Dosen UNWIRA Kupang Buka Demplot Wisata Agrosalt di Waijarang


LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM–Dosen Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA) Kupang, Gerardus Diri Tukan (Gerady Tukan), melalui program Pengabdian kepada Masyarakat, bersama masyarakat Desa Waijarang Kecamatan Nubatukan Kabupaten Lembata membuka Demplot Wisata Agrosalt di tepi pantai Desa tersebut.
Kegiatan bersama pembukaan demplot tersebut dimulai pada Sabtu, 01 Februari 2025 dengan mengerahkan 32 orang warga yang umumnya terdiri dari anak muda desa. Luas lahan yang terletak di depan tepi pantai depan Kantor Desa Waijarang, yang berhasil dibersihkan sebagai tahap awal demplot dengan luas 1.920 m2.
Kepala Desa Waijarang, Anwar Tokan Bunga,S.Pd yang memimpin langsung kerja bakti membuka dan mengolah lahan tepi pantai desa itu mengemukakan kegembiraannya bahwa dengan hadirnya gagasan demplot wisata agrosalt dari Unika Widya Mandira Kupang tersebut, telah membantu mereka membuka pikiran dan tindakan nyata untuk memenata kawasan tepi pantai yang ada di dalam wilayah desanya sebagai suatu kawasan yang bisa menghasilkan.
“Kami bersyukur dan berterima kasih kepada Kampus Unika Kupang melalui bapak dosen Gerady Tukan karena telah menghadirkan satu gagasan di desa kami ini untuk mengoptimalkan potensi kawasan tepi Pantai di Dea kami yang selama ini tampak terlantar dan menjadi lahan tidur. Selama ini kami sering berdiskusi dengan bapak dosen tersebut tentang upaya apa yang perlu dilakukan agar kawasan tepi pantai di dalam desa kami ini dapat dioptimalkan menjadi lahan yang berdampak ekonomi bagi masyarakat desa bagi desa kami.”
Pak Gerady pun melontarkan satu ide yakni kawasan Wisata Agrosalt. Kepada kami di tingkat pemerintahan desa pun dijelaskan tentang ide itu dan bentuk pelaksanaannya di lapangan serta dampak ekonominya bagi desa dan masyarakat, dan kami sangat bersyukur atas solusi itu sehingga sekarang kami mulai laksanakan bersama masyarakat”. Demikian Kades Anwar.
Salah satu tokoh masyarakat Desa Waijarang, Stanis Taka Mangu yang turut hadir dalam kerja bakti bersama membuka lahan demplot Wisata Agrosalt tersebut juga mengemukakan kegembiraannya bahwa Demplot Wisata Agrosalt yang dibuat sebagai satu jalan keluar untuk memanfaatkan lahan tidur di tepi pantai Desa Waijarang, akan bermanfaat bagi masyarakat Desa Waijarang, terutama bagi anak muda. “Demplot ini jika nanti berjalan, akan jadi lapangan kerja yang baik buat anak muda di desa Waijarang ini”.
Demplot Wisata Agrosalt yang dirintis dan dibuka di tepi pantai Desa Waijarang, yang merupakan satu langkah solutif bagi pemerintah dan masyarakat Desa Waijarang untuk mengoptimalkan potensi daratan tepi pantai Desa tersebut merupakan kawasan yang dikelolah untuk produktif dari tiga aspek.
Gerady Tukan, putra asal Lembata yang kini Dosen pada Program Studi Kimia dan Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Sains dan Teknologi UNWIRA Kupang ini menjelaskan bahwa konsep wisata agrosalt yang digagasnya untuk menjadi solusi bagi pemerintah dan warga Desa Waijarang itu yakni lahan tersebut ditata untuk menjadi lahan produktif di bidang pertanian palawija, lahan produksi garam dan tempat wisata bagi public.
Pada musim hujan, lahan tersebut ditanami tanaman umur pendek yakni jagung pulut, kacang hijau dan kacang tanah yang dapat menjadi bahan baku bagi warga desa yang giat sebagai pedagang kuliner. Pada musim kemarau yang berlangsung sekitar 8 bulan lamanya, lahan tersebut dialihfungsikan sebagai media produksi garam dengan menggunakan terpal geomembran.
Garam yang dihasilkan terutama untuk mendukung aktivitas para nelayan Desa Waijarang khususnya dan nelayan lain yang mencari ikan untuk pengawetan ikan. Garam kasar berperan sebagai penahan suhu es (menurunkan titik beku es) agar tetap bertahan di suhu dingin dalam waktu yang lebih lama. Jika musim hujan tiba maka lahan tersebut kembali beralih fungsi menjadi lahan bertanam jagung dan kacang.
Aspek pariwisata dilakukan dengan pembuatan gardu pemandangan dan spot-spot lainnya serta tepi pantai. Kondisi tepi pantai dengan pasir yang putih halus dan relatif bersih serta garis pantai yang realtif luas, telah menjadi potensi besar untuk rekreasi bagi anak-anak dan keluarga, terutama di senja hari.
Semua potensi bagus yang sudah ada kini harus diatur untuk punya dampak ekonomi yang baik bagi masyarakat. Dalam perencanaan ke depan, diatur pula agar lahan-lahan masyarakat di sekitarnya, pada musim kemarau dapat ditanami tanaman palawija untuk konsumen yang berwisata di kawasan agrosalt tersebut. Olehnya, pemerintah desa pun sedang mengupayakan untuk pengadaan air tawar, terutama dari mata air pegunungan. Demikian Gerady menjelaskan.
Pekerjaan awal yang dilakukan oleh 32 warga Desa Waijarang pada Sabtu; 01/02/2025 di demplot agrosalt itu yakni membersihkan lokasi dan sekaligus menanam tiga jenis bibit tanaman palawija. Ketiga jenis tanaman yang ditanam yaitu jagung pulut, kacang tanah dan kacang hijau *** (WN-01)