Cru Father Said Rilis Album Terminal 7, Terinspirasi Dari Musisi Legendaris Papache
SIKKA : WARTA-NUSANTARA.COM– Panggung Festival Maumerelogia 5 jadi momen spesial bagi grup hip-hop asal Kota Maumere, Cru Father Said (CFS) yang berhasil merilis album pertama mereka berjudul Terminal 7. Album Terminal 7 berisi lima lagu yang di-remake-sampling dari karya musisi legendaris mendiang Papache.
Di tangan Cru Father Said, lima lagu Papache tersebut diolah dengan gaya musik hip-hop yang khas. Liriknya merupakan interpretasi Cru Father Said terhadap lima lagu Papache: Jalan Berlubang, Tuan Pesta, Malam Bae, Rindu Setengah Mati dan Florentina.
Grup hip-hop indie beranggotakan Bianca da Silva, Dixxxie Vuturama, Arieston FX dan Smokey Og ini meluncurkan album Terminal 7 di panggung Melodi Kota dalam Festival Maumerelogia 5 di Pusat Jajanan dan Cinderamata, Jalan El Tari, Maumere, Jumat, 23 Mei 2025.
Peluncuran album perdana ini sangat spesial karena digelar saat Cru Father Said berusia 10 tahun mengarungi dunia musik hip-hop, bertepatan juga dengan peringatan 10 tahun kematian Papache, dan 10 tahun usia Komunitas KAHE–inisiator Maumerelogia 5.
Cru Father Said membuka pertunjukan mereka dengan aksi teatrikal yang menarik perhatian.
Sebuah bemo (angkutan kota) dengan lampu kerlap-kerlip dan bergaya nyentrik masuk melalui sebelah selatan panggung. Perhatian penonton teralihkan. Cahaya lampu langsung menyoroti personil Cru Father Said yang ada di dalam mobil tersebut. Lagu ‘Jalan Berlubang’ yang dilantunkan dari dalam bemo langsung meramaikan suasana. Para Cruarga (sebutan untuk fans CFS) merengsek ke depan panggung untuk bernyanyi bersama idola mereka.
Energi luar biasa yang disalurkan para penonton membakar semangat CFS di atas panggung, termasuk saat mereka membawakan ‘Malam Bae’ dengan gaya hip-hop. Lagu bergaya folk karya Papache ini terdengar begitu bertenaga, penonton ikut bernyanyi dan bergoyang.
Lagu ketiga berjudul ‘Rindu Setengah Mati’ dibawakan bersama dengan anak bungsu dari mendiang Papache, Celyn Grun. Lid Raga, istri dari Papache dan keluarga besar juga jadi tamu spesial yang hadir.
Lagu ini diaransemen dengan beat bosanova, menghadirkan suara asli Papache pada bagian chorus, sahut menyahut dengan vokal Celyn, dan empat vokalis CFS memainkan rima di tengah-tengah lagu. Set panggung dirancang untuk mengenang Papache. Satu microphone dipasang khusus untuk Papache. Fotonya juga ditampilkan sebagai latar belakang.
“Saya rasa seperti Papache juga ada di atas panggung,” ujar Bianca da Silva seusai pertunjukan.
CFS menunjukkan kecerdikan mereka dalam mengolah tema. Itu tampak dari lagu keempat yang dinyanyikan dari album Terminal 7 yang berjudul ‘Tuan Pesta.’
Tidak hanya aransemen musik yang khas, syairnya pun merupakan interpretasi bebas dari lagu asli ‘Tuan Pesta’.
CFS menutup pertunjukan dengan ‘Florentina’ yang langsung membuat penonton bergoyang ria. Empat orang penari yang menjalani residensi selama Maumerelogia 5– Abu Grey, Puri Senja, Tyoba dan Mega– juga diajak menari di atas panggung.
Bianca berujar nama album Terminal 7 memang sengaja dipilih untuk menghormati Papache. Di sepanjang karirnya, Papache menelurkan enam edisi album bertajuk ‘Terminal’. Album baru ini–Terminal 7–melanjutkan enam edisi album yang sudah ada.
Album Terminal 7 dikerjakan dengan teliti oleh CFS dalam kerangka kuratorial musik untuk Festival Maumerelogia 5. CFS melakukan riset terhadap lagu-lagu Papache, sampai dipilihnya lima lagu yang akan mereka ‘daur ulang’.
CFS dan Tim Maumerelogia 5 juga bertemu dengan istri dan dua orang anak Papache, meminta restu untuk proyek musik ini sekaligus mendaftarkan hak cipta untuk lagu-lagu original Papache.
CFS merupakan inisiatif yang tumbuh dan berkembang dari kamar-kamar kos, di sudut-sudut Kota Maumere, Surabaya, Malang dan beberapa kota lainnya. CFS belakangan mewarnai skena musik hip hop di Indonesia. Grup musik ini dijalankan sebagai sebuah komunitas kreatif, ruang berbagi, dan keluarga yang memakai musik dan seni pada umumnya sebagai medium ekspresi diri, pengembangan kreativitas, penguatan solidaritas antar personel dan kritik sosial. *** (*/Karolus Kia Burin)
Keterangan Foto/Dokumentasi Maumerelogia/Aksi panggung grup musik hip hop Cru Father Said saat merilis album Terminal 7 di panggung Melodi Kota dalam Festival Maumerelogia 5, Jumat, 23 Mei 2025