Bupati Kanis Terima 162 Mahasiswa Unwira Kupang Program MBKM Mandiri di Lembata, Wujudkan Desa Binaan!
LEWOLEBA : WARTA-NUSANTARA.COM–Sebanyak 162 mahasiswa Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka Mandiri (MBKM Mandiri) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang tiba di Lewoleba, Kabupaten Lembata.
Para mahasiswa Unwira Kupang itu diterima secara langsung oleh Bupati Lembata, P. Kanisius Tuaq, dan Asisten III Bidang Administrasi Umum, Yohanes Berchmans Daniel Dai, di halaman depan kantor Bupati, Rabu (9/4).
Kedatangan para mahasiswa ini didampingi lima dosen pembimbing lapangan, dan akan melaksanakan praktek kerja mandiri selama 2 bulanan 2 Minggu.
Program MBKM Mandiri sendiri merupakan program yang memungkinkan perguruan tinggi untuk menyelenggarakan kegiatan di luar kampus secara mandiri.
Program ini merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Tujuannya adalah: Meningkatkan kemandirian perguruan tinggi, Memberikan kesempatan mahasiswa untuk merancang jalur pendidikan, Membantu perguruan tinggi menyusun kurikulum yang relevan dengan industri dan pasar kerja, Memfasilitasi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman dan pembelajaran di luar kampus.
Bupati menyadari, Program MBKM Mandiri ini merupakan langkah strategis untuk mengembangkan potensi desa melalui kolaborasi antara akademisi dan pemerintah daerah.
Selama beberapa bulan ke depan, para mahasiswa Unwira akan terjun langsung ke 12 desa di tiga kecamatan, yakni Nubatukan, Nagawutung, dan Ile Ape. Desa-desa tersebut nantinya akan menjadi desa binaan dalam program MBKM Mandiri Fisip Unwira Kupang.
Berikut rincian desa yang menjadi sasaran program MBKM Mandiri, yakni Kecamatan Nubatukan di Desa Paubokol dan Desa Bakalerek.
Kecamatan Nagawutung di Desa Pasir Putih, Baobolak, Babokerong, Duawutun, Wuakerong, Ileboli, Riabao, dan Desa Liulagang. Sedangkan Kecamatan Ile Ape di Desa Laranwutun dan Desa Dulitukan.
Nantinya para mahasiswa akan melakukan berbagai kegiatan, termasuk riset, pengabdian masyarakat, dan pendampingan dalam berbagai sektor pembangunan desa.
Mereka akan bekerja sama dengan pemerintah desa dan masyarakat setempat untuk mengidentifikasi permasalahan, merumuskan solusi, dan melaksanakan program-program yang berdampak positif bagi masyarakat.
Bupati Kanis Tuaq menyambut baik program ini dan berharap dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan Lembata.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berpihak pada rakyat.
“Program MBKM Mandiri ini merupakan kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk belajar dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan mereka di lapangan,” ujar Bupati Kanis Tuaq.
Tambahnya lagi, “Kami berharap program ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat desa dan berkontribusi pada pembangunan di Lembata.”
Program MBKM Mandiri Fisip Unwira di Lembata bukan hanya sekadar program akademik, tetapi juga wujud nyata pengabdian kepada masyarakat dan komitmen untuk membangun Indonesia dari desa.
Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi model kolaborasi yang efektif antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah dalam membangun desa-desa di Indonesia. *** (Bily Baon/ Bagian Prokopim Setda Lembata)