IHS Kunjungi Adonara, Eks Pejabat Kedubes AS Soroti Potensi Budaya Kampung Lamahelan
FLORES TIMUR : WARTA-NUSANTARA.COM– Kampung Adat Lamahelan di Kecamatan Ile Boleng, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mendapat kunjungan istimewa dari Indonesian Heritage Society (IHS), Senin (2/6/2025).
Organisasi pelestarian budaya berbasis di Jakarta ini mengajak sembilan anggotanya yang berasal dari berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, Jepang, Swiss, dan Indonesia, untuk melihat langsung kekayaan budaya masyarakat adat Lamahelan.
Koordinator kegiatan IHS, Griselda Mery, mengatakan bahwa ini adalah kunjungan pertama mereka ke Adonara. Ia mengaku takjub dengan kekayaan tradisi yang masih dijaga kuat oleh warga setempat.
“Kami sangat terkesan dengan sambutan hangat masyarakat. Atraksi budaya, seperti tarian adat dan penjelasan tentang rumah adat, benar-benar membekas di hati kami,” ujar Griselda saat ditemui di lokasi.
Salah satu hal yang paling mencuri perhatian peserta adalah gading gajah tua yang disimpan oleh masyarakat adat. Gading tersebut dianggap memiliki nilai sejarah dan spiritual yang tinggi.
Rombongan juga menyaksikan langsung proses penyulingan arak tradisional dari pohon lontar serta mempelajari struktur sosial masyarakat adat, termasuk peran penting bale adat dalam kehidupan komunal.
Eks Pejabat Kedubes AS: Budaya Adonara Sangat Khas
Turut hadir dalam rombongan, Aela Mery Winarto, penasihat senior Dewan Pengurus IHS yang juga pernah bertugas di USAID dan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. Tokoh perempuan berusia hampir 80 tahun ini menyampaikan apresiasinya terhadap budaya Adonara yang dinilainya sangat khas dan berbeda dibandingkan daerah lain di NTT.
“Kampung Adat Lamahelan sangat unik. Tarian, tradisi, dan kain ikatnya berbeda dari tempat lain yang pernah saya kunjungi,” ujar Aela.
Ia juga menekankan pentingnya kesiapan daerah dalam menyambut wisatawan, termasuk tersedianya pemandu wisata yang mampu menjelaskan konteks sejarah dan budaya secara utuh.
“Pemandu bukan hanya menunjukkan arah, tetapi juga harus menjadi jembatan pemahaman budaya. Itu sangat membantu kami,” imbuhnya.
Bawa Misi Sosial dan Dukung Ekonomi Lokal
Selain mengeksplorasi budaya, para peserta IHS juga menjalankan misi sosial. Mereka membagikan buku bacaan dan alat tulis untuk anak-anak TK dan SD di Desa Lamahelan. Tak hanya itu, mereka juga membeli produk kerajinan tangan lokal sebagai bentuk dukungan terhadap perekonomian masyarakat.
Fritz Mueller, salah satu peserta asal Amerika Serikat, mengaku terpesona dengan alam Adonara dan keramahan masyarakatnya.
“Ini pertama kalinya saya datang ke sini. Rasanya luar biasa bisa belajar langsung dari warga dan melihat sendiri kehidupan adat yang masih sangat hidup,” katanya.
Kunjungan ini menjadi bagian dari program eksplorasi budaya IHS ke wilayah-wilayah terpencil di Indonesia. Sebelumnya, IHS telah melakukan perjalanan ke Alor dan Lembata.
Melalui kunjungan ini, Kampung Adat Lamahelan tidak hanya mendapatkan sorotan dari komunitas internasional, tetapi juga membuka peluang pengembangan ekowisata berbasis budaya di Flores Timur. *** (Tarwan Stanislaus)