Bupati Lembata Profisiat Pater Patrisius Breket Mudaj,SSCC Atas Pesta Perak Hidup Imamat
LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM– Bupati Lembata, Petrus Kanisius Tuaq mengucapkan profisiat kepada Pater Patrisius Breket Mudaj, SSCC atas pesta perak (25 tahun) hidup Imamat pada Perayaan Misa Akbar, Selasa, 1 Juli 2025, di Lapangan Bola Kaki Desa Belabaja, Kecamatan Nagawutung, Kabupaten Lembata.
Asisten Administrasi Umum Sekda Lembata, Berchmas Dai Wutun yang ditugaskan mewakili Bupati Lembata mengungkapkan hal tersebut dalam sambutan tertulis yang dibacakannya usai perayaan ekaristi tersebut.
Sebelum menyampaikan sambutan Asisten lll Sekda Lembata, Berchmas Dai Wutun mengungkapkan permohonan maaf yang setulusnya dari Bupati Lembata, Bapak Kanisius Tuaq dan Wakil Bupati Lembata, Bapak Muhammad Nasir bahwa seharus beliau berdua sangat ingin menghadiri perayaan misa pesta perak Pater Patrisius Breket Mudaj. “Namun karena ada agenda penting lainnya harus ke Larantuka. Saya dipanggil oleh beliau dan menugaskan kami mewakili dalam perayaan pesta perak ini”, ungkap Mans Wutun.
Perayaan misa agung itu dipimpin Pater Provinsial SSCC, Pater Pankrasius Kraeng, SSCC di dampingi Yubilaris, Pater Patrisius Breket Mudaj, SSCC, dan Pastor Paroki Santu Yosef Boto, Romo Eman, Pr. Hadir pula sejumlah bruder, suster dan ribuan umat. “Ia Membuat Segala Sesuatu Indah Pada Waktunya” (Pkh.3:11). Begitulah Moto pilihan Pater Patrisius Breket Mudaj, SSCC.
“Atas nama keluarga, Pemerintah Daerah, dan atas nama seluruh masyarakat Lembata, saya mengucapkan proficiat dan selamat kepada Pater Patrisius Breket Mudaj, SS.CC
yang merayakan Pesta Perak 25 tahun menjalani panggilan hidup sebagai seorang imam. Kami berharap perayaan syukur ini semakin menguatkan Yubilaris dalam menapaki
perjalanan Imamat, sekaligus semakin menggelorakan semangat Yubilaris dalam melayani Tuhan lewat karya-karya pastoral Kongregasi SS.CC.”, ungkap Bupati Kanis Tuaq.
Kami yakin dan percaya bahwa keputusan Yubilaris untuk menjadi imam dan tetap setia di usia imamat yang ke-25 tahun ini, tentunya karena perjumpaan Yubilaris sendiri dengan Yesus. Dua puluh lima tahun merupakan perjalanan yang panjang, ada banyak tantangan dan ketidak-mudahan, namun karena senantiasa berjumpa dan tinggal
bersama Yesus maka Pater menjalaninya dengan penuh kesetiaan. semua imam dan biarawan/biarawati kita agar
mereka semua tetap kuat dan setia di jalan panggilannya yang suci ini.
Peristiwa hari ini juga menjadi momentum refleksi panggilan bagi semua kaum awam. Sebagai orang yang telah dibaptis, kita mendapat tugas dan perutusan untuk
pembangunan iman dan pembangunan Gereja dalam tata dunia yang semakin maju dan modern saat ini. Peran awam sangat diharapkan untuk mendorong perkembangan Gereja dan iman umat saat ini.
Sebagai agen pastoral, awam adalah pilar penting dalam menggapai visi dan misi gereja yang mandiri dan misioner.
Untuk itu, saya mengajak kita untuk bergerak bersama-sama menjadi garam dan terang, dengan menampilkan warna dan nilai-nilai Kristiani dalam tugas dan pengabdian kita masing-masing, baik itu di bidang pemerintahan, sosial, budaya, ekonomi maupun politik.
Banyak permasalahan dan juga tantangan yang semakin kompleks saat ini. Untuk itu, saya minta agar Gereja Katolik juga senantiasa hadir dan bersama-sama dengan Pemerintah mengurai semua permasalahan dan tantangan
ini. Sebagai Pemerintah, kami sangat membutuhkan tangan-tangan sejuk gereja, suara-suara kenabian dari para imam dan biarawan/biarawati untuk berjalan bersama.
“Mari kita bangun Lembata dari hal yang kecil tapi
berdampak nyata. Saya yakin gereja bisa menjadi ujung tombak dalam membangun kesadaran ini, melalui mimbar, melalui KBG, OMK, dan kelompok-kelompok kategorial.
Tugas menggembalakan umat bukanlah tugas yang ringan. Tetapi jika kita saling percaya, saling mendoakan, dan saling menopang, saya percaya kita bisa membawa Lembata menjadi rumah yang layak dan sejahtera bagi semua. Kiranya momentum hari ini semakin meneguhkan kembali panggilan kita semua, sekaligus membangkitkan motivasi panggilan bagi kaum muda agar semakin banyak lagi yang terpanggil untuk menjadi imam dan biarawan/biarawati demi misi pelayanan dan penggembalaan kepada umat”, ujar Kanis Tuaq.
Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Sekali lagi atas nama Pemerintah Daerah, saya menyampaikan proficiat dan selamat berbahagia kepada Pater Patrisius Breket Mudaj, SS.CC dan juga terimakasih kepada orang tua dan keluarga yang mempersembahkan seorang puteranya menjadi Imam Tuhan. Semoga Tuhan Yang menyertai dan Maha Pengasih senantiasa memberkati seluruh perjalanan karya dan pengabdian Pater dan kita semua pada hari-hari yang akan datang.
Suasana pesta perak Pater Patrisius Breket Mudaj terbilang sungguh meriah. Karena dua stasi yakni Stasi Belabaja dan Stasi Labalimut bersatu dalam sebuah panitia besar terlibat aktif menyukseskan hajatan religius tersebut. Koor dari Stasi Labalimut luar biasa tampil dengan suara merdu memukau undangan menyemarakan misa agung itu.
Pesta perak itu semakin meriah dengan aneka pentas tari, nyanyian (kronik) dan puisi mengisi acara dibawah panduan dua Master of Ceremony (MC), Yohanes Wai Asan dan Yoseph Enga Alior.
Mengenal Lebih Dekat Dengan Pater Patrisius Breket Mudaj, SSCC.
Patrisius Breket Mudaj, anak ke 3 dari 7 bersaudara dari Pasangan bapa Yohanes Ola Mudaj (Almahrum) dan ibu Veronika Letek Ketoj (Alamahruma). Lahir di Boto, Lembata, 24 Agustus 1969.
Setelah tamat SMA Kawula karya Lewoleba, Lembata , tahun 1989, dan melanjutkan dua tahun KPA di Seminari San Dominggo Hokeng tahun 1989-1991. Tahun 1991 masuk novisiat di Lembah Wai, Pangkal Pinang. Kaul pertama tgl 5 Juli 1992. 1 Tahun 1995 menjalani TOP (Tahun Orientasi Pastoral).
Semester Orientasi Pastoral di Sidareja, Cilacap, Keuskupan Purwekerto dan tahun 1999 menjalani Tahun Orientasi Pastoral di Gereja St.Yoseph Mojokerto, Keuskupan Surabaya.
Tahbisan Diakon, tgl 01 Februari 2000 oleh Ukup Alexander Djayasiwaja dan menjalani masa diakonat Feburari-Mei di paroki St.Mikhael Waringin, keuskupan Bandung.
Di Tabhbiskan menjadi imam tgl 01 Juni 2000 di Tanjung Pinang oleh Uskup Hilarius Moa Nurak,SVD, dengan Moto : Ia membuat segala sesuatu ndah pada waktunya (pengkhotbah, 3:11). Juni 2000-2001 tuags di Paroki St.Mikhael Waringin, Bandung.
Tahun 2002 mengikuti Kursus Formator di Manila dan tahun 2003-2006 berkarya di Paroki Ang Muling Pagkabuhay, Bagong Silang, Pillipine. Juni 2006-2009 bertugas di Postualan Bandung. Tahun 2011-2014 bertugas di Novisiat di Batam.
Tahun 2014-2015, bantu di Postulan Bandung. 2016-2019 bantu di Skolastik Jogyakarta dan Persiapanan Kaul Kekal di Manila, Philipina. Pada Oktober 2019-Juni 2023 bertugas di Komunitas Internasional di Berlin, Jerman. Juni 2023-saat ini bertugas di Postulan, Bandung.
*** (Karolus Kia Burin)
