Amye Un Siap Bertarung jadi Walikota Darwin, 23 Agustus
KUPANG : WARTA-NUSANTARA.COM — Setelah menjadi Wakil Walikota Darwin dan Anggota Dewan Kota Darwin, Australia Utara, sejak 20 September 2021, Amye Un, perempuan asal Amanatun di pedalaman Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT) siap bertarung lagi pada pemilihan Walikota Darwin, Sabtu, 23 Agustus 2025. Amye yang mendapat nomor urut satu itu merupakan satu di antara 12 kandidat. Ia mengambil jalur pencalonan independen.
“Saya mohon doa restu dari bapa, mama, kakak, adik dan anak-anak di Pulau Timor dan NTT. Semoga saya bisa sukses dalam pemilihan walikota beberapa hari nanti,” kata Amye Un saat dihubungi, Rabu, 20 Agustus 2025 pagi.
Amye yang sudah menjadi warga negara Australia sejak 1998 ini mengatakan, ia terdorong untuk mengikuti pemilihan ini karena masih banyak komunitas warga Australia di Darwin yang menghendakinya bertarung.
Dan, karena itu kata Amye, ia ingin membuktikan kepercayaan itu untuk masa jabatan empat tahun mendatang. Warga mendorongnya karena beberapa aspek, yakni honesty, accountability, tranparancy dan integrity yang selama ini ia tunjukkan. Menurutnya, beberapa aspek di atas sudah dibuktikan dalam kepemimpinan empat tahun berjalan ini.
Karena itu, Amye akan melanjutkannya jika terpilih nanti.
Ia mengatakan mendapat dukungan yang luar biasa dengan hasil survai 48 persen. Ia didukung oleh 7.000 pendukung di kota itu. Aspek penting yang selama ini ia jaga adalah kejujuran kepada konstituen. Kepada warga pun ia clear dan simpel bahkan tak pernah terlibat dalam kriminalitas maupun korupsi.
Satu hal lagi kata dia, yakni sebagai calon harus bisa menunjukkan kerja dan merealisasikan janji saat kampanye. Jangan bicara yang muluk-muluk. Banyak kandidat kata Amye hanya omong-omong saja saat musim kampanye. Setelah terpilih, ia tak merealisasikan janjinya sehingga membuat konstituen tak percaya lagi.
Jika ia terpilih dan dilantik, Amye akan membangun daerah itu dengan sungguh-sungguh. Jika belum ada uang dari pemerintah pusat maka ia bersama masyarakat mencari dana untuk membangun daerah itu. Jangan menunggu dana dari pemerintah pusat dengan proses yang relatif panjang dan rumit. Intinya adalah memberdayakan potensi yang ada untuk kepentingan bersama.
Ia juga mengatakan akan meneruskan legacy dari walikota sebelumnya. Sang walikota itu tak pernah duduk di belakang meja. Ia selalu turun ke bawah dan bekerja bersama masyarakat.
Amye punya agenda lain, jika terpilih akan menghidupkan kembali penerbangan Darwin, Kupang, Dili pergi pulang. “Saya punya mimpi itu, yakni ingin membangun kerja sama antara Pemerintah Kota Darin, Dili dan Kota Kupang untuk mendukung syster city programme. Sebab banyak potensi di tiga kota ini yang perlu diwujutnyatakan. Ada banyak produk UKM dari wilayah-wilayah ini yang perlu dikemas dengan baik kemudian dijual sebagai pasar yang potensial.
Itulah kata Amye yang menikah dengan lelaki asal negara itu ingin memerjuangkan penerbangan Darwin Kupang, Dili agar lebih memudahkan konektivitas dan tidak mahal.
Pada empat tahun lalu, ketika mengikuti pencalonan ini, Amye tercatat menghabiskan dana politik cuma sebesar Rp 36 juta atau $3.500 AU. Ia tercatat punya ongkos politik terkecil dibanding kandidat lainnya. Sebelum terjun ke dunia yang satu ini, Amye sebagai koki pada Laksa Hause, rumah makan miliknya. Ia tamat pada SMEA Negeri Kupang dan pernah sebagai karyawan PT Semen Kupang tahun 1980-an. *** (pol)
