Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-29 di Lembata : Sinergi Pusat dan Daerah untuk Indonesia Emas 2045
LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM– Pemerintah Kabupaten Lembata memperingati Hari Otonomi Daerah XXIX yang jatuh pada tanggal 25 April 2025 dengan menggelar apel tingkat Kabupaten di halaman Kantor Bupati Lembata.
Bertindak sebagai Pembina Upacara adalah Pelaksana Harian (PLH) Sekretaris Daerah Kabupaten Lembata, Quintus Irenius Suciadi, yang membacakan sambutan tertulis Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian.
Sambutan Mendagri yang dibacakan tersebut mengangkat tema ‘Sinergi Pusat dan Daerah Membangun Nusantara Menuju Indonesia Emas 2045’. Tema ini menekankan pentingnya kolaborasi yang harmonis dan konstruktif antara pemerintah pusat dan daerah dalam membangun Indonesia yang maju, mandiri, dan berdaulat.
Mendagri mengajak seluruh komponen bangsa, khususnya jajaran pemerintah daerah, untuk memperkuat komitmen dalam membangun tata kelola pemerintahan yang baik, inovatif, dan berorientasi pada pelayanan publik.
Mendagri dalam sambutannya menjabarkan sejumlah prioritas pembangunan nasional yang perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat dan daerah. Prioritas tersebut antara lain:
1. Swasembada Pangan: Penguatan regulasi, dukungan anggaran dan teknologi, peningkatan sumber daya manusia pertanian, akses distribusi pemasaran, dan optimalisasi lahan pertanian.
2. Swasembada Energi: Optimalisasi sumber daya domestik, diversifikasi energi, efisiensi, dan dukungan kebijakan untuk mengurangi impor energi dan memperkuat ketahanan nasional.
3. Pengelolaan Sumber Daya Air: Peningkatan infrastruktur, pengembangan teknologi inovatif, penegakan hukum, dan penyiapan perangkat kebijakan yang efektif.
4. Pemerintahan yang Baik: Mewujudkan pemerintahan yang transparan, akuntabel, bebas korupsi, dan berorientasi pada pelayanan masyarakat yang berintegritas.
5. Pengembangan Kewirausahaan: Pembukaan lapangan kerja melalui kemudahan memulai bisnis, akses permodalan, pengembangan ekonomi desa dan sektor informal, perluasan investasi dan industri padat karya, pelatihan dan keterampilan, pengembangan inkubator bisnis, dan dukungan UMKM dan koperasi.
6. Peningkatan Kualitas Pendidikan: Pemerataan akses pendidikan (infrastruktur, beasiswa, digitalisasi), peningkatan kualitas (guru, kurikulum, fasilitas), dan pengawasan serta keterlibatan publik, termasuk program pemberian makan bergizi gratis.
7. Pelayanan Kesehatan yang Merata: Penguatan sistem rujukan dan fasilitas kesehatan, peningkatan kualitas SDM kesehatan, digitalisasi layanan kesehatan, penguatan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), pencegahan dan promosi kesehatan, ketersediaan obat dan alat kesehatan, serta penanganan stunting dan gizi buruk.
8. Reformasi Birokrasi dan Penegakan Hukum: Penyederhanaan struktur dan prosedur, peningkatan kualitas SDM aparatur, penguatan akuntabilitas (e-government, pengawasan internal), dan pengembangan kanal pengaduan masyarakat yang terintegrasi.
Selain itu, Mendagri juga menekankan pentingnya penguatan kapasitas daerah sebagai kunci keberhasilan pelaksanaan otonomi daerah. Penguatan kapasitas ini difokuskan pada:
1. Penguatan SDM Aparatur: Pelatihan dan sertifikasi kompetensi, kerja sama dengan perguruan tinggi, dan pemberian beasiswa.
2. Peningkatan Kapasitas Keuangan Daerah: Optimalisasi pendapatan asli daerah, desain APBD berbasis kinerja, dan kerja sama dengan perbankan.
3. Penguatan Kelembagaan dan Tata Kelola: Reformasi birokrasi, digitalisasi pelayanan publik, dan peningkatan transparansi dan akuntabilitas.
Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-XXIX di Lembata menjadi momentum untuk merefleksikan capaian dan tantangan dalam penyelenggaraan otonomi daerah.
Sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah, dibarengi dengan penguatan kapasitas daerah, diharapkan dapat mewujudkan pemerintahan yang lebih baik dan kesejahteraan masyarakat yang lebih merata. *** (Bily Baon/Bagian Prokopim Setda Lembata)
