusnya gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT, Minggu 4 November 2024 malam.
Salah satu suster komunitas Hokeng, Suster Margaret menuturkan suster Nikolin meninggal dunia setelah batu api jatuh tepat di kamarnya.
“Salah satu suster muder kami meninggal di kamarnya, setelah batu api jatuh tepat di kamarnya dan terbakar hingga meninggal. Kami punya biara terbakar,” tuturnya.
Di malam itu, kata dia, seluruh biarawan dan anak-anak SMP Santisima sudah diungsikan ke Maumere, kabupaten Sikka dengan pakaian di badan.
“Para suster, karyawan karyawati serta anak anak, saat ini ngungsi di susteran Kewa Pantai. Saya mengetuk hati bapa mama untuk bantu anak anak kita yang sudah diungsikan ke Maumere,” harapnya.
10 Meninggal Dunia
Sebanyak 10 warga dilaporkan meninggal dunia dalam kejadian ini.
Korban meninggal dunia terbanyak merupakan warga Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, berjarak sekira 5 kilometer dari pusat erupsi yang kini berstatus Level IV (Awas).
Dari 10 korban ini, enam diantaranya merupakan satu keluarga. Mereka tewas setelah tertimbun reruntuhan bangunan rumah akibat erupsi gunung Lewotobi Laki-laki.
“Mereka satu keluarga, ada enam orang. Rumah itu dihantam batu besar yang dilontarkan Gunung Lewotobi Laki-laki,” ujar Kepala Desa Klatanlo, Petrus Muda.
Ia mengatakan, sebanyak 9 warga di desanya tewas akibat hujan material. Korban tewas lainnya berasal dari Desa Dulipali. Data sementara, total korban meninggal 10 orang. Hingga pukul 08.00 Wita, petugas gabungan masih mengevakuasi korban di bawah reruntuhan rumah.**** (ICHA-WN BIRO SIKKA)