Komitmen Wujudkan Zero Tolerance, Undana Sukses Selenggarakan Edukasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi



KUPANG : WARTA-NUSANTARA.COM–Rektor Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc. menyebutkan kegiatan yang dilakukan oleh HPU bersama Satgas PPKS merupakan komitmen bersama untuk mewujudkan lingkungan yang aman, nyaman, dan sehat bagi mahasiswa. “Kreativitas dan inovasi tidak akan muncul tanpa dukungan berbagai pihak di lingkungan universitas“, ungkap Prof, Maxs.

Rektor Undana Kupang, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc. menerangkan, adanya perubahan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di Lingkungan Perguruan Tinggi menjadi Permendikbudristek Nomor 55 Tahun 2024 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi tidak menghentikan langkah Universitas Nusa Cendana (UNDANA) untuk terus mengupayakan zero tolerance terhadap segala bentuk kekerasan yang terjadi di lingkungan kampus. Health Promoting University (HPU) bekerja sama dengan Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) Undana melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) mengadakan edukasi kepada para anggota terpilih.

Lebih lanjud dijelaskan, Rekrutmen Satgas PPKS yang dilakukan saat ini mendapatkan respon positif oleh civitas akademika Undana, khususnya para mahasiswa. Dalam rekrutmen terbuka yang dilakukan melalui media daring, telah berhasil terjaring 195 orang sebagai pendaftar, dari 20 orang kuota yang dibutuhkan. “Hasilnya sungguh di luar ekspektasi kami, sehingga dilakukanlah seleksi di tahap awal,” ungkap dr. Nicho.

Pada tahap awal seleksi administrasi, terjaring sebanyak 81 orang yang selanjutnya mengikuti seleksi tes tertulis. Pada tahap akhir seleksi diperoleh 35 orang sebagai peserta potensial berdasarkan skor tertinggi. “Kami berpikir karena animonya besar, sehingga dibukalah peluang penambahan jumlah anggota satgas terpilih, dari kuota sebelumnya sebesar 20 orang menjadi 35 orang,” tambahnya.
Rektor Undana, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc. menyebutkan kegiatan yang dilakukan oleh HPU bersama Satgas PPKS merupakan komitmen bersama untuk mewujudkan lingkungan yang aman, nyaman, dan sehat bagi mahasiswa. “Kreativitas dan inovasi tidak akan muncul tanpa dukungan berbagai pihak di lingkungan universitas,” ungkapnya.
Prof. Maxs menilai, Perguruan Tinggi adalah benteng terakhir untuk membenahi berbagai bentuk karakter yang buruk menjadi lebih baik. “Cerdas saja tidak cukup. Dibutuhkan value dan karakter yang baik,” tambahnya.
Melalui raihan penghargaan apresiasi cerdas berkarakter yang diterima Undana pada tahun 2024 lalu, serta pencapaian akreditasi “Unggul” sebagai salah satu dari tiga Perguruan Tinggi di kawasan timur Indonesia diharapkan menjadi pemacu bagi Satgas PPKS Undana untuk terus memberikan edukasi, tidak hanya bagi sesama teman mahasiswa, tetapi juga kepada para pimpinan dan staf. “Satgas adalah agent of change dan harus berani menindaklanjuti segala bentuk tindak kekerasan yang terjadi,” tambahnya.

Acara yang diselenggarakan di Hotel Harper Kupang selama 2 (dua) hari tersebut diisi dengan berbagai materi penting. Pada hari pertama, para peserta diberikan materi terkait Edukasi Permendikbud Nomor 55 Tahun 2024, Best Practice Penanganan Kasus PPKS di Undana, Dampak Kekerasan bagi Korban, Promosi Layanan Psikologi Terpadu Undana, serta Teknik Self-Healing.
Hari kedua dilanjutkan dengan sesi review materi hari pertama, dilanjutkan dengan pemberian materi Teknik Memahami Kondisi Korban, Teknik Mengembangkan Program Kerja untuk Promosi dan Edukasi, serta Teknik Mengembangkan Media Edukasi PPKS di Perguruan Tinggi.
Kegiatan ini menjadi wujud nyata Undana dalam upaya menciptakan dan menjaga lingkungan universitas yang aman dan bebas dari segala bentuk kekerasan bagi seluruh civitas akademikanya. *** (*/WN-01)