Siaran Pers Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT diterima Warta-Nusantara.Com
KUPANG : WARTA-NUSANTARA.COM–Mendampingi Menteri Pertanian (Mentan) RI, Penjabat Gubernur NTT, Andriko sebut Provinsi NTT Berpotensi Menjadi Lumbu ng Pangan Nasional Demikian disampaikan Penjabat Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto, S.P, M.P saat mendampingi Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Kabupaten Kupang, Provinsi NTT pada Jumat, (24/1/2025).
Rangkaian kunjungan Mentan Andi Sulaiman dimulai dari meninjau Bendungan Raknamo di Desa Raknamo, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang, kemudian meninjau Bendung Leter “T” di lokasi Persawahan Mangga Lima Kelurahan Babau Kecamatan Kupang Timur dan dialog bersama para Petani di Kecamatan Kupang Timur.
“Arahan Presiden dalam Asta Cita agar dalam waktu secepatnya kita harus swasembada pangan. NTT ini potensinya luar biasa, sehingga kita harapkan kedepan NTT segera swasembada pangan dan jika ini berjalan dengan baik maka inflasi dapat terkendali. Kita akan mengoptimalisasi irigasi dan melaksanakan pemenuhan pupuk bagi Petani. Bendung Leter T yang telah ditinjau akan segera diperbaiki. Harapannya kemiskinan, kemiskinan ekstrem dan stunting akan kita selesaikan melalui sektor pertanian. Kami yakin NTT pasti bisa Swasembada Pangan,” jelas Mentan Andi.
Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan kepada Provinsi NTT melalui pembangunan embung, bendungan hingga alat pompa air, pupuk dan bantuan lainnya untuk swasembada pangan NTT dan kedepan berkontribusi untuk mewujudkan swasembada pangan nasional.
“Kita masih memiliki sejumlah pekerjaan rumah diantaranya persentase penduduk miskin yang berada di angka 20 persen, kemudian miskin ekstrem 28 persen dan Stunting 37 persen ditahun lalu sehingga dengan hadirnya program swasembada pangan, harapannya kita bisa menyelesaikan hal-hal tersebut. Kemudian kami laporkan bahwa lahan basah 300 Ribu Hektar dan Presiden ke-7 Joko Widodo sudah membangun 7 Bendungan di NTT, sehingga saat Beliau meresmikan Bendungan Temef Ia mengatakan bahwa yang dibutuhkan NTT adalah air dan sekarang kita membangun air,” ujarnya.
Andriko menambahkan, selain 300 Ribu Hektar lahan basah, masih terdapat 123 Ribu Hektar lahan basah yang bisa dicetak sawah karena didukung ketersediaan irigasi di daerah ini.
“Kita juga memiliki 4 Juta Hektar lahan kering, ketika kunjungan Presiden Prabowo di acara pembukaan Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang (4/12/2024) waktu lalu, sudah kami sampaikan bahwa kami juga ingin lahan kering dimaksimalkan dengan memperbanyak pembangunan embung. Presiden telah menyampaikan persetujuannya dan melalui kehadiran Bapak Mentan hari ini kiranya hal tersebut dapat segera terlaksana,” tambahnya.
“Kami juga sampaikan terima kasih atas Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal yang menjadi fondasi menuju kemandirian pangan dan swasembada pangan. Kami berharap agar Provinsi NTT kedepan menjadi lumbung pangan nasional, karena di NTT telah tersedia banyak lahan dan yang diperlukan adalah penguatan dengan program-program strategis nasional,” tutup Pj. Andriko.
Sementara itu Bupati Kupang, Alexon Lumba mengungkapkan bahwa kehadiran Mentan Andi merupakan bentuk dukungan untuk mengoptimalkan sektor pertanian sebagai pilar utama pembangunan daerah di Kabupaten Kupang.
“Kabupaten Kupang memiliki sumber daya alam yang melimpah termasuk keberadaan sejumlah bendungan yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung irigasi pertanian. Melalui optimalisasi pemanfaatan bendungan ini kami percaya dapat meningkatkan produktivitas pertanian khususnya komunitas padi secara signifikan sehingga Kabupaten Kupang tidak hanya mampu mencukupi kebutuhan padi tingkat lokal tetapi juga dapat berkontribusi dalam mendukung ketahanan pangan nasional,” ungkap Pj. Bupati Alex.
Pada kesempatan ini turut dilaksanakan penyerahan bantuan benih padi dan jagung dari Kementerian Pertanian RI untuk mendukung swasembada pangan tahun 2025 di lahan seluas 51.737 ribu hektar kepada 9 Kelompok Tani. Untuk diketahui benih jagung yang diserahkan merupakan hasil produksi Pemerintah Provinsi NTT dengan merek Hibrida “Nusa Timore 77” varietas Nusa-01.
Turut hadir pada kegiatan ini Forkopimda Provinsi NTT, Pimpinan Perangkat Daerah Lingkup Pemprov. NTT, Forkopimda Kabupaten Kupang, Pimpinan Perangkat Daerah Lingkup Pemkab. Kupang. *** (WN-01)
Penulis : Fara Therik/Editor : Karel Burin
Foto : Dio Ceunfin
Video : Edo Jeriman dan Melan Hawa