Sr. Ratna Amunutur, RMI : “Syukur 25 Tahun Hidup Membiara, Bukan saya Hebat, Itu Karya Tuhan”
LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM– Pater Yohanes Mario Berchmanz Notan Watun, CSSR, mantan Pastor Paroki St. Fransiskus Asisi Lamahora, Dekenat Lembata “dinobatkan” keluarga untuk memimpin Perayaan Misa Syukur 25 Tahun Suster Ratna Amunutur, RMI, Jumat, 4 Juli 2025, di Bluwa, Kelurahan Lewoleba Barat, Kecamatan Nubatukan.
Pastor Yohanes Mario Berchmanz Notan Watun,CSSR yang memimpin Perayaan Ekaristi Agung itu didampingi lima Pastor Selebran yakni, Pater Rein Kleden, SVD, Pastor Paroki Santu Arnoldus Janssen Waikomo (SAJW), Pater Konrad Kebung, SVD, Romo Tian, Pr, Pater Anis Angka. SVD, dan Pater Valentinus Laga Ola, CMF. Undangan hadidalam misa syukur itu antara lain, Bupati Lembata, Petrus Kanisius Tuaq, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Rafael Betekeneng dan Kadis Porabud, Apolonaris Mayan, dan Tokoh Umat, Yohanes Viany K. Burin.
Sr. Ratna, begitu nama panggilan akrabnya bernama lengkap Sr. Emanuela Ratna Kartika Dewi Amunnutur, RMI, . Putri Sulung dari 5 bersaudara itu merayakan 25 tahun hudup membiara. Sebuah kisah perjalanan panggialan usia perak bukan waktu yang singkat. Keteguhan berdiri kokoh dijalan panggilan Allah itu dibuktikannya dengan penuh syukur kepada Tuhan dalam perayaan Ekaristi dengan mengusung Moto : ” Tuhan Telah Melakukan Perbuatan Besar Bagiku, Kuduskanlah NamaNya”.
Namum Sr Ratna dengan rendah hati mengungkapkan ketika menyampaikan kesan dan dan pesam usai Misa syukur itu bahwa usia panggilan hidup membiara mencapai perak baginya bukan saja karena kehebatan diri pribadinya. Tapi semua ini karena Karya dan Kasih Tuhan tak bertepi. Tuhanlah yang mengerjakan semuanya sebagaimana kekuatan motivasi moto pilihannya.
Awal mula kisah panggilan, tutur Sr Ratna, ketika masih sekolah di SMA PGRI Larantuka, ia minta Ijin masuk biara kepada Pater Ben Atok, SVD, Pastor Paroki Santu Arnoldus Janssen Waikomo kala itu. Lantas, kini merayakan syukur 25 tahun, saya ijin Pastor Rein Kleden,SVD, rupanya semua ini jalan kemudahan dari Tuhan sendiri.
Tak disadari, sesungguhnya benih panggilan mulai tumbuh ketika Pater Konrad Kebung,SVD ditahbiskan menjadi Imam dan saya menjadi salah satu penari dalam perayaan itu. Begitu pula Pater Anis Angka ditahbiskan saya masih sekolah dasar. Mengapa mereka hadir dipuncak acara syukur 25 tahun ini termasuk Pater Valens Laga Ola serta Pater Mans Wutun sekaligus memimpin misa syukur. Semua imam saya kenal baik.
Suara panggilan Allah itu muncul lagi ketika saya berada di kelas ll SMA PGRI Larantuka. Saya lalu melapor dan meminta restu sang ayah, Yohanes Leo Amunutur (Alm) agar ia masuk biara. Namun sang ayah bukan menolak, tapi punya pertimbangan khusus. Jika anak mau masuk biara jangan pilih ordo.Konggregasi yang dulu pernah dipilih ibumu, Monika M. Openg (Alm).
Puncak pilihan panggilan hidup membiara sepertinya tetap bergelora ketika naik kelas lll SMA. Sembari merenungkan amanat sang ayah, ia lalu memilih ordo RMI. Dari 50 pelamar yang ikut tes ternyata ia masuk 5 pelamar yang lulus dan diterima masuk biara.
Tahun 2020 adalah tahun berkat bagi Sr Ratna karena menerima kaul pertama menjadi seorang biarawati ordo RMI dan mendapat tugas pelayanan ke Manila, Philipina. Bahkan karya pelayanannya itu dijalani dengan suka cita meski tantangan dan godaan terkadang menghatui panggilannya. Namun selama 16 tahun berkarya misi di Philipina , ia semakinmerasa kuat.
Sr Ratna, putri sulung dari 5 bersaudara yakni, Bibiana Fransiska Bao Mustika Amunnutur dengan nama Islam, Nur Sakina Antonia Kelara Gire Amunnutur, Yosep Wae Miu Amunnutur, Ksaferia Marta Noni Amunnutur, beberapa tahun ditugaskan berkarya misi di Negeri Timor Leste (Timles) dan Jogjakarta.
“Saya secara pribadi merasa sungguh bahagia pada acara Misa Syukur 25 tahun malam ini. Begitu banyak Imam dan suster hadir. Hatiku semakin bahagia karena bapak Kanis Tuaq, Bupati Lembata, pejabat dan tokoh umat serta undangan lainya ikut hadir dalam perayaan mulia ini. Kehadiranmu semua memberikan doar restu sekaligus menjadi tantangan besar bagi saya agar mampu terus bertahan dijalan panggilan suci ini.
“Dukungan dan doa restu keluarga dan semua pihak membuat saya tetap setia menjadi suster yang baik hingga detik ini. Saya tetap ingat pesan ibunda tercinta Monika M. Openg (Alm) : “Menjadi Suster itu gampang, tetapi menjadi suster yang baik itu susah”, justru menjadi motivasi bagi panggilan ini.
Sr Ratna, pada misa syukur itu mendaraskan kembali Doa Ikrar Kaul kepada Tuhan dan Bunda Maria, agar ia tetap teguh dijalan panggilan hidup membeiara.
Doa Ikrar itu sebagai berikut :
Ya Allah yang Mahasetia, pada hari yang penuh rahmat ini, dihadapan-Mudan dihadapan seluruh umat-Mu yang kudus, saya bersujud dalam syukur yang mendalam. Duapuluh lima tahun yang lalu, Engkau memanggil saya, seorang hamba-Muyang tak layak, untuk masuk dalamkebun anggur-Mu yang mulia. Dengan segala keterbatasan dan kelemahan saya, Engkau telah menuntun, menguatkan, dan memampukan saya untuk setia pada panggilan ini.
Sungguh, “Tuhan telah melakukan perbuatan besar bagiku, kuduslahnama-Nya”setiap langkah perjalanan hidup membiara ini adalah bukti nyata kasih dan Kesetiaan-Mu. Engkau telah melipahi saya dengan berkat yang tak terhingga , sukacita dalam pelayanan, dan damai sejahtera ditengah badai kehidupan. Engkau telah memakai sayasebagai alat-Mu, meskipun saya seringkali merasa tidak mampu.
Pada kesempatan Yubelium Perak ini, saya kembali mempersembahkanseluruh diri saya kepada-Mu. Ambilah, ya Tuhan, seluruh kebebasan saya,, ingatan saya, pengertian saya, dan seluruh kehendak saya. Segala yang saya miliki dan saya kuasai, Engkau telah memberikannya kepada saya : kepada-Mu saya mengembalikannya.Segala-galanya adalah milik-Mu, pergunakanlah seturut kehendak-Mu. Berikanlah kepada saya kasih-Mudan rahmat-Mu, karena itucukuplah bagi saya.
Terima kasih, ya Tuhan, atas keluarga saya, komunitas saya, para sahabat, dan semua orang yang telah Engkau tempatkan dalam hidup saya untuk mendukung dan menguatkan. Terima kasih atas setiap pengalaman, baik suka maupun duka, yang yelah membentuk saya menjadi seperti sekarang ini.
Saya mohon, ya Tuhan, teruslah bimbing saya. Jangan biarkan saya menyimpang dari jalan-Mu. Jadikanlah saya hamba-Mu yang rendah hati, yang senantiasa siap sedia melayani dimana pun Engkau mengutus. Semoga sisa hidup saya ini terus kepersembahkan untuk kemuliaan nama-Mu yang kudus. Amin.
Doa ini sungguh sangat menguatkan jalan panggilan Sr Ratna Amunutur untuk terus berkarya melayani Tuhan dan umat manusia dimana pun seturut kehendak Tuhan. Selamat bertugas di Tanah Misi, Doa dan restu kami menyertaimu senantia. *** Warta Nusantara : Karolus Kia Burin)