Kompak Indonesia Desak Gubernur NTT Koordinasi Kajati Proses Hukum Kasus MTN 50 Miliar
JAKARTA : WARTA-NUSANTARA.COM– Ketua Koalisi Masyarakat Pemberantasan Korupsi Indonesia (Kompak Indonesia), Gabriel Goa mendesak Gubernur NTT, Melki Laka Lena melakukan koordinasi dengan Aparat Penegak Hukum (APH), khususnya Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTT terkait kasus dugaan korupsi MTN Rp 50 Miliar Bank NTT yang hingga saat ini belum tuntas diproses hukum.
Ketua Kompak Indonesia, Gabriel Goa kepada Wata-Nusantara.Com, Jumat, 16 Mei 2025 menngungkapkan, berlarut-larutnya penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi oleh Kejaksaan Tinggi NTT terhadap kasus MTN 50 miliar Bank NTT wajib dikawal ketat oleh Gubernur NTT Melky Lakalena sebagai Pemegang Saham Kendali bersama-sama Pemegang Saham lainnya yakni 21 Bupati dan.1 Walikota se NTT dan Pemegang Saham lainnya. Artinya, Gubernur NTT bukan hendak intervensi kewenangan Yudikatif, namun mendorong penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.
Kini waktunya semua berkolabrosi, yakni Rakyat NTT,Mahasiswa,Ormas/OKP,Tokoh-Tokoh Agama,Penggiat Anti Korupsi dan Pers baik di NTT maupun di Nasional untuk melakukan aksi nyata kawal penanganan kasus MTN 50 M yang dipetieskan bahkan diesbatukan di Kejati NTT.
Setia mengawal dan berjuang melawan Kejahatan Korupsi berjamaah di NTT maka kami dari KOMPAK INDONESIA (Koalisi Masyarakat Pemberantasan Korupsi Indonesia) menyatakan sikap sebagai berikut :
Pertama, mendesak Gubernur NTT Melky Lakalena segera memanggil Kepala Kejaksaan Tinggi NTT dan jajarannya memberikan penjelasan resmi kepada publik mengapa kasus MTN 50 miliar Bank NTT mengendap 5 (lima) tahun di Kejati NTT.
Kedua, mendesak DPRD memanggil Kepala Kejaksaan Tinggi NTT dalam Rapat Dengar Pendapat mengenai diesbatukannya kasus MTN Bank NTT 50 miliar.
Ketiga, mendesak KPK melakukan Supervisi kepada Kajati NTT untuk segera memproses hukum kasus MTN 50 miliar. Keempat,mendesak Jaksa Agung segera copot KAJATI dan ASPIDUS KejatI.NTT yang diduga kuat petikan bahkan esbatukan kasus MTN 50 miliar. *** (WN-01)