Bupati Lembata Tinjau Lokasi Rawan Bencana dan Serahkan Bantuan Langsung ke Warga
LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM– Menyikapi peningkatan status gunung Ile Lewotolok dari Level II (Waspada) ke Level III (Siaga) di Kabupaten Lembata, Provinsi NTT, Bupati P. Kanisius Tuaq dan Wakil Bupati H. Muhamad Nasir bersama Ketua DPRD Syafrudin Sira, dan Anggota DPRD Lorens Keraf, melakukan peninjauan langsung ke sejumlah desa rawan bencana di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur pada Kamis, 3 Juli 2025.
Pada kunjungan ini, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Andris Koban dan sejumlah pimpinan OPD termasuk Kadis Kesehatan dr. Goerillya A. Huar Noning turut mendampingi Bupati Lembata, Kanisius Tuaq dan Wakil Bupati, Muhammad Nasir.
Kunjungan Bupati dan Wabup diawali dari Desa Amakaka, di mana Bupati bersama rombongan menyerahkan masker secara langsung kepada warga masyarakat.
Masker juga diserahkan secara simbolis kepada kepala desa sebagai perwakilan pemerintah desa, sebagai bentuk respon cepat Pemda Lembata dan PMI dalam menghadapi potensi ancaman dampak erupsi.
Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan ke Desa Napasabok. Di lokasi ini, selain membagikan masker, Pemda Lembata juga menyerahkan satu unit tangki air bersih untuk mendukung kebutuhan air masyarakat yang mulai terdampak debu vulkanik.
Langkah serupa dilakukan saat rombongan bergerak menuju Desa Lamagute, Lamaau, hingga ke titik terakhir di Desa Lamatokan.
Di setiap desa yang dikunjungi, bantuan masker dan satu tangki air bersih diberikan langsung kepada warga, dengan tujuan mengurangi dampak kesehatan dan kebutuhan dasar akibat peningkatan aktivitas vulkanik gunung Ile Lewotolok.
Bupati Kanisius Tuaq menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk tanggung jawab dan kehadiran pemerintah di tengah kondisi darurat yang sedang dihadapi masyarakat.
Ia mengajak seluruh warga untuk selalu siaga dan mengikuti seluruh arahan serta informasi resmi dari BPBD, Basarnas, dan pemerintah desa serta kecamatan.
“Kami minta masyarakat untuk terus menggunakan masker dalam aktivitas sehari-hari dan selalu waspada. Jangan panik, tetapi tetap mengikuti himbauan resmi demi keselamatan bersama,” ujar Bupati.
Dengan peningkatan status ke Level III (Siaga), masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung dan untuk selalu memperhatikan informasi terkini dari pos pemantauan gunung api Ile Lewotolok.
Bupati dan rombongan kembali ke Lewoleba usai meninjau langsung kesiapsiagaan warga di lokasi-lokasi terdampak.
Pemerintah Kabupaten Lembata memastikan bahwa langkah-langkah mitigasi akan terus dilakukan untuk meminimalisir risiko dan melindungi keselamatan warga. *** (Bily Baon/Bagian Prokopim Setda Lembata)