Oleh : Germanus S. Atawuwur, Alumnus STFK Ledalero
Dan.12:1-3; Ibr.10:11-14.18; Mrk.3:24-32
WARTA-NUSANTARA.COM–Bapa, ibu, saudara, saudari yang terkasih, kita di negeri ini sedang di penghujung masa kampanye pemilihan kepala daerah. Pada tanggal 27 November 2024, kita akan memilih calon kepala daerah sesuai hati nurani kita. Siapapun yang terpilih, dia menjadi pemimpin oleh karena suara rakyat yang berdaulat. Maka pemilihan itu dinilai sebagai sarana perwujudan kedaulatan rakyat. Rakyat berdaulat untuk memilih pemimpinnya. Tanpa paksaan, tanpa rayuan dan bujukan money politics, tetapi benar-benar memilih dari pilihan hatinya yang berdaulat, karena suara hati adalah suara Tuhan, – vox populi vox dei.-
Menjelang Tutup Tahun Liturgi, baik bacaan I maupun bacaan injil mengingatkan kita semua tentang akhir zaman. Dalam penglihatan nabi Daniel pada bacaan I, dia menuliskanpenglihatannya sebagai berikut: akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu.
Kemudian dalam bacaan injil dilukiskan oleh Markus bahwa pada masa itu, sesudah siksaan itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit, dan kuasa-kuasa langit akan goncang.
Baik Nabi Daniel maupun penginjil Markus, melukiskan akhir zaman sebagai sebuah masa yang sangat sulit, yang sebelumnya tak pernah terjadi. Masa sulit itu kemudian digambarkan secara jelas oleh Markus sebagai masa yang penuh dengan siksaan. Pada masa itu matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit, dan kuasa-kuasa langit akan goncang.
Dalam penglihatan Daniel, akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi anak-anak bangsamu; Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu. Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal. Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.
Sementara itu Markus mengatakan bahwa pada masa sesudah siksaan itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit, dan kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Dan pada waktu itupun Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dan akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung bumi sampai ke ujung langit.”
Malaekat yang dilukiskan dalam injil ini, telah dinyatakan dalam penglihatan nabi Daniel. Dia mendapatkan suatu penglihatan setelah berpuasa selama beberapa waktu lamanya. Dalam penglihatan Daniel itu, seorang malaikat yang disebut Mikael sebagai pelindung Israel (10:13, 21). Kepada Daniel diberitahukan bahwa Mikael akan membela Israel pada masa kesengsaraan yang akan datang.
”Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu. Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal. Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.”
Jadi, Mikhael, yang dari namanya berarti “Serupa dengan Tuhan” , yang oleh Daniel disebutnya sebagai pemimpin besar dan oleh Nabi Yosua disebutnya sebagai “Panglima bala tentara Tuhan” (Yos.5: 13-15), Tugasnya tidak saja mengumpulkan orang-orang Israel yang hidup tetapi juga orang-orang yang telah lama tidur di dalam debu tanah. Malaekat Mikhael tidak hanya mengumpulkan saja, tetapi juga dia memilah dan memilih. Pilihan dan pilahannya dengan merujuk pada Kitab, di mana nama-nama orang itu terdaftar atau malah tidak terdaftar. Namanya yang terdaftar dalam Kitab itu dituntunnya ke dalam hidup yang kekal. Di sana mereka akan bercahaya seperti cahaya cakrawala.
Kedua bacaan itu menyentil tentang akhir zaman, – dunia akhirat. Pada akhir zaman itu akan terjadi seleksi terhadap manusia oleh malaekta-malaekat yang mendapat mandate dari Anak Manusia itu sendiri. Seleksi itu dilakukan baik kepada orang yang masih hidup maupun kepada orang yang sudah meninggal. Seleksi itu adalah proses mengumpulkan untuk memilah dan memilih. Orang-orang yang berhasil dipilih disebut sebagai pilihan Allah. Pilihan Allah yang berasal dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal. Sementara itu, orang-orang yang masih hidup dikategorikannya sebagai orang-orang bijaksana. Mereka inilah akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.
Kita semua pun akan diseleksi untuk dipilih menjadi pilihan Allah. Pertanyaannya adalah, siapa yang punya kompetensi untuk menyeleksi kita? Tentu adalah hak prerogatif Allah sendiri. Allah memilih citraNya sendiri untuk diselamatkan atau tidak diselamatkan berdasarkan otoritasNya sendiri. Karena ke-Mahatahu-an-Nya, Dia mengetahui siapa-siapa saja yang pada akhirnya akan dipilih untuk beriman kepada Yesus Kristus. Dia memilih siapa-siapa saja yang akan diselamatkan-Nya.
Terhadap kedaulatan Allah yang memilih orang-orang yang akan diselematkannya, Paulus nyatakan, “Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya” (Rom 8:29-30).
Semoga, kita semua oleh karena track record kita yang baik di dunia, Allah berkenan menyeleksi kita untuk memilih kita, anda dan saya untuk menjadi orang-orang pilihan-Nya. ***