Organisasi TKBM Lewoleba Rayakan Hari Buruh Internasional, Mengusung Tema, “Buruh Lembata Nasipmu Kini. “!!
LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COm– “Dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional yang jatuh pada tanggal, 1 Mei 2025, Organisasi Buruh Pelabuhan Lewoleba, Unit Satuan Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Lewoleba” menggelar acara curahan aspirasi dan aneka keluhan hati.
Bertempat di Olimpic Ballroom Resto, Rabu 30 April 2025, acara ini menghadirkan, “Bupati, Wakil Bupati, Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Komisi 2 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Pengusaha, Pelni, Kepala Kantor UPP Kelas tiga Kapolpos KP3, Pihak Kepolisian, Dinas Transmigrasi dan Ketenagakerjaan, OPD Satuan Dinas Lingkup Pemerintahan Kabupaten Lembata, Pegiat Sosial, Buruh, Para Awak Media Pers”.
Acara ini dibuka oleh Bupati Lembata, Petrus Kanisius Tuaq S. P,. Dalam sambutanya Bupati Lembata, menjawab beberapa poin-poin penting. Ia mengatakan, saya dan Pak Wakil Bupati H. Nasir Laode mempunyai visi-misi, Nelayan, Tani, Ternak (NTT). Saya pikir para Buruh Pelabuhan ini, selain bekerja sebagai TKBM, pasti punya kebun maupun Ternak”.
Oleh karenanya, pada kesempatan ini, dengan semangat memperingati Hari Buruh, tentunya sebagai Pemerintah, saya bersama jajarann, mengapresiasi HUT Buruh, bersama Buruh Pelabuhan Kabupaten Lembata, jadi penyedia jasa Bongkar muat.
Satuan tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) hendaknya memberikan pelayanan yang terbaik untuk menjaga terciptanya lingkungan Buruh yang Sehat. Bupati Kanis juga siap membuat gebrakan terkait sistem Pelayanan Penyedia “Jasa” Buruh Pelabuhan sebaik mungkin. T
Anggota Komisi ll Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lembata, juga hadir pada kesempatan ini adalah, David Blasius H. Koban, dan Alexander T. Atawolo.
Vigis Koban dari Komisi ll membidangi Ketenagakerjaan, membacakan beberapa poin terkait Peraturan perundang-Undangan Ketenagakerjaan, dan Peraturan Daerah Kabupaten Lembata tentang. Ketenagakerjaan, khususnya Buruh Pekerja Pelabuhan.
Vigis koban dalam pemaparannya juga menyampaikan terimakasih kepada Buruh Pelabuhan Laut Lewoleba yang sudah mengundang kami Komisi ll untuk hadir disini, mendengar secara Langsung berbagai keluhan dan persoalan yang dihadapi saudara-saudara Buruh Pelabuhan Laut Lewoleba.
Alexander T. Atawolo. Anggota DPRD Kabupaten Lembata dari Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) mengapresiasi kinerja dan dedikasi Buruh dalam hari ulang Tahun Buruh yang jatuh pada 1 Mei 2025″.
Kepada Warta-Nusantara.Com, Alexander Atawo mengucapakn selamat hari Buruh kepada Buruh Pelabuhan Kabupaten Lembata. Acara ini luar biasa’ di mana-mana, Hari Buruh selalu diwarnai aksi protes dan lain sebagainya. Tapi di Lembata ini nuansanya luarbiasa. TKBM kita, melakukan diskusi dan dialog secara terbuka menggandeng semua pihak duduk bersama mendengarkan persoalan yang selama ini mereka alami.
“Jadi sekali lagi saya mengapresiasi mereka, muda-mudahan dengan momentum hari ini, kehadiran Bupati Lembata, juga sudah memberikan harapan kepada mereka, dan ditindaklanjuti, agar keinginan Buruh bisa terpenuhi dengan baik “, tutur Alex Atawolo.
Sementara itu Ketua SPSI, Jeky Buran dalam catatan menjelaskan bahwa pihaknya mendata ada lima hal atau persoalan yang masih mendera buruh di Kabupaten Lembata, antara lain;
1). Monopoli bisnis jasa Tol Laut oleh BUMN Pelni sejak digulirkan pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo hingga saat ini justru tidak berdampak penurunan harga barang di Lembata. Disparitas harga dari wilayah produsen dengan Kabupaten Lembata, justru semakin mencekik leher warga. Karena itu, kami mendorong audit investigasi kebijakan subsidi jasa Tol Laut. Kami juga merekomendasi hentikan kebijakan Tol Laut karena tidak berdampak menurunkan harga barang di Lembata dan hanya menguntungkan pengusaha.
2) Diperlukan Tatib atau Peraturan Daerah tentang Ruang Gerak Pengunjung/ Pengantar dan Buruh, sebagaimana telah diberlakukan di Pelabuhan Bolok-Kupang. Bahwa hanya ada buruh dan penumpang beraktivitas di areal Pelabuhan PELNI maupun PELRA, baik pada proses embarkasi maupun debarkasi. Pemberlakuan ruang gerak yang hanya memperbolehkan penumpang dan buruh bergerak di dalam areal pelabuhan juga memudahkan
Pengawasan peredaran barang terlarang seperti narkoba, dll.
3). Diperlukan sebuah regulasi pengaturan transportasi dari Pelabuhan. Transportasi menuju pelabuhan, silahkan berkompetisi. Sedangkan di areal pelabuhan perlu ada kesepakatan bersama antara ekpedisi dan TKBM. Diperlukan pengaturan jam kerja bagi jasa gerobak dorong, jasa buruh, jasa pick up agar jangan ada gesekan.
4). Dipelabuhan Waijarang, kami mendorong adanya Kompensasi sebagai Dana pengembangan daerah kerja guna mengatasi kerusakan pelabuhan dan adanya pemasukan bagi pemeliharaan oleh Syahbadar dan Dinas Perhubungan agar peran buruh sebagai tenaga bongkar muat tetap mendapat ruang.
5). Selain itu, Nasib Buruh Toko hingga saat ini belum tersentuh kebijakan pemerintah. Buruh toko hanya menjadi sapi perah pengusaha. Diperlukan ketegasan Pemerintah tentang upah buruh toko dan jam kerja yang lebih manusiawi. *** (Bedos Making, Jurnalis Warta-Nusantara.Com)
