Siaran Pers Biro Adminstrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT diterima Warta-Nusantara.Com
KUPANG : WARTA-NUSANTARA.COM–Penjabat Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto, S.P, M.P, meninjau langsung lokasi tanah longsor di Batu Putih, batas Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) STA 78 + 800, pada Rabu (29/1/2025) siang.
Turut hadir mendampingi Pj. Gubernur NTT pada kesempatan tersebut, Pj. Ketua TP PKK Provinsi NTT, Santi Ambarwati dan juga Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi NTT, Cornelis Wadu.
Untuk diketahui, curah hujan tinggi dalam sepekan terakhir sehingga mengakibatkan bencana longsor yang membobol turap pengaman disalah satu ruas jalan Batu Putih – TTS yang terjadi pada Selasa (28/1) sore sekitar pukul 16.00 Wita. Akibat longsor yang menutupi badan jalan tersebut, akses jalan sempat terputus kurang lebih sekitar 4 jam dan menyebabkan arus lalu lintas macet sebelum ditangani oleh alat berat dibawah koordinasi Pemda setempat serta Balai Pelaksanaan Jalan Nasional NTT Kementerian PU.
Pj. Gubernur NTT pada kesempatan tersebut mengapresiasi gerak cepat Pemda dan juga Balai Jalan dalam menangani akibat longsor tersebut.
“Pertama saya hadir di sini bertepatan di momen hari raya Imlek, jadi saya ingin mengucapkan selamat hari raya Imlek buat masyarakat NTT yang merayakannya. Berikut, tentu, saya berterima kasih kepada Balai Jalan serta Pemda setempat karena sudah bekerja cepat, hanya kira-kira stop sekitar 4 jam jadi alat berat segera turun kemudian bisa membuka kembali akses jalan ini sehingga yang kita saksikan sudah lumayan lancar lalu lintas kendaraan. Mudah-mudahan kerusakan ini nanti terus cepat kita tangani dan dikerjakan, diperbaiki agar jalur dua arahnya jalan normal dan kembali lancar. Karena ini dari TTS ke Kupang lintasnya selalu relatif padat,” jelas Pj. Gubernur Andriko.
Pj. Gubernur Andriko juga mengimbau kepada seluruh wilayah kabupaten/kota se – NTT untuk selalu waspada dan siap siaga serta intens membangun koordinasi lintas sektor agar dapat mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam akibat curah hujan yang tinggi.
“Kepada seluruh daerah se-NTT saya juga menghimbau agar selalu siaga dan waspada. Khusus dalam musim penghujan yang puncaknya nanti di bulan Februari, Pemda setempat agar terus membangun koordinasi dan komunikasi lintas sektor baik dari BMKG juga kawan-kawan dari Balai Wilayah Sungai maupun dari Balai Jalan untuk mengantisipasi segala kemungkinan seperti ini. Beberapa kemungkinan yang terjadi adalah pada saat musim hujan tinggi seperti sekarang adalah longsor, banjir, banjir bandang, angin kencang dan juga petir harus kita waspadai dengan baik bersama,” terang Andriko.
Andriko juga memberi himbauan khusus kepada warga masyarakat yang bertempat tinggal di daerah-daerah atau lokasi yang rawan bencana untuk selalu siaga dan waspada terhadap potensi bencana.
“Kemudian dari pemerintah, kami juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada khususnya yang tinggal di lereng-lereng gunung maupun bukit, jika curah hujannya tinggi dan terjadi terus-menerus. Kemudian yang tinggal di pantaran sungai juga selalu waspada terkait dengan banjir,” ujar Andriko.
“Kepada Kapolsek dan juga bekerjasama dengan TNI setempat harus dimonitor secara terus-menerus dan jangan sampai terjadi kecelakaan atau semacamnya karena kondisinya juga tanjakan kemudian kendaraan berjalan secara beriringan. Jadi tolong diamankan jalur lalu lintasnya. Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih atas kerja keras kita bersama,” tambah Pj. Gubernur NTT.
Sementara itu, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional NTT Kementerian PU, Agustinus Junto mengatakan butuh waktu sekitar 2 Minggu untuk pihaknya membangun Bronjong di lokasi tersebut sebagai langkah awal untuk mengantisipasi terjadinya longsor.
“Kami tentunya akan segera tangani dan perbaiki kerusakan ini. Sekitar 14 hari atau 2 Minggu waktu yang kami butuhkan untuk membangun Bronjong, terlebih karena jalan ini leter S, jadi memang cukup panjang. Namun akan kami kerjakan segera.” ujar Junto.
Demikian Siaran Pers dibuat untuk dipublikasikan.
Penulis : Alex Raditia/Editor : Karel Burin
Foto : Robby Djehatu
Video : Ady Hau