Oleh : Pirllo Luron, Ketua Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi. EK LMND Flores Timur
WARTA-NUSANTARA.COM–Dalam DUNIA POLITIK, terdapat berbagai macam aliran dan filosofi yang berupaya untuk mentransformasikan masyarakat dan memperbaiki kondisi kehidupan masyarakat. Diantaranya, ada tiga filosofi politik penting yang menonjol dan menandai lanskap ideologis saat ini.
Pertama, kita menemukan SOSIALISME, yakni sebuah aliran yang menganjurkan terwujudnya KESETARAAN SOSIAL, KEADILAN DISTRIBUSI, dan KEPEMILIKAN KOLEKTIF atas alat-alat produksi, serta mewujudkan masyarakat tanpa kelas.
Kedua, adalah LIBERALISME, yakni sebuah aliran yang membela KEBEBASAN INDIVIDU, KEPEMILIKAN PRIBADI, dan EKONOMI PASAR sebagai mesin kemajuan.
Ketiga adalah KONSERVATISME yang menekankan TRADISI, STABILITAS SOSIAL, dan OTORITAS sebagai nilai fundamental.
Masing-masing filosofi politik tersebut mempunyai visi tersendiri mengenai peran negara, perekonomian dan masyarakat. Selain itu, dengan mengetahui filosofi-filosofi tersebut, maka diharapkan agar kita yang terjun dalam dunia politik dapat memahami perdebatan politik yang terjadi di masyarakat kita saat ini.
ALIRAN DI SAYAP KIRI
Di sayap atau kubu kiri sendiri juga terdapat perbedaan aliran. Setidaknya ada lima aliran, yakni: Marxisme-Leninisme, Sosialisme Demokratis atau Sosdem, Sosialisme Revolusioner, Anarkhisme dan ekososialisme. Masing-masing aliran ini mempunyai gagasan dan pendekatan tersendiri mengenai cara mencapai masyarakat yang lebih adil dan setara.
MARXISME-LENINISME didasarkan pada teori Karl Marx dan Vladimir Lenin serta berupaya menghapuskan sistem kapitalisme melalui REVOLUSI PROLETAR atau revolusi massa rakyat pekerja. Sebaliknya, SOSIALISME DEMOKRATIS menganjurkan REFORMASI BERTAHAP dalam sistem yang ada untuk mencapai negara kesejahteraan yang lebih adil.
Sedangkan SOSIALISME REVOLUSIONER membela perlunya REVOLUSI KEKERASAN untuk mencapai masyarakat sosialis. Untuk ANARKHISME mencita-citakan masyarakat sosialis dengan menghilangkan kapitalisme melalui PELENYAPAN atau PENGHAPUSAN NEGARA.
Terakhir adalah EKOSOSIALISME yang menggabungkan gagasan sosialisme dengan kelestarian lingkungan, mengusulkan model pembangunan berkelanjutan yang menghormati lingkungan dan mengedepankan keadilan sosial.
Kelima, aliran filosofis politik tersebut saling berhubungan ketika menganalisis dan menjelaskan mengenai politik sayap kiri melalui pengaruhnya terhadap definisi prinsip dan tujuan kaum kiri itu sendiri, serta pada perumusan strategi dan kebijakan tertentu. Masing-masing aliran filosofis ini memberikan perspektif dan pendekatan berbeda yang bersama-sama berkontribusi memperkaya analisis dan pemahaman politik sayap kiri.
PRINSIP-PRINSIP FUNDAMENTAL
Filsafat politik sayap kiri dicirikan oleh fokusnya pada persamaan kesempatan, keadilan sosial, dan perlindungan hak-hak orang yang paling rentan dalam masyarakat. Prinsip-prinsip dasar yang memandu politik sayap kiri mencakup redistribusi kekayaan untuk mengurangi kesenjangan ekonomi, pembelaan hak-hak sipil dan asasi manusia, serta peningkatan kesejahteraan sosial melalui kebijakan publik yang menjamin layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan dan perumahan.
Sementara itu, berbicara tentang NEGARA, dalam konteks politik sayap kiri, maka NEGARA adalah ALAT KELAS BORJUIS untuk MENINDAS RAKYAT. Meskipun begitu, hampir semua aliran filosofis kiri SEPAKAT bahwa peran negara sangat penting dan dibutuhkan di tahap-tahap awal perjuangan dan pembangunan sosialisme.
Dalam tahap awal, negara dapat diperankan dalam memastikan perlindungan hak warga negara dan peningkatan kesejahteraan umum. Intervensi negara dibenarkan SEPANJANG untuk memperbaiki kesenjangan sosial, mengatur pasar dan menjamin akses yang adil terhadap sumber daya dan layanan dasar. Dari perspektif sayap kiri, negara harus bertindak sebagai AGEN REDISTRIBUSI yang mendorong inklusi dan solidaritas antar individu.
CIRI lain dari gerakan sayap kiri adalah pendekatan INTERNASIONALIS dan komitmennya terhadap SOLIDARITAS antar masyarakat di segala penjuru dunia. Sadar dengan sesadar-sadarnya bahwa perjuangan untuk keadilan dan kesetaraan sosial melampaui batas negara, mendorong kerja sama antar negara untuk mengatasi tantangan global seperti kemiskinan, perubahan iklim, ekspansi kapitalisme dan imperialisme, dan konflik bersenjata. SOLIDARITAS INTERNASIONAL merupakan pilar fundamental politik sayap kiri, yang berupaya membangun dunia yang lebih adil dan berkelanjutan bagi semua orang.
Kesimpulannya, penting untuk memahami kelima aliran filosofis politik dalam konteks Analisis dan Penjelasan Politik Kiri agar dapat menyikapi secara komprehensif mengenai prinsip, nilai dan tujuan yang memandu gerakan ini.
Masing-masing aliran teoretis ini memberikan visi unik dan saling melengkapi yang memperkaya perdebatan dan aksi politik. Penting untuk merefleksikan keberagaman pendekatan dan perspektif sayap kiri, menyadari bahwa PERSATUAN DALAM KEBERAGAMAN adalah prinsip kunci untuk bergerak menuju masyarakat yang lebih adil dan setara. ***