Pandangan Melki Koli Baran Tentang Kadis Kesehatan Lembata mundur “Untuk pak Bupati dan pak Wakil bupati, diharapkan menata birokrasi sesuai aturan tata kelola birokrasi. Aspek kepangkatan, kapasitas diri, dan integritas diri yang menjadi ukuran. Hal ini saya tidak ragu dengan pak Kanis yang adalah seorang birokrat murni bukan politisi“




LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM–Pegiat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Tokoh Masyarakat Lembata, Melki Koli Baran angkat bicara dan memberikan pandangan terkait mundurnya dr. Geryl Huar Noning dari jabatan sebagai Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Lembata. Langkah cepat Bupati Lembata Kanis Tuaq memanggil Kadinkes itu bijak untuk segera cari solusi karena aspek pelayanan kesehatan masyarakat paling prioritas.



Melki Koli Baran berpendapat, Bupati Lembata, Kanis Tuaq sebagai seorang mantan birokrat, bahkan menjadi Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dipastikan mampu menata birokrasi sesuai regulasi. Ada sinyalemen beredar, mundurnya Kadinkes Lembata diduga ada tekanan dari Tim Sukses (Timses) semoga tidak benar. Karena Peran Timses selesai setelah hasil Pilkada ditetapkan. Berikut pandangan Melki Koli Baran ketika diwawancara Warta-Nusantara.Com, Kamis, 6 Maret 2025 :


Pertama, sebagai ASN dengan jabatan tinggi eselon ll, pak Kadis tentu matang membuat keputusan. Ini yang seharusnya. Tetapi jika benar bahwa kadis memilih mundur karena tekanan tim sukses mempelihatkan ketakutan yang tidak seharusnya ada pada pejabat eselon ll.


Menurut saya, para pejabat mesti memiliki kepercayaan diri yang teguh bahwa jabatan yang mereka emban saat ini merupakan bukti kapasitas yang mereka miliki. Dengan demikian tidak mesti takut pada tim sukses.
Pejabat setingkat eselon ll mesti punya keyakinan bahwa siapapun bupati yang terpilih dia pasti berjalan di atas rel tata kelola birokrasi yang baik dan bersih. Tinggal saja pejabat memperlihatkan kapasitasnya yang dipersembahkan bagi daerah, maka bupati juga nyaman.



Jika pak Kanis baru dilantik dan ada pejabat langsung mundur, bisa jadi indikasi bahwa pejabat tersebut dan juga pak Kanis sebagai bupati sama-sama terlibat dalan konflik politik selama proses pilkada kemarin.
Kedua, Jika benar tim sukses memberi tekanan pada para pejabat sehingga kadis kesehatan mundur, hal ini memperlihatkan kekacauan proses politik dalam mencari pemimpin publik.
Indikasi tim sukses yang kurang paham tentang tata kelola pemerintahan di satu pihak dan proses politik rakyat dalam mencari pemimpin mereka pada pihak yang lain.
Tapi memang ini realitas buruk yang berlaku bahwa orang terlibat dalan proses politik sebagai tim sukses supaya punya panggung dan sedikit kekuasaan.



Dengan kekuasaan itukah dia akan busung dada mengancam siapa saja. Bisa diduga tim sukses ini sedang pamer kekuasaan dan juga jangan sampai cari sesuatu dalam proses lelang jabatan.
Hal berikut, jika ada tim sukses yang ancam pejabat, menurut saya dia sedang tidak menghormati bupati dan wakil bupati terpilih. Dia sedang tidak anggap itu bupati dah wakil. Kasarnya, bupati dan wakil bisa mereka atur dalam penempatan posisi jabatan.
Ketiga, untuk pak bupati dan pak wakil bupati, diharapkan menata birokrasi sesuai aturan tata kelola birokrasi. Aspek kepangkatan, kapasitas diri, dan integritas diri yang menjadi ukuran. Hal ini saya tidak ragu dengan pak Kanis yang adalah seorang birokrat murni bukan politisi.
“Kita Harus yakin bahwa bupati akan menata birokrasi sesuai mekanisme yang seharusnya dan bukan dikendalikan tim sukses. Peran tim sukses selesai setelah hasil pilkada ditetapkan dan telah final. Tidak ada bupati dah wakil bupati bayangan”, tandas Melki Koli Baran.
Bupati Kanis Tuaq Akan Panggil Dokter Geril, Telusur Alasan Pengunduran Diri dari Kadis Kesehatan
Sebagaimana diwartakan sebelumnya, Bupati Lembata Kanis Tuaq, ketika Konferensi Pers dengan Wartawan pada acara Syukuran, Selasa, 4 Maret 2025 disinggung perihal pengunduran diri Kadis Kesehatan, pihaknya menyatakan segera memanggil dr. Geril Huar Nonong terkait pengunduran dirinya dari jabatan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata. Langkah ini diambil untuk memahami alasan di balik keputusan tersebut dan mencari solusi terbaik bagi pelayanan kesehatan di daerah ini.
“Nanti saya telusuri, dan akan panggil Pa Kadis Kesehatan dalam waktu dekat,” ujarnya kepada wartawan usai syukuran pelantikan Bupati dan Wakil Bupati di halaman kantor bupati Lembata, Selasa 4 Maret 2025 malam. Bupati Kanis juga mengaku terkejut dengan adanya informasi pengunduran diri dr. Geril.
Dirinya juga menampik isu terkait adanya tekanan politik yang menyebabkan dr. Geril mengundurkan diri dari jabatan sebagai Kadis Kesehatan.
Menurut dia, tidak ada tekanan politik yang mereka lakukan terhadap para kepala dinas atau mereka yang berstatus sebagai ASN biasa.
Bagi mantan Kadis Pertanian Lembata ini, perbedaan politik pada Pilkada 2024 lalu, sudah selesai seiring penetapan kepala daerah dan wakil kepala daerah dari KPU Lembata.
“Yang ada sekarang kita semua kerjasama bangun Lembata menjadi lebih baik,” ujarnya.
Wakil Bupati Muhamad Nasir juga mengemukakan hal yang sama. Menurut dia, tidak ada dendam politik di masa kepemimpinan Kanis-Nasir. “Yang ada saat ini hanya kata kita, taan tou membangun Lembata,” sebutnya dalam sambutan bersama Bupati Kanis.
Sekretaris Daerah Kabupaten Lembata, Paskalis Ola Tapobali, sebelumnya kepada wartawan di Kantor Bupati Lembata usai seremonial penjemput Bupati Kanis dan Wabup Nasir pada Selasa 4 Maret 2025 siang membenarkan informasi pengunduran diri dr. Geril tersebut. “Ya benar. Beliau mengundurkan diri,” ungkapnya.
Paskalis mengaku, dokumen pengunduran diri dari dr. Geril sudah dia terima beberapa waktu lalu, namun belum ada disposisi. “Beliau sudah sampaikan surat kepada kami,” ungkap Paskalis Tapobali.
Kanisius Tuaq, yang tenar disapa “Bupati Botak” resmi menjabat sebagai Bupati Lembata setelah memenangkan Pilkada 2024 bersama wakilnya, Muhamad Nasir. Pasangan yang terkenal dengan sebutan Paket TUNAS ini diusung oleh Partai Nasdem dan PAN, dan berhasil meraih 27% suara, mengungguli lima pasangan calon lainnya.
Dalam kampanyenya, Kanis Tuaq dan Muhamad Nasir menekankan pentingnya sektor pertanian dan perikanan bagi perekonomian Lembata. Mereka juga menyoroti perlunya kemandirian pangan untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah.
Pengunduran diri Kadis Kesehatan itu menambah tantangan bagi pemerintahan baru ini. Bupati Kanis Tuaq dan Wabup Muhamad Nasir berharap melalui pertemuan dengan dr. Geril, dapat ditemukan solusi supaya pelayanan kesehatan di Lembata tetap berjalan optimal. *** (WN-01)