Kapus dan Bendahara Puskesmas Kalike : Pernyataan
Komisi Tiga DPRD Flotim Hoax dan Tidak Ada Surat Kunker ; Basa Lewar Siap Dorong APH




FLORES TIMUR : WARTA-NUSANTARA.COM–Kepala Puskesmas Kalike, Kecamatan Solor Selatan, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Rita Fernandez mengklarifikasi soal kunjungan kerja (Kunker) di Puskesmas Kalike itu tidak pernah ada, baik Lisan dan Tertulis itu sama sekali tidak ada, “Beber Rita Fernandez kepada awak media Jumat 14 Maret di Aula Karykes Kecamatan Larantuka.



Menurut Kepala Puskesmas Kelike, Rita Fernadez, Anggota Komisi lll tidak pernah berikan surat resmi ke saya sebagai Kapus di Puskesmas Kalike. Saya justru mendapat chating dari Camat Solor Selatan bahwa siang itu ada Kunker komisi tiga, saya berpikir kunkernya di Kantor Camat tetapi Pak camat Chating saya katanya komisi tiga akan kunjungi Puskesmas Kalike juga, sontak saya kaget,”Terang Kapus Rita Fernandez


Lebih lanjt, Rita Fernadez menjelaskan, saya sudah sampai di Puskesmas Kalike besoknya di sampaikan Staf ada kunjungan kerja komisi tiga DPRD Kabupaten Flores Timur sehingga saya bertanya apa saja yang di bicarakan serta jawaban kalian apa. Maka saya menjawab semua yang di tanya dan dialog langsung Wakil Ketua Komisi Tiga DPRD Kabupaten Flores Timur Yakobus Mikael Basa Lewar,S.Kep di ruang pertemuan Puskesmas Kalike itu semua tidak benar.



“Hari ini juga saya tiba di larantuka bersama 22 orang Nakes di Puskesmas Kalike datang ke inspektorat kareena saya sebagai ASN, saya wajib berkonsultasi dengan pihak Inspektorat terkait berita yang sudah Wartawan kasih naik di media sehingga saya wajib berkonsultasi dengan Pihak Inspektorat,”Urai Kapus Kalike di Larantuka.
Lebih jauh ia juga menghadirkan bendahara Puskesmas Kalike, Aminah mengatakan sebelum ada kunjungan itu saya di datangi anggota DPRD Kabupaten Flores Timur tetapi saya sampaikan semua isu terkait uang 17 juta itu sudah Clear, entah oknum siapa yang punya niat busuk dan bercerita sehingga bisa terjadi seperti ini, Urai Aminah.


Aminah juga menambahkan saya sudah membayar 17 juta itu dari uang pribadi saya kepada 22 Nakes di Puskesmas Kalike saya juga iklas 17 juta saya beramal saja buat 22 Nakes dan hari ini mereka juga hadir bersama kami ke inspektorat.
Kapus Kalike Rita Fernandez juga mengatakan semua Rekening Koran, dan DPA kami sudah lakukan saat rapat bersama. Lokmin kami sudah lakukan dan DPA serta rekening Koran Bank kami sudah sampaikan dan tunjuk kepada Semua staf Nakes Kalike,”Jelas Rita Fernandez kepada awak media. Namun tidak ditunjukan Rekening Koran sebagai Bukti atas Komitmen Kapus terhadap pembayaran tersebut.



Tak hanya itu, Kapus juga bersumpah ia sudah jalankan tugas sesuai dengan tahapan serta proses yang ada. Uang 17 juta itu Bendahara Aminah beramal di bulan puasa,”Terang Kapus Fernandez.
Lanjut Fernandez, jadi apa yang di sampaikan komisi tiga DPRD Kabupaten Flores Timur itu semua tidak benar, saya duga ada oknum yang membocorkan informasi saat rapat di Puskesmas Kalike ini kepada Pak Yamin, siapa orangnya sampai saat ini kami belum tahu.
Sementara itu saat terpisah sejumlah data dan informasi yang dikumpulkan awak media Kapus Kalike, bendahara bersama 22 orang Staf Nakes yang datang ke inspektorat secara rombongan dialog bersama dan 22 Nakes tersebut di sodor perjanjian tanda tangan bahwa uang 17 juta itu akan di kembalikan setengah bagian oleh bendahara dan sisanya akan di kembalikan setengah bagian oleh 22 Nakes dari besaran yang di dapat,”Urai Sumber terpercaya kepada awak media.
Sementara di sisi lain Kapus dan Bendahara mengklarifikasi bahwa itu bagian dari amal. Ada apa ini. Jelas dengan pernyataan yang berbeda ini timbul pertanyaan pasti ada yang tidak beres. Mereka juga menambahkan atas pemberitaan yang sudah Viral
Kapus Kalike perintahkan Bendahara agar tidak boleh bayar Intensif Nakes,”Tutur Sumber tersebut.
Yakobus Mikael Basa Lewar,S.Kep saat di wawancarai awak media mengatakan, sah-sah saja Kapus mengatakan tidak ada surat resmi kami kunjungi Puskesmas Kalike tetapi perlu diingat saya adalah anggota dewan yang di percayakan Suara rakyat Dapil Solor.
Rakyat Dapil Solor mempercayai saya duduk di Gedung Balai Gelekat sehingga saya punya tanggung jawab akan situasi yang terjadi di Puskesmas Kalike ini. Saya punya niat baik kalau memang ada masalah silahkan ketemu Kadis Dinkes, Inspektorat untuk di selesaikan secara internal, karena ada ruang TPTGR.
Tetapi kalau ibu Kapus masih berkelit akan hal ini
kami dari Komisi Tiga akan dorong kasus di Puskesmas Kalike ini ke Aparat Penegak Hukum (APH) ,”Tandas Yakobus Mikael Krisik Basa Lewar,S.Kep.
Sebagaimana pemberitaan sebelumnya, dengan judul
Kapus Kelike Dan Bendahara Diduga Kuat Gelapkan Dana BOK Serta Intensif Nakes Flores Timur.
Kepala Puskesmas (Kapus) Kelike , Kecamatan Solor Selatan, Kabupaten Flores Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur berinisial RF diduga mengelapkan sejumlah Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan juga insentif tenaga kesehatan (nakes).
Penggelapan tersebut tak hanya dilakukan oleh Kapus namun kuat dugaan adanya kerjasama yang melibatkan bendahara di Puskesmas tersebut.
Perihal dugaan penggelapan dimaksud terkuak saat Kunjungan Kerja (Kunker) Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Flores Timur, Yakobus Mikael Krisik Basa Lewar,S.Kep dan anggotanya, Abdul Wahab Saleh bersama Camat Solor Selatan, Benediktus Jawan, Rabu, (12/03/2025).
, Kabupaten Flores Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur berinisial RF diduga mengelapkan sejumlah Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan juga insentif tenaga kesehatan (nakes).
Penggelapan tersebut tak hanya dilakukan oleh Kapus namun kuat dugaan adanya kerjasama yang melibatkan bendahara di Puskesmas tersebut.
Perihal dugaan penggelapan dimaksud terkuak saat Kunjungan Kerja (Kunker) Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Flores Timur, Yamin Basa Lewar dan anggotanya, Abdul Wahab Saleh bersama Camat Solor Selatan, Benediktus Jawan, Rabu, (12/03/2025).
Namun dalam Kunker tersebut, ditemukan sejumlah kejanggalan dalam pengelolaan keuangan, diantaranya temuan sebesar 17 juta yang belum dapat dijelaskan secara baik oleh staf karena Kepala Puskesmas dan Bendahara tidak berada ditempat yang terkesan menghindar ketika mengetahui ada Kunjungan Kerja dari Komisi III.
Wakil Ketua Komisi III sontak meminta hadirkan Dokter dan Tenaga Kesehatan lainnya untuk menyampaikan pendapat jika ada temuan lain segera disampaikan agar dapat segera dicarikan solusinya.
“Ingat, Bupati dan Wakil Bupati saat ini sangat menekan pada transparansi, apalagi di tengah resesi ekonomi secara global”, tegas Wakil Ketua Komisi III yang akrab disapa Yamin Lewar dan Abdul Wahab Saleh.
Yakobus Mikhael Krisik Basa Lewar, S.Kep juga menegaskan agar Kepala Puskesmas harus mampu menunjukan bukti transfer dari rekening giro ke rekening yang bersangkutan, bukan harus memegang uang tunai.
“Kepala puskesmas Kalike harus mampu tunjukan ‘Rekening Koran’, karena itu bukti transfer tidak dapat ditipu dengan alasan apapun, bahkan informasi yang beredar bahwa sudah ditransfer dan ditarik pulang, itu tidak ada aturan begitu”, ucapnya.
Selain itu, Kapus Kalike juga diminta segera perbaiki kondisi kinerja keuangan di Puskesmas.
“Kalau tidak mampu maka sebaiknya mengundurkan diri serta siap bertanggung jawab atas DPA yang tidak pernah transparansi ke publik. Bahkan Staf di puskesmas tidak pernah tau berapa DPA puskesmas Kelike dan peruntukan untuk apa saja”, ujarnya dalam nada marah.
Lanjutnya, Kepala Puskesmas dan Bendahara diminta agar segera selesaikan secara baik melalui pertanggungjawaban secara terbuka dan sesuai aturan main di hadapan seluruh staf.
“Secara internal Kepala Puskesmas Kalike diduga ada ‘Kong KaliKong’ bersama Bendahara harus di buka jangan menjadi momok ditempat ini”, tegas Mikael Basa Lewar. *** (*/RS/WN-01)