Gambar 1. Foto Bersama Prof Budi Leksono (BRIN) dan PT BATARA bersama para peserta Diskusi
LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM–Lembata Mengembangkan Bibit Unggul Malapari Lembata oleh PT BATARA dan BRIN Pohon Malapari (pongamia pinnata) alam yang banyak ditemui di Pulau Lembata, perlu dijaga dan dipelihara karena dapat memberikan banyak manfaat bagi Lembata di masa depan.
Minyak malapari dapat menghasilkan bioenergi sebagai sumber
Energi Baru Terbarukan (EBT) bahkan pohon ini mampu menyerap karbon dioksida (CO2) yang mampu mengurangi efek Gas Rumah Kaca (GRK) dan pemanasan global saat ini.
Pengembangan tanaman Malapari di Pulau Lembata perlu dilakukan dengan cermat berbasis riset dan penelitian yang mendalam. Salah satu yang penting dan utama adalah mendapatkan bibit unggul Malapari Lembata. Bibit Malapari yang dapat menghasilkan buah dan minyak yang banyak serta mampu menyerap karbon dioksida lebih banyak.
Diskusi Riset bibit unggul Malapari Lembata ini yang mendorong PT Lembata Hira Sejahtera (“BATARA”) bekerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (“BRIN”) melakukan riset Malapari di Lembata yang telah dilakukan sejak November 2023 tahun lalu. Kegiatan sosialisasi riset saat ini dilakukan di Kuma Resort, Lembata, pada hari Kamis, 7 November 2024 utamanya membahas proses sertifikasi sumber benih dan bibit unggul Malapari Lembata. Hadir pada pertemuan tersebut OPD dan seluruh Sekretaris Camat se-Kabupaten Lembata serta UPT KPH
Lembata.
“Bibit unggul Malapari yang dapat memberikan hasil buah dan minyak yang banyak perlu dilakukan di Lembata karena habitat Malapari ada di Lembata,” demikian penjelasan Prof. Budi Leksono dari BRIN.
“Pohon alam Malapari di Lembata sebagai sumber genetik alam, perlu dirawat dan dijaga, karena bernilai tinggi di masa depan,” demikian Prof. Budi Leksono menambahkan.
Guna mendapatkan bibit unggul Malapari Lembata, maka proses sertifikasi sumber benih tanaman alam ini akan dilakukan dengan pengajuan Tegakan Benih Teridentifikasi (TBT) dan Tegakan Benih Terseleksi (TBS) untuk 750 pohon Malapari alam yang tersebar di pesisir pantai di Pulau Lembata dari lebih 1,000 pohon tanaman alam yang ada.
Jumlah 750 pohon itu berada di empat titik lokasi yang tersebar di Kecamatan Buyasuri, Omesuri, Lebatukan, dan Nagawutung.
“Dengan proses sertifikasi sumber benih Malapari Lembata dan riset yang
mendalam, diharapkan dapat diperoleh bibit unggul Malapari Lembata yang mampu memproduksi buah dan minyak yang banyak serta tahan terhadap hama penyakit,” demikian ungkap Dr. Posma Hutasoit, ahli Ekonomi Hijau PT BATARA menambahkan.
“Saya punya keyakinan bahwa tanaman Malapari Lembata ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi di masa depan sehingga perlu dirawat dan dijaga sehingg dalam proses sertifikasi sumber benih ini dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi Lembata,” ungkap Alexander Tifaona, Direktur PT BATARA yang hadir pada kesempatan tersebut.
Pembangunan sumber benih unggul pada klasifikasi sumber benih yang lebih tinggi akan terus berlanjut dengan karakteristik Malapari Lembata untuk mendukung 8 Misi Asta Cita Kabinet Merah Putih dalam “Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru” *** (*/WN-01)