Editor : Budiawan Sidik Arifianto
WARTA-NUSANTARA.COM–Peralihan tahun menjadi momentum untuk memulai sesuatu yang baru dan lebih baik dari tahun sebelumnya. Masyarakat di sejumlah negara menyambut Tahun Baru itu dengan berbagai perayaan sesuai tradisi yang berkembang di setiap negara. Berbagai permohonan dan resolusi dipanjatkan untuk menumbuhkan spirit menyongsong hari depan lebih baik.
Di sejumlah negara, perayaan Tahun Baru identik dengan pesta sukacita, kembang api, konser megah, dan acara meriah lainnya. Semuanya itu dilakukan untuk menyambut tahun yang baru serta wujud syukur atas semua yang telah dilalui di tahun sebelumnya. Secara tidak langsung, perayaan Tahun Baru itu menandai penjuangan seseorang dalam beradaptasi bertahan hidup dan akan terus melanjutkan kehidupannya di tahun mendatang.
Harapan, mimpi, dan permohonan dipanjatkan seraya menikmati malam pergantian tahun. Sebab, pada momen itulah semua yang merayakan memaknainya sebagai permulaan kembali kehidupan yang lebih baik. Di sejumlah negara, permaknaan pergantian tahun itu dirayakan dalam berbagai tradisi.
Warga Rusia menuliskan harapan atau mimpinya pada selembar kertas. Kertas itu kemudian dibakar dengan lilin dan abunya dimasukkan ke dalam segelas sampanye. Minuman yang sudah bercampur abu tersebut diminum ketika detik-detik pergantian tahun. Makna dari tradisi ini adalah harapan atau mimpi mereka akan selalu mereka ingat dan terus diusahakan agar dapat tercapai di tahun yang baru.
Di Portugal, warga memanjatkan harapan pada tahun yang baru dengan tradisi memakan 12 kismis. Setiap kismis melambangkan satu bulan di tahun yang baru. Tradisi ini dilakukan dengan menyantap satu kismis setiap pergantian jam. Setelah memakan kismis itu, orang yang memakannya kemudian memanjatkan permohonan.
Berbeda dengan masyarakat Rusia dan Portugal, warga Brasil menyambut Tahun Baru dengan melakukan tradisi yang melibatkan kemegahan alam. Tradisi itu dilakukan dengan melompati tujuh ombak di tengah malam yang dipercaya dapat mengabulkan permohonan mereka. Dalam satu hari, hanya satu ombak yang dilompati. Ketika mereka melompati satu gelombang ombak, satu permintaan disebutkan. Peluang terkabulnya permintaan tersebut semakin besar jika orang tersebut melompat dengan posisi menghadapi ombak.
Resolusi Tahun Baru
Tradisi umum yang berlaku secara luas di seluruh dunia adalah membuat resolusi menyambut peralihan tahun. Resolusi itu dapat berupa rencana, target, dan harapan yang akan dilakukan serta diraih di tahun mendatang.
Salah satu negara yang mayoritas warganya rutin membuat resolusi awal tahun adalah Amerika Serikat. Survei Forbes Health/OnePoll terhadap 1.000 warga AS pada akhir Oktober 2023 menyebutkan, 62 persen responden berencana membuat resolusi awal tahun. Mayoritas responden menyebutkan memiliki setidaknya tiga agenda resolusi. Di antara yang membuat resolusi tersebut, mayoritas membuat agenda atau target yang berkaitan dengan kesehatan badan dan mental.
Sebanyak 48 persen responden memiliki target untuk meningkatkan kebugaran badan. Di urutan kedua, target yang paling banyak ingin dicapai adalah meningkatkan keuangan. Selain itu, sepertiga responden juga berencana untuk meningkatkan kesehatan mental, mengurangi berat badan, dan meningkatkan diet.
Agenda yang berkaitan dengan kesehatan itu sepertinya menjadi target yang paling banyak dicapai di Tahun Baru ini. Di Inggris, target meningkatkan kebugaran juga menjadi yang paling banyak dituliskan oleh warga yang membuat resolusi Tahun Baru. Hal tersebut terlihat dari hasil survei YouGov pada awal Desember 2023.
Dari 16 persen responden yang menyebutkan akan membuat resolusi Tahun Baru, separuhnya berencana untuk lebih rutin berolahraga demi meningkatkan kesehatan badan. Selain itu, 49 persen dari responden yang membuat resolusi juga berhadap dapat lebih menabung agar kondisi keuangan lebih baik. Sementara itu, sama dengan kondisi di AS, empat dari sepuluh responden juga berencana untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan diet di tahun yang baru.
”Fresh start effect”
Kendati banyak yang membuat resolusi atau target-target kehidupan di tahun yang baru, nyatanya tidak banyak yang bertahan dengan resolusinya tersebut. Berdasarkan survei, 80 persen orang yang membuat resolusi itu gagal menjalankan resolusinya hingga Februari. Artinya, agenda resolusi itu hanya berhasil dilakukan dalam kurun waktu dua bulan saja. Sementara itu, orang yang berhasil menjalankannya hingga akhir tahun hanya 8 persen.
Terlepas dari berhasil atau tidaknya harapan, resolusi, target, dan agenda yang di buat di awal tahun, momen pergantian tahun menjadi waktu yang cocok untuk mengatur kembali rencana kehidupan. Menurut ahli, hal ini karena adanya dorongan the fresh start effect. Fenomena itu didefinisikan sebagai tindakan yang bersemangat dan termotivasi setelah adanya waktu, kegiatan, atau kondisi tertentu yang dilewati.
Dorongan itu sering kali muncul di Tahun Baru, waktu ulang tahun, atau peringatan-peringatan tertentu. Pada masa-masa tersebut, orang cenderung bersemangat untuk menghadapi sesuatu yang baru. Semangat dan gairah itu biasanya dirasakan lebih besar dibanding pada momen-momen biasa.
Menurut profesor psikolog Katy Milkman dalam wawancaranya di BBC, orang cenderung melihat hidupnya sebagai sesuatu yang naratif. Alih-alih melihat hidup sebagai sesuatu yang berkelanjutan, orang lebih memandangnya dengan membagi-bagi menjadi beberapa babak kehidupan. Babak kehidupan yang berganti itu biasanya ditandai dengan peristiwa besar seperti Tahun Baru, waktu memulai pendidikan, waktu ketika menikah, atau momen ketika melahirkan. Setiap orang yang merasakan momen pergantian babak kehidupan itu akan merasa memiliki sesuatu yang baru dengan dorongan the fresh start effect itu.
Hal tersebut menjadi alasan mengapa banyak orang memanjatkan harapan di dalam tradisi perayaan pergantian tahun dan membuat resolusi tahun baru. Ada kecenderungan semangat yang besar dalam memulai babak kehidupan baru ini. Jika dikelola dengan baik, perasaan itu dapat membawa dampak positif bagi kehidupan sehari-hari. Harapan, semangat, dan cita-cita yang dibawa dalam tradisi serta resolusi Tahun Baru itu dapat menjadi penjaga arah dalam menjalani kehidupan di tahun selanjutnya.
(LITBANG KOMPAS/WN-01)