Gubernur NTT : Menteri Wihaji Tetap Kunker ke Lembata, Terbang Via Larantuka
LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM– Gubernur NNTT, Melki Laka Lena mengabarkan, bahwa Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN (Mendukbangga/ KepalaBKKBN) Dr. Wihaji, S.Ag., M.Pd, tetap melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Kabupaten Lembata, Selasa, 24 Juni 2025. “Tetap berangkat ke Lembata via Larantuka, Kabupaten Flores Timur (Flotim) sebentar lagi terbang”, ungkap Gubernur Melki via Whatsapp ke Warta-Nusantara.Com setelah berita penundaan penerbangan tersebut.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya Material Vulkanis yang terus menerus membumbung di puncak Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, akibat Erupsi gunung berapi Ile Lewotolok, mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Wunopito, Kota Lewoleba.
Akibatnya, pesawat yang ditumpangi Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN (Mendukbangga/ KepalaBKKBN) Dr. Wihaji, S.Ag., M.Pd, Selasa, 24 Juni 2025 pukul 09.30 wita, tunda landing di Bandara Wunopito Lewoleba. Maskapai yang membawa Menteri Wihaji pun menunda penerbangan. Menteri Wihaji yang sudah dijadwalkan melakukan kunjungan ke beberapa titik di Kota Lewoleba menggunakan Motor Keluarga Berencana pun terancam batal.
Setelah Gubernur NTT Melki Laka Lena membaca berita dari Media Warta-Nusantara.Com, beliau langsung mengirim pesan melalui Whatsapp mengabarkan bahwa Kunjungan Menteri Mihaji ke Kabupaten Lembata tetap terlaksana, “Tetap berangkat ke Lembata via Larantuka sebentar lg terbang”.
Kepala Bandara Wunopito, Sudarmana, S. ST kepada wartawan d Lewoleba, membenarkan penundaan penerbangan ini.
“Dari maskapai menunda penerbangan wings air karena jalur pendaratan tertutup abu vulkanik yang terdeteksi oleh satelit. Jalur pendaratan terpapar abu vulkanik. Memang bandara Wunopito negatif abu vulkanik tapi karena jalur pendaratan terpapar abu vulkanik maka kita masih menunggu keputusan pihak maskapai”, ungkap
Menurut laporan dari Pos Pengamat Gunung Ile Lewotolok, Waipukang, Gunung dengan Ketinggian 1423 Mdpl itu mengalami 156 kali letusan pada periode 23 Juni 2025 dengan tinggi kolom abu 400-900 meter di atas puncak.
Menurut jadwal yang dikeluarkan pemerintah Kabupaten Lembata, Menteri Wihaji, usai tiba di Bandara Wunopito, rombongan langsung mengunjungi Dapur SPPG Hanby Chandra di Lamahora.
Selanjutnya rombongan menuju Posyandu Lamahora Barat, Rumah KRS, dimana Menteri bersama ibu, anggota DPR RI, Ahmad Yohan, Gubernur NTT Melki Lakalena, Bupati Lembata Petrus Kanisius Tuaq bersama ibu dan Wakil Bupati Lembata, Muhamad Nasir bersama ibu unsur forkopimda menggunakan motor dari SPPG.
Kunjungan Menteri Wihaji ini berakhir di Puskesmas Lewoleba dan beberapa menit istirahat di Kuma Resort sebelum ke Desa Lamakera, Kabupaten Flores Timur.
Sampai berita ini ditulis informasi beredar rombongan Menteri Wihaji merubah penerbangan melalui Bandara Gewayan Tanah Larantuka. *** (BM)/WN)-01