“Rendah Hati Jalan Menuju Kemuliaan”
Oleh Pewarta ; P. Henry Saku Bouk, SVD
(Biara SVD BBG TDM 4 Oebufu-Kupang, Renungan Minggu, 31 Agustus 2025)
Sir. 3:19-21.30-31 | Ibr. 12:18-19.22-24a | Luk. 14:1.7-141. Sirakh 3:19-21.30-31 – Nasihat Hidup Bijaksana
1. Penulis Kitab Sirakh menasihati :
“Lakukan segala sesuatu dengan sopan dan rendah hati, sebab Tuhan meninggikan yang hina.”
Kerendahan hati adalah ciri orang bijaksana. Dunia kini lebih mengagungkan popularitas, kekuasaan, dan pencitraan, sehingga sikap rendah hati sering dianggap kelemahan.
Namun justru kerendahan hati menjadi kunci sukses sejati. Tuhan mencari mereka yang sederhana, kecil, dan tersingkir tetapi berhati murni.
2. Ibrani 12:18-19.22-24a – Iman Sebagai Pendakian.
Penulis Ibrani melukiskan hidup beriman bagaikan mendaki ke Gunung Sion, kota Allah yang hidup. Perjalanan iman bukan sekadar menaati aturan, melainkan ziarah menuju Allah.
Di puncak Gunung Sion ada persekutuan dengan para malaikat dan roh orang benar. Dalam perjalanan iman, kerendahan hati menjadi langkah demi langkah menuju kesempurnaan. Kita diajak meninggalkan ketakutan dan hidup dalam kasih Allah.
3. Lukas 14:1.7-14 – Kerendahan Hati & Kasih Tanpa Pamrih
Yesus menegur orang Farisi yang suka mencari kehormatan di pesta. Ia menasihati:
“Barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.” Murid-murid diajak untuk berbuat baik tanpa pamrih. Undanglah orang miskin, cacat, lumpuh, dan buta – mereka yang tidak bisa membalas. Memberi tanpa mengharap balasan adalah kasih sejati yang berkenan kepada Allah.
Refleksi pribadi :
Apa motivasi saya dalam berbuat baik? Apakah saya mencari pengakuan atau tulus memberi? Siapa dalam hidup saya yang tidak bisa membalas kebaikan saya – dan apakah saya tetap rela melayani mereka?
4. Pesan Firman Bagi Kita
“Rendah Hati dan Kasih Tanpa Pamrih adalah Jalan Orang Beriman.”
Sebagai umat Katolik kita dipanggil untuk:
1. Menjadi teladan kesederhanaan, bukan hanya dalam kata, tetapi dalam tindakan.
2. Menyambut setiap orang dengan kasih, tanpa memandang status.
3. Menghidupi iman dengan tulus, bukan mencari pujian dunia, melainkan memuliakan Tuhan.
Yesus menegaskan :
“Engkau akan mendapat balasannya pada hari kebangkitan orang-orang benar” (Luk 14:14).
5. Doa
Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk rendah hati seperti Engkau yang lahir dalam palungan. Singkirkan kesombongan dari hatiku dan penuhilah aku dengan kasih tulus, agar aku mencintai tanpa pamrih dan melayani tanpa mencari kehormatan. Bimbinglah aku dalam perjalanan menuju rumah-Mu, bersama para kudus dan malaikat. Amin. Tuhan memberkati. ***