Tarian Tua Reta Lou hadir memeriahkan kampanye paket JOSS di lapangan Gelora Samador SIKKA
![](https://warta-nusantara.com/wp-content/uploads/2024/11/PENARI-SAMBUT-KAMPANYE-JOSS-1024x576.jpg)
![](https://warta-nusantara.com/wp-content/uploads/2024/09/IKLAN-MELKI-JOHNI-2-722x1024.jpg)
![](https://warta-nusantara.com/wp-content/uploads/2024/10/IKLAN-SIAGA.jpg)
MAUMERE : WARTA-NUSANTARA.COM–Kampanye akbar Paket JOSS di Gelora Samador MaumereĀ Kamis (21/11/2024). Tak sekadar bereforia politik, kampanye akbar ini juga diawali dengan doa lintas agama bagi para korban dan pengungsi erupsi gunung Leowotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur,serta tarianĀ tradisional dari SIKKA.
![](https://warta-nusantara.com/wp-content/uploads/2024/10/IKLAN-3-3-99-1024x625.jpg)
Kampanye bertajuk Humanity ini dihadiri puluhan ribu pendukung paket JOSS yang menyebar di 21 kecamatan di kabupaten SIKKA.
![](https://warta-nusantara.com/wp-content/uploads/2024/10/IKLAN-BARU-BPJS-1024x726.jpg)
Tidak kala menarik juga dalam kampanye Akbar itu hadir tarian tradisional dari sanggar Bliran Sina yaitu Tarian Tua Reta Lou.
Tarian Tua Reta Lou, sebuah tarian perang dari Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur sangat unik.
Tarian ini sudah berusia ratusan tahun, sejak generasi ke-10 turun suku Tana Uta Hewokloang atau Hewokloang – Seusina Raya, meliputi kampung Hewokloang, He’o, dan Kewa-Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Dimana tarian ini melambangkan jiwa ksatria dan mental pahlawan masyarakat Hewokloang kuno.
Tarian ini umumnya dibawakan oleh penari pria dan wanita dengan mengenakan busana perang ala orang Hewokloang yang disebut Ragi gaing
Tak hanya itu, pegiat UMKM di Kabupaten Sikka semua dilibatkan dalam kampanye akbar tersebut di mana panitia menyiapkan tenda-tenda para pelaku UMKM dapat memamerkan jual mereka.
Calon Bupati, Juventus Prima Yoris Kago, menyebut Kampanye Akbar ini dikonsepkan dengan membawa pesan kemanusiaan dan mengangkat potensi-potensi lokal anak muda di Kabupaten Sikka.
Karena itu, baginya kampanye akbar tidak hanya demi euforia semata tetapi juga membawa pesan humanis.
Hal senada ditegaskan Calon Wakil Bupati, Simon Subandi. Menurutnya, kampanye akbar tidak sekadar menunjukkan kekuatan massa tetapi lebih mengajak warga untuk memilih pemimpin dengan hatin nurani dan menolak politik uang. *** (ICHA-WN BIRO SIKKA)