ADVERTISEMENT

Ketua Kompak Indonedia Desak Kapolri Perintahkan Kapolda Papua Proses Hukum Pelaku Narkoba dan Prostitusi di Pegunungan Bintang  

RelatedPosts

Ketua Kompak Indonedia Desak Kapolri Perintahkan Kapolda Papua Proses Hukum Pelaku Narkoba dan Prostitusi di Pegunungan Bintang  

PAPUA : WARTA-NUSANTARA.COM–Ketua Koalisi Masyarakat Pemberantasan Korupsi Indonesia (Kompak Indonesia), Gabriel Goa  mendesak Kapolri, Jnderal Pol Listio Sigit Prabowo agar memerintahkan Kapolda Papua untuk menangkap dan proses hukum pelaku dan dan beking Judi, Narkoba, Prostitusi dan Rentenir liar di Pegunungan Bintang, Provinsi Papua.

Ketua Kompak Indonesia, Gabriel Goa kepada Warta-Nusantara.Com, Rabu, 21 April 2025 mengatakan, Bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2025 Bupati Pegunungan Bintang Spei Bidana menggelar Rapat Forum Pimpinan Daerah membahas serius soal Maraknya Penyakit Sosial antara lain praktek merajalelanya praktek perjudian,miris,Narkoba dan praktek rentenir merampok dana desa dan dana bantuan lainnya ke Pegunungan Bintang,Papua Selatan. Langkah sigap Bupati Spei segera memberantas penyakit sosial masyarakat rakyat Pegunungan Bintang patut didukung total oleh rakyat.

Terpanggil nurani untuk menyelamatkan Papua dari Kerusakan Moral dan Perampokan Hak-Hak Ekosob maka kami dari KOMPAK INDONESIA (Koalisi Masyarakat Pemberantasan Korupsi Indonesia) menyatakan :

Pertama, mendukung total langkah Bupati Spei Bidana membersihkan dan memberantas tuntas penyakit sosial yang marak di Pegunungan Bintang seperti judi,Narkoba,miris dan rentenir ilegal yang merampok Hak-Hak Ekosob Rakyat Papua.

Kedua, mendesak Kapolri perintahkan Kapolda Papua segera Tangkap dan Proses Hukum Pelaku dan Beking judi,Narkoba,miras,prostitusi dan praktek rentenir merampok Dana Desa dan Dana Bantuan lainnya.

Ketiga, mendesak Kapolri copot Kapolres Pegunungan Bintang karena membiarkan maraknya praktek perjudian,Narkoba,miris dan praktek rentenir untuk merampok Hak-Hak Ekosob Rakyat miskin Pegunungan Bintang.

Keempat, mengajak Solidaritas Tokoh Agama,CSO dan Pers untuk mengawasi dan mengawal ketat Bupati Spei dan Kapolda Papua memberantas praktek perjudian,Narkoba,minuman keras,prostitusi dan rentenir ilegal juga awasi dan kawal Kapolda Papua dan jajarannya untuk.segera Tangkap Pelaku dan Auktor Intelektual Beking praktek perjudian,Narkoba,minuman keras dan rentenir ilegal.  ***

Bupati Oksibil : Bersihkan Judi, Miras, Narkoba, dan Praktik Renternir di Oksibil,

Bupati Pegunungan Bintang Spei Yan Bidana, ST,M,Si.

Sebagaimana diberitakan Media Papua Bangkit, Oksibil, ibukota Kabupaten Pegunungan Bintang di wilayah paling Timur Pulau Papua beberapa tahun ini nyaris “mati.” Ya mati kehilangan wajahnya sebagai kota beriman yang nyaman untuk didiami. Ancaman serius bagi generasi muda Okmekmin sedang terjadi di sana. Dan ini bukan main-main.

Bagi yang pernah ke Oksibil, awan pagi dan kabut yang berlari, selalu menawarkan cahaya fajar yang membawa harapan untuk para penghuninya untuk semangat berkarya dan beraktivitas. Para pegawai ke kantornya, petani ke kebun, para guru dan anak sekolah menuju ruang kelas, dan para pedagang bertaruh nasib di pasar dan jalan-jalan kota. Ya, sebuah siklus hidup sejagat yang lazim.

Tetapi itu tidak berlaku bagi mereka yang sedang dalam jeratan besar praktik maksiat. Di beberapa sudut Kota Oksibil, anak muda, para pegawai, bahkan petani yang tengah terjerat kesenangan sesaat dan terbius gaya hidup harap gampang yang ditawarkan mafia komersil, masih terlelap dalam mimpi panjangnya.

Mereka ini terjerat dalam praktik hidup yang mematikan semangat hidup dan berkarya layaknya manusia normal lainnya. Terjebak judi togel, rolex, minuman keras, ganja, narkoba, prostitusi, hingga praktik renternir yang kian merajalela. Aneka penyakit sosial ini sudah bertahun-tahun berlangsung di kota ini. Seperti dipelihara, makin hari makin merajalela.

Pemerintah Daerah di bawah kepemimpinan Bupati Pegunungan Bintang Spei Yan Bidana, ST,M,Si sejak awal sudah menghimbau, me-warning, dan meminta aparat keamanan membersihkan semuanya. Sayangnya, tak beres-beres juga. Ormas, OKP hingga anggota dewan berulang kali turun lapangan ikut menindak. Itu pun sia-sia.

Setelah diinvestigasi, terkuaklah alasannya. Ada bekingan kuat aparat keamanan. Sejumlah oknum aparat kepolisian turut terlibat menjadi sosok di belakang praktik terlarang ini. Dengan modal profesi dan senjata, mereka setia melindungi para pebisnis barang haram ini agar aman beroperasi. Dan masyarakat tergiur. Terjerat. Terjebak. Makin hari makin banyak.

Bupati Spei Bidana geram. Kali ini, ia tidak bisa mentolerirnya lagi. Saat memimpin rapat bersama Forkopimda yang digelar di Aula Kantor Bupati Pegubin, Selasa, 20 Mei 2025, ia marah besar.

Rapat itu dihadiri Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Anto Seven, S.I.K., M.H dan Perwira Penghubung 1715 Pegunungan Bintang Mayor Infanteri Supriyadi. Di hadapan pimpinan kedua institusi itu, Spei mendentangkan lonceng melawan oknum aparat yang telah mencoreng citra TNI-Polri.

“Kita sudah tahu semua pengedar, yang beking. Saya tidak percaya dia bilang ini perintah pimpinan. Mana ada pimpinan suruh lakukan hal tidak baik, sudah pasti ini oknum aparat yang bermain. Saya akan inventarisir nama-nama dan kirim ke Kapolri dan Panglima TNI tembusan ke Kapolda dan Pangdam. Sehingga tidak ada namanya Kapolres mendukung atau Pabung mendukung, sebab ini berbahaya,” tegas Bupati Spei.

Dalam rapat itu, seluruh elemen yang hadir, baik itu tokoh adat, tokoh  agama, OKP, Ormas dan ASN berkomitmen membersihkan semua penyakit sosial ini dari Kota Oksibil. Dalam pekan ini, aksi pembersihan akan dilakukan melibatkan semua pihak.

Sementara untuk proteksi jangka panjang, Spei Bidana meminta dukungan dari DPRK Pegubin untuk bersama-sama membuat Peraturan Daerah (Perda) berisi larangan dan sanksi tegas jika praktik penyakit sosial ini masih juga berjalan.

“Yang parah juga peredaran ganja. Yang ketahuan tanam-tanam di beberapa titik itu juga kita operasi semua. TNI-Polri harus tindak tegas. Karena kalau sudah tanam, dia akan tumbuh terus dan ini berbahaya. Termasuk juga BBM yang banyak pemainnya, sehingga harga-harga dikendalikan dan tidak merugikan konsumen,” tegas Spei.

Politisi PDI Perjuangan ini juga menambahkan, salah satu praktik yang berbahaya di Oksibil ialah renternir dengan pinjaman berbunga sangat tinggi alias 100 persen. Hal ini sangat mematikan ekonomi masyarakat, terutama para kepala kampung yang biasa melakukan pinjaman.

“Stop oknum aparat bekingi renternir. Pinjam Rp 100 juta kembalikan Rp 200 juta, pinjam Rp 200 juta kembalikan Rp 400 juta. Hal ini yang selama ini bikin dana desa habis. Ini kejahatan dan bentuk penjajahan ekonomi yang membuat orang tidak berdaya. Mulai esok stop ada renternir,” kesalnya.

Di akhir rapat itu, Bupati Spei Bidana menegaskan, selain akan melaporkan oknum aparat keamanan yang terlibat bekingan atas sejumlah penyakit sosial di Oksibil untuk ditindak tegas, ia juga memastikan para pelaku yang terlibat dari luar Oksibil akan dipulangkan ke daerahnya masing-masing.

“Hanya dengan begini, kita bisa bersihkan penyakit sosial. Kalau tidak, generasi kita akan hancur dan kita tak bisa maju. Kita semua ini punya agama yang selalu ajarkan kebaikan dan melarang hal-hal tidak baik ini. Karena itu, saya berharap semua kompak dan komitmen untuk sama-sama turun lakukan pembersihan,” tutupnya.

*** (*/PB-WN-01)

 

Related Posts

Next Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.