ADVERTISEMENT
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak
Senin, Juni 9, 2025
No Result
View All Result
  • Home
  • National
  • Internasional
  • Polkam
  • Hukrim
  • News
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Home
  • National
  • Internasional
  • Polkam
  • Hukrim
  • News
  • Pendidikan
  • Olahraga
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Agama

Mengejar Mimpi : Yayasan Insan Tulus Lamaholot Lembata Membangun Madrasah

by WartaNusantara
Juni 5, 2025
in Agama, Pendidikan
0
DIKESARE : PELANGINYA KERUKUNAN DI LOMBLEN
0
SHARES
119
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Mengejar Mimpi : Yayasan Insan Tulus Lamaholot Lembata Membangun Madrasah

Oleh: Muh. Sulaiman Rifai Aprianus Mukin, M. Pd, CPIM

Prolog:

WARTA-NUSANTARA.COM–“Di Koko Bale mesjid Al-Muqorrobin yang berusia 143 Tahun, Desa Leworaja, kampung Labala Kecamatan Wulandoni Kabupaten Lembata”, Yayasan Insan Tulus Lamaholot mendirikan lembaga pendidikan MTs Swasta Gustika Raja Labala sebagai kelanjutan dari Madrasah Ibtidaiyah Labala, demikian “Samiun” Ketua Yayasan Insan Tulus Lamaholot dalam orasi Pelepasan 21 siswa MTs Swasta Gustika Raja Labala pada 4 Juni 2025. Di Lembata yang sebelum dikenal sebagai pulau Lomblen ada dua kerajaan Islam yaitu kerjaan Labala dan Kepatihan Kalikur dibawah kerjaan Adonara. Kepala Kantor Kemenag Lembata menyetil pentingnya membangun peradaban, salah satu peradaban yaitu pendidikan bagi generasinya. Hari ini, Labala mestinya belajar dari Kalikir-Kedang sebuah desa kecil, di sana ada Raudatul Athfal, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah, lengkap sudah! kilah H. Jamal.

 

RelatedPosts

Anggota Dewan Provisial SVD Ende Pater Patrisius Pah Audensi Dengan Pengurus Paroki SAJ Waikomo

Anggota Dewan Provisial SVD Ende Pater Patrisius Pah Audensi Dengan Pengurus Paroki SAJ Waikomo

Wabup Lembata Serahkan Bantuan Hewan Qurban Dari Anggota DPR RI, Julie Sutrisno Laiskodat

Wabup Lembata Serahkan Bantuan Hewan Qurban Dari Anggota DPR RI, Julie Sutrisno Laiskodat

Load More

Pendahuluan

Yayasan Insan Tulus Lamaholot Cabang Lembata hadir sebagai pilar harapan, bertekad membangun madrasah sebagai sarana mencetak generasi yang berilmu, beriman, dan berakhlak mulia. Dalam konteks masyarakat Lamaholot yang kaya akan budaya namun seringkali menghadapi keterbatasan akses pendidikan, yayasan ini menjadi simbol perjuangan untuk mewujudkan mimpi besar: menciptakan masa depan yang lebih baik melalui pendidikan Islam yang berkualitas.

 

Bermula di tahun 1968, Abdullah Samiun, seorang tokoh visioner di putra asli Leworaja Labala mendirikan Madrasah Ibtidaiyah Swasta Labala di tanah kelahirannya Leworaja. Buka tanpa alasan inisiatif ini lahir dari kepedulian mendalam terhadap anak-anak di wilayah terpencil yang kekurangan akses pendidikan formal, terutama pendidikan berbasis keagamaan. Abdullah memilih madrasah sebagai taman pendidikan dasar bagi “ribu ratu” kerajaan Labala dengan tujuan

menyediakan pendidikan dasar yang mengintegrasikan nilai-nilai agama dan akademik, sekaligus menjadi pilar pemberdayaan rakyat dan umatnya. Bagi Abdullah madrasah adalah simbol harapan bagi masyarakat lokal yang mendambakan ilmu sebagai jalan menuju masa depan yang lebih baik, bahagia dunia dan akhirat.

 

Di sebuah sudut terpencil yang relatif terisolasi bernama Leworaja, di mana akses pendidikan masih menjadi tantangan besar, sebuah harapan mulai tumbuh pada tahun 1968. Abdullah Samiun, seorang tokoh visioner lulsan PGA, melihat kebutuhan mendesak akan pendidikan yang inklusif dan terjangkau bagi masyarakat sekitar. Maka, lahirlah Madrasah Ibtidaiyah Swasta Labala (MIS Labala) di bawah naungan Yayasan Tarbiyah yang dipimpin oleh Abdul Syukur Ibrahim Dasi.

 

Kala itu, kondisi infrastruktur pendidikan masih sangat minim, sumber daya terbatas, dan akses ke fasilitas belajar hampir tidak memadai. Namun, semangat yang mengalir dalam setiap langkah perjuangan para pendiri dan pengelola madrasah ini jauh lebih kuat dibandingkan rintangan yang mereka hadapi. Bagi mereka, pendidikan bukan sekadar transfer ilmu, tetapi alat untuk mengubah kehidupan, membebaskan generasi dari keterbatasan, dan membawa mereka menuju masa depan yang lebih baik.

 

Sujudin R. Mayeli, seorang yang percaya pada kekuatan pendidikan sebagai transformasi sosial di daerah terpencil, melihat MIS Labala bukan hanya sebagai lembaga pendidikan, tetapi sebagai simbol harapan. Harapan bagi anak-anak yang sebelumnya harus berjuang lebih keras hanya untuk mendapatkan akses belajar, harapan bagi masyarakat yang mendambakan perubahan melalui ilmu, dan harapan bagi Leworaja yang perlahan menyalakan cahayanya di tengah keterbatasan.

 

Perjalanan panjang madrasah ini tidak selalu mulus. Tantangan eksternal dan internal terus hadir, tetapi semangat tidak pernah surut. Setiap tahun yang berlalu adalah bukti ketahanan, dedikasi, dan keyakinan bahwa pendidikan mampu mengubah wajah sebuah daerah terpencil menjadi lebih bercahaya.

 

MIS Labala bukan sekadar sejarah, tetapi bukti nyata bahwa dengan ketekunan dan keyakinan, pendidikan bisa menjadi jembatan bagi setiap mimpi yang ingin diwujudkan. Samiun bin Abdullah Samiun berkaca pada MIS Labala, penting baginya mendirikan pendikan lanjutan yaitu Madrasah Tsanawiyah. Berpayung pada Yayasan Insan Tulus Lamaholot Cabang Lembata mendirikan MTs. Swata Rajala Labala. Inisiatif ini bersambut baik oleh Kepala Kantor Kemenag Lembala H. Ishak Sulaiman, S. Ag menambah kata Gustika, sehingga menjadi MTs. Swasta Gustika Rajal Labala. Perubahan nama ini harapannya adalah membawa perubahan, dan membangun generasi yang lebih kuat serta berdaya.

 

Gagasan Cemerlang

Yayasan Insan Tulus Lamaholot Cabang Lembata lahir dari kepedulian, keprihatinan terhadap tantangan pendidikan di wilayah Wulandoni Labala Lembata, sebuah pulau yang dikelilingi laut dan kaya akan tradisi Lamaholot. Masyarakat Lamaholot dikenal memiliki semangat sare dame, yaitu sikap hidup selaras dan berdamai dengan Allah Tuhan Yang Esa, sesama manusia, alam, dan leluhur. Namun, keterbatasan infrastruktur, minimnya tenaga pendidik, dan tantangan ekonomi sering kali menghambat akses pendidikan yang memadai, terutama pendidikan berbasis keislaman. Yayasan ini hadir untuk menjawab tantangan tersebut, dengan misi membangun madrasah berkelanjutan sebagai pusat pembelajaran yang tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga nilai-nilai Islam yang luhur.

 

Madrasah yang didirikan oleh Yayasan Tarbiyah ini bukan sekadar tempat belajar, melainkan sebuah simbol harapan bagi anak-anak Labala Wulandon Lembata. Dalam setiap ruang kelasnya, terpatri semangat untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal Lamaholot dan ajaran Islam. Sebagai bagian dari upaya membangun generasi yang berakar pada budaya, berakhlak, dan berdaya saing, madrasah ini terus berkembang menghadapi berbagai tantangan.

 

Hari ini, 4 Juni 2025 Masehi atau 8 Dzulhijjah 1446 Hijriyah, menjadi momen bersejarah bagi MTs Swasta Gustika Raja Labala. Sebanyak 21 siswa angkatan pertama telah menyelesaikan perjalanan akademik mereka, sebuah pencapaian monumental yang menegaskan keberadaan madrasah ini bukan sekadar institusi pendidikan biasa, tetapi sebagai lembaga yang sah dan diakui menurut hukum Indonesia.

 

Bagi Kepala Kantor Kemenag Lembata, H. Jamal, keberhasilan ini menjadi bukti bahwa MTs Swasta Gustika Raja Labala bukan sekadar nama, tetapi sebuah dedikasi nyata bagi dunia pendidikan di daerah yang masih membutuhkan dukungan. Madrasah ini bukan “abal-abal,” tetapi hadir dengan legalitas, kredibilitas, serta tekad untuk terus memberikan pendidikan berkualitas bagi masyarakat.

 

Lebih dari sekadar angka kelulusan, momen ini menjadi tonggak sejarah dalam perjalanan panjang madrasah, yang akan terus berupaya menciptakan akses pendidikan inklusif bagi setiap anak di Labala Wulandoni Lembata. Bahkan, dengan semangat yang telah ditanamkan sejak awal, rencana pendirian Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) di Luki Labala semakin nyata dan siap diwujudkan sebagai bagian dari pengembangan pendidikan madrasah yang lebih luas.

 

Mengapa Madrasah?

Madrasah memiliki peran strategis dalam konteks pendidikan di Lembata. Pertama, madrasah menawarkan pendidikan yang holistik, menggabungkan ilmu umum dan agama. Dalam masyarakat yang mayoritas memiliki keterikatan kuat dengan nilai-nilai spiritual, madrasah menjadi wadah yang ideal untuk membentuk karakter sekaligus memberikan keterampilan akademik. Kedua, madrasah dapat menjadi solusi bagi keterbatasan akses pendidikan formal di daerah terpencil. Dengan dukungan yayasan, madrasah dapat menjangkau anak-anak dari keluarga kurang mampu, memberikan mereka kesempatan untuk mengejar mimpi tanpa terhambat oleh kendala ekonomi.

 

Yayasan Insan Tulus Lamaholot Cabang Lembata memahami bahwa pendidikan adalah kunci untuk memutus rantai kemiskinan dan membuka peluang bagi generasi muda. Madrasah yang dibangun tidak hanya berfokus pada pengajaran formal, tetapi juga pada pengembangan keterampilan praktis, seperti kewirausahaan dan teknologi, yang relevan dengan kebutuhan zaman. Dengan demikian, lulusan madrasah diharapkan tidak hanya menjadi individu yang berilmu, tetapi juga mampu berkontribusi bagi pembangunan komunitas mereka.

 

Tantangan dan Perjuangan

Samiun dalam orasinya dalam membangun madrasah tidaklah mudah, tantangan utama adalah keterbatasan sumber daya, baik dari segi dana, tenaga pengajar, maupun infrastruktur. Selain itu, rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan formal juga menjadi hambatan tersediri. Banyak keluarga lebih memprioritaskan kebutuhan sehari-hari daripada pendidikan anak-anak mereka.

 

Namun, yayasan ini menunjukkan ketangguhan dalam menghadapi tantangan tersebut. Dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk pemerintah lokal, donatur, dan komunitas setempat, yayasan berupaya mengatasi keterbatasan tersebut. Kolaborasi dengan tokoh masyarakat dan pemuka agama juga menjadi strategi penting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mendukung pendirian madrasah. Momen ini menjadi pendorong bagi yayasan untuk terus bekerja selaras dengan nilai-nilai lokal, memastikan bahwa madrasah yang dibangun tidak hanya diterima, tetapi juga menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat di Labala khususnya dan Lembata secara umum, ujar Samiun.

 

Dampak dan Harapan

Keberadaan madrasah yang dibangun oleh Yayasan Insan Tulus Lamaholot cabang Lembata telah memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Anak-anak yang sebelumnya tidak memiliki akses ke pendidikan berkualitas kini dapat belajar dalam lingkungan yang kondusif. Guru-guru yang dilatih oleh yayasan membawa pendekatan pengajaran yang inovatif, mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan kearifan lokal.

 

Selain itu, madrasah ini juga menjadi pusat pemberdayaan masyarakat. Program pelatihan keterampilan, seperti menjahit, teknologi informasi, dan pertanian, perikanan yang diintegrasikan dalam kurikulum madrasah, membantu siswa dan masyarakat sekitar untuk lebih mandiri secara ekonomi. Untuk semua ini kedepan penting bagi kami membangun mandrasah berkelanjutan yaitu Madrasah Aliyah Kejuruan. Membangun madrasah seyogyanya memiliki ciri khas yang dapat menjadi pilihan bagi anak-anak, kekhasan itu harus dapat memprovasi kognitifnya, afektifnya dan skilnya bagi masa depannya, inilah pendidikan berkarakter yang dikehendaki Indonesia, sebagimana disentil Kepala Kantor Kemenag Lembata.

 

Harapan orang tua/wali siswa dan masyarakat Labala Wulandoni, ke depan, yayasan ini memiliki visi dan misi untuk memperluas jangkauan madrasah, baik dari segi jumlah siswa maupun fasilitas. Dengan dukungan yang lebih besar dari berbagai pihak, yayasan hendaknya dapat membangun madrasah yang siap berdaya saing secara kompetitif, memastikan bahwa tidak ada anak yang tertinggal dalam mengejar mimpinya. Selain itu, yayasan juga harus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui pelatihan guru dan pengembangan kurikulum yang relevan dengan perkembangan zaman.

 

Penutup

Yayasan Insan Tulus Lamaholot Cabang Lembata telah membuktikan bahwa perjuangan mengejar mimpi melalui pendidikan bukan isapan jempol. Dengan semangat keikhlasan dan kerja keras, yayasan ini telah membawa perubahan positif bagi masyarakat Lembata pada umumnya dan Labala pada khususnya. Dalam setiap langkahnya, yayasan tidak hanya membangun gedung, tetapi juga menanamkan harapan, membentuk karakter, dan mewujudkan mimpi anak-anak Leworaja Labala untuk masa depan yang lebih cerah. Seperti kata pepatah dalam tradisi Lamaholot, “hidup selaras dengan Tuhan, manusia, dan alam akan membawa keberkahan”. Yayasan ini telah menunjukkan bahwa dengan keimanan dan kerja nyata, mimpi besar dapat menjadi kenyataan, satu madrasah pada satu waktu.

 

 

Biodata Penulis:

Muh. Sulaiman Rifai Aprianus Mukin (Rifai Mukin). Lahir di Ende, 27 April 1970, merupakan ASN pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lembata, Provinsi NTT, saat ini sebagai Pengawas Sekolah Tingkat Menengah. Menyelesaikan studi S1 Fakultas Tarbiyah pada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah Kupang Tahun 1995, menyelesaikan studi S2 Magister Pendikan Agama Islam di Univesitas Muhammadiyah Malang Tahun 2025. Selain memperoleh gelar akademik, penulis pun memperoleh gelar non akademik Certified Planning and Inventory Management (CPIM). Penulis saat ini sedang merintis Taman Baca Savana Iqra (TBSIq) dan sedang menyelesaikan dua buku Solo berjudul “Mendidik dengan Cinta” dan “Khayalanku Melambung Tinggi” yang sebelumya telah terbit buku dengan judul “Pembinaan Karakter Religius melalui Proyek Profil Pelajar Pancasila” dan beberapa buku Antologi, selain itu bergabung dalam “Komunitas Penulis Lembata_Thn.2025” juga sebagai “Penakar Literasi”. Penulis juga menulis opini/headline di beberapa media online, penulis dapat ditemui di akun Facebook @RifaiAprian, IG @Rifai_mukin

 

WartaNusantara

WartaNusantara

Related Posts

Anggota Dewan Provisial SVD Ende Pater Patrisius Pah Audensi Dengan Pengurus Paroki SAJ Waikomo
Agama

Anggota Dewan Provisial SVD Ende Pater Patrisius Pah Audensi Dengan Pengurus Paroki SAJ Waikomo

Anggota Dewan Provisial SVD Ende Pater Patrisius Pah Audensi Dengan Pengurus Paroki SAJ Waikomo LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM--  Anggota Dewan Provinsil...

Read more
Wabup Lembata Serahkan Bantuan Hewan Qurban Dari Anggota DPR RI, Julie Sutrisno Laiskodat

Wabup Lembata Serahkan Bantuan Hewan Qurban Dari Anggota DPR RI, Julie Sutrisno Laiskodat

Solidaritas di Hari Raya: Julie Laiskodat dan Tradisi Kurban yang Menguatkan Masyarakat Flores Timur

Solidaritas di Hari Raya: Julie Laiskodat dan Tradisi Kurban yang Menguatkan Masyarakat Flores Timur

Kompak di Tengah Perayaan Idul Adha, Bupati dan Wabup Lembata Tepis Isu Retak, Janjikan Aksi Nyata di Kolipadan

Kompak di Tengah Perayaan Idul Adha, Bupati dan Wabup Lembata Tepis Isu Retak, Janjikan Aksi Nyata di Kolipadan

Serahkan Bantuan Hewan Kurban di Alor, Wagub Johni Asadoma Minta Umat Muslim Jaga Kerukunan dan Toleransi Umat Beragama

Serahkan Bantuan Hewan Kurban di Alor, Wagub Johni Asadoma Minta Umat Muslim Jaga Kerukunan dan Toleransi Umat Beragama

Rayakan Idul Adha 1446 H, Bupati Lembata Serahkan Hewan Kurban: Wujud Kepedulian dan Solidaritas Umat

Rayakan Idul Adha 1446 H, Bupati Lembata Serahkan Hewan Kurban: Wujud Kepedulian dan Solidaritas Umat

Load More
Next Post
Wakil Gubernur NTT Serahkan Bantuan Kurban di Masjid Al-Fatah

Wakil Gubernur NTT Serahkan Bantuan Kurban di Masjid Al-Fatah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ads

Tag

mostbet mostbet UZ Sastra
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak

Copyright @ 2020 Warta-nusantara.com, All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Polkam
  • Internasional
  • National

Copyright @ 2020 Warta-nusantara.com, All right reserved

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In