Hasan Haju Mundur dari Jabatan Pelatih Persebata Lembata

LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM–Sejumlah pihak menyebut, mundurnya Hasan Haju ini sebagai tragedi sepakbola Lembata, yang harus bisa diselesaikan secepatnya. Pasalnya, Persebata Lembata akan segera mengikuti liga 4 seri nasional pada bulan April mendatang dan ETMC XXXIV di Ende pada bulan Oktober.

Sorak sorai Lomblen Mania atas pencapaian Persebata Lembata sebagai runner up liga 4 El Tari Memorial Cup (ETMC) XXXIII di Stadion Oepoi Kota Kupang, beberapa hari lalu, ternyata menyimpan luka mendalam pada sang alenatore. Kegembiraan maniak bola Lembata tidak mampu menyamankan hati Hasan Haju.
“Dengan ini menyatakan bahwa saya mengundurkan diri dari jabatan pelatih Persebata Lembata terhitung mulai tanggal 28 Maret 2025,” tulis Hasan Haju dalam surat pernyataannya, yang diposting akun facebook Bani Hasyim Alpharexcztha dini hari tadi.

Dikonfirmasi aksinews.id tadi pagi melalui chat WhatsApp, Hasan Haju membenarkan adanya surat pernyataan pengunduran dirinya. “Iya,” tandas Hasan Haju mengamini pengunduran dirinya.
Ini merupakan tragedi kedua yang dialami Persebata Lembata terkait pelatih. Sebelumnya, saat menghadapi ETMC XXXI di Lembata, Pelatih Kepala Persebata Lembata Maura Hally Betekeneng yang didatangkan dari Surabaya, Jawa Timur, juga mengundurkan diri gegara berselisih paham dengan manejemen ASKAB PSSI Lembata.
Maura Hally yang sempat menunjukkan kepiawaiannya melatih tim Persebata sempat membawa anak asuhnya melakukan try out dengan Persami Maumere di lapangan Samador, Maumere. Para punggawa Persami sempat kaget melihat penampilan Persebata di bawah asuhan mantan pemain Timnas Indonesia era kepelatihan Sinyo Aliandoe itu.
Namun Maura Hally tidak tahan dengan kondisi internal Persebata Lembata. Selain fasilitas yang minim, dia juga harus merogoh kocek sendiri untuk membiayai ojek ke lokasi latihan. Begitu pula biaya hidupnya selama di Lembata. Ini yang membuatnya harus mengambil sikap untuk mundur dari posisi pelatih Persebata Lembata.
Penggantinya, Hasan Haju. Mulanya, Hasan Haju ragu-ragu untuk memimpin tim pelatih Persebata Lembata. Namun setelah melihat performa anak-anak Persebata yang ditinggalkan Maura Hally, Hasan Haju berubah pikiran untuk langsung terjun mendampingi Persebata. Hasilnya, bukan kaleng-kaleng, Persebata Lembata melaju hingga ke final ETMC XXXI Lembata. Sayangnya, di partai puncak, Lembata dipaksa Perse Ende dengan skor 2-2 hingga berakhirnya babak extra time 2X15 menit. Lembata harus membuang peluang emas menjadi scudeto ETMC pertama kalinya saat menjadi tuan rumah.
ETMC XXXII di Rote Ndao, Hasan Haju kembali memimpin tim pelatih Persebata Lembata. Namun tersingkir lebih awal di babak 8 (delapan) besar.
Menghadapi ETMC XXXIII Kota Kupang, Hasan Haju yang kembali dipercaya menjadi pelatih Persebata Lembata memboyong defender tangguh dari SSB Salatiga, Pace Juan, dan striker dari Kalimantan, Adam Aby. Pemain lainnya, adalah produk lokal Lembata. Hasilnya, Persebata Lembata berhasil membalas kekalahan menyakitkan di final ETMC Lembata, dengan menghentikan Perse Ende di babak semifinal.
Persebata lolos ke partai final ETMC XXXIII Kota KUpang dengan kemenangan dramaris di ujung waktu extra time 2X15 menit, setelah menyamakan kedudukan 1-1 di ujung waktu normal. Dua gol yang dilesakan pemain pengganti Cezsar Making yang masuk pada menit ke-90. Empat menit berada dalam lapangan, kepala Cezsar berhasil menyundul bola kedalam gawang Perse Ende. Dan, diujung babak kedua extra time, sepakan kaki kiri Cezsar kembali mengoyak jala gawang Perse Ende. Kedudukan berubah 2-1 untuk mengantar Persebata Lembata ke babak grand final.
Di partai final, Persebata Lembata tampil ciamik di babak pertama, yang bikin lini pertahanan Bintang Timur Atambua kalang kabut dan berujung dua gol bunuh diri. Namun mental anak-anak kawasan perbatasan yang ditempa melalui Sekolah Sepakbola Bintang Timur memang oke. Alenatore BTA mampu merubah taktik dengan mengoptimalkan dua sayap penyerangnya yang lincah dan cepat. BTA tidak lagi mengandalkan lapangan tengah yang terbukti tidak mampu menghadapi Ade Pa Sulaona, Pichan Wuwur dan Rusli Dulimaking, serta sokongan Asten dan Adom dari lini belakang.
Perubahan taktik BTA membuahkan hasil. Mereka mampu menyamakan kedudukan pada waktu normal 90 menit. Di babak extra time, Hasan Haju mampu mengantisipasi pergerakan cepat anak-anak BTA, dengan menarik Pichan keluar dan memasukan Putra Bone. Kedua tim sama-sama tidak mampu menciptkan gol, sehingga harus melewati drama adu pinalti. Sayang, dua algojo Persebata gagal mengeksekusi dari titik putih. BTA unggul 4-2. Dan, Persebata kembali menjadi runner up kedua kalinya.
Rupanya, di bangku cadangan, ada Master, pemain yang sempat menjadi tulang punggung Persebata Lembata saat ETMC XXXI di Lembata. Dia sama sekali tidak dimainkan sepanjang ETMC Kota Kupang. Boleh jadi, ini yang bikin Master kecewa dan menumpahkan kekecewaannya kepada Hasan Haju melalui akun facebooknya. Ini yang menyulut pro kontra terhadap keberadaan Hasan Haju sebagai Pelatih Kepala Persebata Lembata.
Ya, “Saya malu dikatakan seperti itu di medsos krn org di Lembata merasa hal biasa saja, krn dia seorang pemain yg belum dikasih kesempatan utk bermain sehingga dia memilih untuk minggat dari wisma sehingga kekecewaan dilampiaskan ke saya. Sehingga saya sangat terpukul dan keluarga saya sangat terpukul dengan pernyataanya di medsos,” ungkap Hasan Haju menjawab aksinews.id.
Dalam surat pernyataannya, Hasan Haju menegaskan, “Keputusan ini saya ambil, berlandaskan pada pro kontra terkait pencapaian Persebata Lembata dalam momentum ETMC yang ke XXXIII diselenggarakan di Kota Kupang pada tahun 2025, sehingga jalan terbaik adalah saya mengundurkan diri agar pro dan kontra tidak berkelanjutan di tengah-tengah masyarakat Lembata”.
Putra Lamahala Jaya kelahiran 5 Agustus 1973 ini juga menyampaikan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada dirinya untuk berkontribusi bagi Persebata Lembata. ”Saya berharap tim ini terus berkembang dan meraih kesuksesan di masa yang akan datang dan permohonan maaf belum bisa memberikan yang terbaik kepada seluruh masyarakat Lembata,” tulis Hasan Haju dalam surat pernyataannya.
Sejumlah pihak menyebut, mundurnya Hasan Haju ini sebagai tragedi sepakbola Lembata, yang harus bisa diselesaikan secepatnya. Pasalnya, Persebata Lembata akan segera mengikuti liga 4 seri nasional pada bulan April mendatang dan ETMC XXXIV di Ende pada bulan Oktober 2025.
Pengurus ASKAB PSSI Kabupaten Lembata dipastikan akan memberi penjelasan tentang Pengunduran diri Hasan Haju. Kepastian penjelasan perihal Tragedi tersebut menunggu tim sudah tiba kembali di Lembata dilakukan Conference Pers Hadsan Hadju, ASKAB PSSI Kabupaten Lembata, dan Dinas Disporabud Kabupaten Lembata. *** (Aksinews/Bedos Making)