Aliansi Mahasiswa Apresiasi KPK Periksa Mantan Bupati Mandailing Natal MJSN dan Kadis PUPR
MADINA : WARTA-NUSANTARA.COM — Aliansi Mahasiswa Sumatera Utara (AMP2K) menyampaikan apresiasi terhadap langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam mengusut tuntas dugaan korupsi proyek pembangunan jalan di Kabupaten Mandailing Natal, termasuk memeriksa mantan Bupati Madina, Muhammad Jafar Sukhairi Nasution, yang juga menjabat sebagai Ketua DPW PKB Sumatera Utara.
Pemeriksaan terhadap Sukhairi dilakukan pada Rabu, 16 Juli 2025, bersama lima saksi lainnya. Ia diperiksa Buntut Dadi OTT KPK, kasus suap yang di lakukan oleh M. Akhirun Efendi alias Kirun, Direktur PT DNG lain-lain.
“Kami mengapresiasi KPK karena berani menembus lapisan elite politik daerah. Sukhairi bukan hanya mantan bupati, tapi juga Ketua DPW partai besar di Sumut. Ini membuktikan bahwa KPK tidak tunduk pada tekanan politik,” kata Pajar Nasution, dalam pernyataan resminya, Kamis (18/7).
Aliansi Mahasiswa juga menyoroti pemeriksaan Plt Kepala Dinas PUPR Madina, Elpi Yanti Sari Harahap, yang turut diperiksa oleh KPK bersama jajaran Pokja dan staf honorer. Tak berhenti di situ, kantor Dinas PUPR Madina dan rumah Elpi Yanti juga digeledah oleh tim penyidik KPK. Dari penggeledahan tersebut, Terlihat sejumlah koper Di Bawa Oleh KPK.
“Ini bukan kasus kecil. Yang diperiksa bukan hanya pejabat aktif, tapi juga kepala dinas, kontraktor, bahkan unsur kejaksaan. Kami menduga kuat adanya persekongkolan jahat lintas institusi,” tegas Pajar
Aliansi Mahasiswa Pemantau Kebijakan pemerintah mendesak KPK untuk menelusuri aliran dana suap yang diperkirakan mencapai miliaran rupiah dan mengusut Dugaan praktik manipulasi yang Diduga untuk memenangkan proyek secara tidak sah.
“Kami mendukung penuh KPK agar tidak berhenti pada level saksi. Jika cukup bukti, maka semua yang terlibat—baik pejabat aktif, mantan pejabat, maupun kontraktor—harus segera ditetapkan sebagai tersangka,” tambahnya.
Aliansi mahasiswa juga menyampaikan keprihatinan atas proyek infrastruktur yang diduga kerap dijadikan ajang korupsi massal, berdampak pada kualitas pembangunan yang buruk dan merugikan masyarakat luas.
“Masyarakat Madina sudah lama merasakan jalan rusak, proyek mangkrak, dan pembangunan yang tidak adil. Sudah waktunya sistem ini dibongkar sampai ke akar,” tutup Pajar
Aliansi Mahasiswa berjanji akan terus mengawal kasus ini secara terbuka, termasuk siap turun aksi jika ada upaya pelemahan penyidikan. *** (Magrifatulloh).