Lantik Pengurus PKK Lembata, Bupati Tuaq Ingatkan Jadi Motor Penggerak Pembangunan dari Akar Rumput
LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM– Dalam suasana penuh khidmat, Bupati Lembata, P. Kanisius Tuaq, secara resmi melantik 35 pengurus Tim Penggerak PKK dan Tim Pembina Posyandu Kabupaten Lembata masa bakti 2025–2030.
Pelantikan digelar pada Kamis (26/6) di Aula Anton Enga Tifaona, Kantor Bupati Lembata, Lewoleba, yang dihadiri oleh Wakil Bupati H. Muhamad Nasir, Staf Ahli Bupati, Asisten Sekda, dan segenap kepala OPD, menunjukkan komitmen kuat Pemerintah.
Menariknya, dua diantara yang dilantik adalah Hj. Nurmila Nasir, Staf Ahli PKK, yang juga istri Wakil Bupati Lembata dan Maria Anastasia Bara Baje, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Lembata, yang juga Kadis P2PA.
Bupati bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lembata, Ursula S. Bayo, pada kesempatan ini secara simbolis menyematkan PIN kepada Ketua Bidang Pokja 2, Patrisius Pulang dan Staf Ahli PKK, Hj. Nurmila Nasir.
Perlu diketahui, pelantikan ini dimaknai bukan sekadar formalitas birokrasi, tetapi menjadi momentum penting yang menandai konsolidasi kekuatan perempuan Lembata dalam pembangunan sosial, kesehatan, dan ketahanan keluarga.
Dalam sambutannya, Bupati Kanis menegaskan bahwa PKK dan posyandu adalah dua elemen strategis pembangunan yang lahir dari rakyat dan bekerja bersama rakyat.
“PKK dan posyandu bukan organisasi pelengkap. Mereka adalah kekuatan sosial yang mampu mengubah wajah Lembata dari rumah tangga. Pendidikan karakter anak, ketahanan ekonomi, hingga kesehatan ibu dan anak, semua dimulai dari tangan ibu-ibu penggerak di posyandu dan kader PKK,” tegas Bupati Lembata.
Bupati Tuaq juga menantang pengurus baru untuk tidak berhenti pada aktivitas seremonial atau administratif, melainkan bergerak ke aksi nyata yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.
Ia menyebutkan beberapa prioritas strategis yang menjadi ladang pengabdian PKK dan posyandu ke depan diantaranya percepatan penurunan stunting, pengentasan kemiskinan, penanggulangan HIV/AIDS, penanganan KDRT, pemenuhan gizi ibu dan anak, hingga pemberdayaan ekonomi kreatif perempuan.
Khusus untuk Tim Pembina Posyandu, Bupati menyoroti pentingnya implementasi 6 bidang Standar Pelayanan Minimal (SPM), mulai dari layanan kesehatan, pendidikan, hingga perlindungan terhadap kelompok rentan seperti ibu hamil, balita, lansia, dan penderita penyakit kronis.
Wakil Bupati H. Muhamad Nasir, yang turut hadir juga mengungkapkan hal yang sama. Ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam membangun ekosistem pelayanan dasar berbasis keluarga. Ia mengatakan bahwa program PKK dan posyandu harus beririsan dengan agenda prioritas pembangunan daerah.
“Peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan ekonomi keluarga, dan pengelolaan lingkungan hidup tidak akan berhasil jika PKK dan posyandu tidak menjadi bagian utama dari gerakan ini,” ujar Wabup Nasir.
Sementara, Ketua TP PKK Kabupaten Lembata, Ursula S. Bayo, menegaskan komitmennya untuk menjadikan PKK sebagai ruang kolaboratif yang responsif terhadap dinamika sosial masyarakat. Ia mengajak seluruh kader untuk tetap adaptif, inovatif, dan berjejaring dengan berbagai pihak, baik di tingkat desa maupun kabupaten.
Pelantikan ini juga ditandai dengan penandatanganan berita acara serta pemberian ucapan selamat dari para undangan. Suasana akrab, hangat, dan penuh semangat kebersamaan mewarnai jalannya acara, sebuah simbol kuat dari nilai gotong royong yang menjadi napas gerakan PKK dan posyandu.
Para pengurus baru berjanji akan menghidupkan kembali 10 Program Pokok PKK dengan pendekatan yang lebih kontekstual dan berbasis kebutuhan lokal. Dari dapur rumah tangga hingga meja pengambilan keputusan, para perempuan ini siap menjadi garda terdepan perubahan sosial di Lembata.
Dengan pelantikan ini, pemerintah Kabupaten Lembata menegaskan bahwa pemberdayaan perempuan bukan hanya isu keadilan gender, melainkan strategi pembangunan berkelanjutan.
PKK dan posyandu kini menjadi ujung tombak dalam mendorong terwujudnya Lembata yang Maju, Lestari, dan Berdaya Saing, dimulai dari rumah, posyandu, dan komunitas akar rumput. *** (Bily Baon/Bagian Prokopim Setda Lembata)