Antar Persebata ke Lembata, AYO : Kita Bukan Pertama Tetapi Kita Yang Terbaik !
LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM– ‘We are not the first but we are the best’, kita bukan yang pertama, tetapi kita yang terbaik, demikian ungkap Ahmad Yohan (AYO), Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, ketika mengantar kontingen Persebata tiba di Lewoleba, Kabupaten Lembata, NTT, Kamis (30/5).
Ungkapan ini, Bang AYO sampaikan ketika ia diberi kesempatan membawakan sambutan saat acara penerimaan kontingen Persebata oleh Pemda di aula Anton Enga Tifaona, Kantor Bupati Lembata.
Dikatakan AYO, walaupun Lembata salah satu Kabupaten termuda di NTT, tapi ia yakin kalau semu bersatu, bersama-sama merajut ini dengan baik, insaallah tidak mustahil Persebata akan menjadi klub sepak bola terbaik untuk NTT di Liga Indonesia ini.
“Mari kita jaga bersama-sama, dengan penuh kekompakan, penuh kerukunan, agar kita bisa terbang lebih tinggi dari pada hari ini,” ajak Bang AYO kepada semu elemen masyarakat Lembata.
Dengan torehan tinta emas sejarah persepakbolaan NTT, Persebata telah memperkenalkan, mengangkat martabat Lembata tidak hanya di level NTT, tetapi juga di tingkat nasional.
“Adik-adik kita ini, dengan penuh keterbatasan, dengan minimnya pengalaman, hari ini mereka membuktikan, dengan kebersamaan, kekompakan, mereka bisa memperkenalkan dan mengangkat martabat Lembata sampai ke level nasional,” ungkap Ahmad Yohan bersemangat.
“Saya sangat senang, hari ini saya menjadi bagian dari Persebata, kompak, solit, dan inilah yang membuat kita sukses di Liga 4 Nasional kemarin,” ungkap Bang AYO menambahkan dengan bangga.
Capaian Persebata ini juga menjadi pembicaraan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Erick menyebut Persebata empat besar di Liga Nasional. Satu-satunya klub yang tidak terkalahkan di Liga 4 Nasional.
Karena itu, Bang AYO kembali mengingatkan terutama kepada pengurus Askab PSSI Kabupaten Lembata untuk terus menjaga kekompakan ini. Jika ada kekurangan dalam pelaksanaan, tentu perlu dilakukan evaluasi tanpa mencari kesalahan orang lain.
“Saya tau betul betapa beratnya adik-adik ini bertanding! Kadang makannya nasi kotak, sepatunya banyak yang sudah sobek, kostumnya cuma dua yang tidak diganti-ganti, mereka dihadapkan dengan klub-klub yang mentereng di tingkat nasional yang mempunyai modal sepuluh hingga lima belas miliar, kostumnya bagus-bagus, sepatunya bagus-bagus, tasnya bagus-bagus, tapi kesederhanaan kita, kebersamaan kita tidak membuat kita minder dan kita bisa bersaing dengan klub-klub besar di papan nasional,” kata Bung AYO sedikit menceritakan perjalanan Persebata di Liga 4 Nasional.
Belajar dari pengalaman ini, Bang AYO ingatkan untuk tidak saling menyalahkan. Karena kalau kita sudah mulai mencari-cari kesalahan orang, ia kawatir akan merantai kaki kita, menjadi penghambat ketika Persebata ingin terbang tinggi, akan tertahan karena kita tidak solid di dalam.
Karena itu pesan pemungkas Bang AYO, “Perlu adanya evaluasi, perlu adanya pertanggungjawaban, tapi tidak dalam kerangka mencari salahnya orang lain.”
Ke depan, di bulan September yang akan datang, Persebata akan memasuki musim kompetisi Liga 3 Nasional secara maraton. Stadion Oepoi, Kota Kupang dijadikan ‘homebase’ bagi tim Persebata, tentunya kesiapan tim dan ofisial sangat diperlukan.
Karena itu, solidaritas dan kekompakan harus tetap dipertahankan. Ayo bergerak dalam irama yang sama, solid bersatu untuk kejayaan sepak bola Lembata dan NTT!! Baleo, Baleo!! Viva Persebata! Viva Lembata! Viva NTT!! *** (Bily Baon/Bagian Prokopim Setda Lembata)