PUISI-PUISI RIFAI MUKIN : LUKA DI UJUNG RANTING
Deru asmara menaburkan sejuta luka
Tandus merambah bagai dalam Savana
Dusta indahmu menusuk di relung sanubari
Kerontang jiwa terhempas menyayat hati
Lihatlah dirimu apakah hatimu peduli
Seakan rasa dan hatimu paling suci
Luka laramu diriku hadir dalam jiwamu
Nesapa cintamu kusirami benih kasihku
Diriku bukanlah persinggahan cinta hitammu
Bukan belas kasihanku tapi ketulusanku untukmu
Kini kusebut dirimu pecundang dari riaknya susu sebelanga
Lumpur yang engkau lumurkan untukku ke palung jiwa
Daun-daun kini berjatuhan rantingpun kering
Pupuk cinta kasihmu sepercik yang kian usang
Terbungkus beribu dan berjuta dusta yang engkau tuangkan
Seakan dirimu pada kebenaran tapi hatimu penuh kemunafikan
Antara sadar dan tidak, itulah dirimu
Dari balutan hatimu penuh noda cintamu
Kesucian cintamu hanya simbol merayu ambisimu
Semua hanya candu sebagai gaya
Hidupmu kini tak lagi peduli
Kalau aku bukanlah segala asa
Biarkan aku di ujung ranting menanti
Sampai pelangi datang lagi
Lamahora, 15/02/2022
KEMENANGAN BISU
Notes kecil ditanganku kosong, tak ada coretan
Kecuali tumpahan ampas kopi dan abu cigaratte
Ada catatan kecil dibawah pinggang
Tak jelas tulisan itu, tapi aku mengerti
Pesan yang terselip, walau kusam
Nanti di babak berikut tanpa kata
Berusaha bukan pada suara
tapi pada memendam untuk hasil saja
Di mana yang menang untuk bisu bukan tuli
Di mana yang menang untuk buta bukan baca
Nanti di babak berikut, tanpa suara
Helaan napas bukan tarikan panjang
Tapi pada ritme kecil sesakkan dada
Dia yang menang, yang tertatih untuk sunyi
Dia yang menang, yang terlatih untuk bisu
Dia yang menang, yang terlatih untuk buta
Dia yang menang, yang terlatih untuk tuli
Dia yang menang, yang terlatih untuk lumpuh
Notes kecil ditangaku kosong, tak ada coretan
kecuali tumpahan ampas kopi dan abu cigaratte.
Lamahora, 14/8/2023
BETA SA
Hidup semakin di ujung waktu penghabisan.
Sementara kerja dan anggan anggan belum usai
Tanggungjawab masi terurai berceceran
tubuh beta semakin rentah tua dan hilang fungsinya
Waktu…..!!!
Tungguhlah sebentar…
Janganlah engko cepat berlalu
Berbarenglah dengan kerja beta
Agar kita selesai bersama
Beriring bergandeng bersama pada Tuhan kita.
Hai… waktu.
Beta tak ingin engko tinggalkan beta
Segala kerja berantakan di meja kerja
Karena tanggungjawab yang belum selesai
Sementara tubuh dan usia semakin renta.
Duhai waktu!!
Biarlah beta menyelesaikan semua
Dan bila nanti waktu beta berakhir
Jemputlah beta dengan rindu yang indah
Beta menunggumu di akhir cerita tetang hidup beta
Wahai…waktu.
Aku masih di sini
Menemani diriku yang ego
Lamahora, 22/10/2023
PARFUM MALAIKAT SUBUH
Bersandar pada malam yang bisu
Aku titip rindu di langit kelabu
Bulan tersenyum, bintang berbisik
Membawa pesan yang kau titipkan padaku
Angin lembut menyentuh wajah
Membawa jejak yang dulu kau tinggalkan
Harum melati, lembut menyapa
Seperti pelukan yang kurindukan
Di hembusan angin subuh
Kutemukan jejak langkahmu
Waktu takkan mampu menghapus
Parfum malaikat yang kau tinggalkan
Aku terdiam dalam doa
Menanti bisikan dari surga
Jika kau dengar, beri tanda
Lewat cahaya yang datang menyapa
Kau tak hilang, kau ada di sini
Di setiap hembusan angin pagi
Dalam wangi yang merayap sunyi
Menghapus sepi, menghangatkan hati
Lamahora, 10/11/2023
Biodata Penulis: Muh. Sulaiman Rifai Aprianus Mukin. Lahir di Ende, 27 April 1970, merupakan ASN pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lembata, Provinsi NTT, saat ini sebagai Pengawas Sekolah Tingkat Menengah. Menyelesaikan studi S1 Fakultas Tarbiyah pada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah Kupang Tahun 1995, menyelesaikan studi S2 Magister Pendikan Agama Islam di Univesitas Muhammadiyah Malang Tahun 2025. Selain memperoleh gelar akademik, penulis pun memperoleh gelar non akademik Certified Planning and Inventory Management (CPIM). Penulis saat ini sedang merintis Taman Baca Savana Iqra (TBSIq), selain itu bergabung dalam “Komunitas Penulis Lembata” juga sebagai “Penakar Literasi”. Penulis juga menulis opini/headline di beberapa media online, penulis dapat ditemui di akun Facebook @RifaiAprian, IG @Rifai_mukin