Menuju Panggung Profesional, Fotographer Muhammad Kurniansyah Raih Posisi Ketua HIPDI DKI Jakarta
JAKARTA : WARTA-NUSANTARA.COM– Perjalanan karier Muhammad Kurniansyah sebagai fotografer profesional tak dimulai dari studio mewah atau pendidikan tinggi, melainkan dari lorong-lorong sempit di kawasan Semper, Jakarta Utara. Berbekal tekad dan semangat belajar mandiri, pria yang kini dikenal di industri dokumentasi ini berhasil meniti karier dari bawah hingga dipercaya menjabat sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Dokumentasi Indonesia (HIPDI) DKI Jakarta pada tahun 2024.
Muhammad Kurniansyah memulai langkahnya di dunia fotografi pada tahun 2006, dengan mendokumentasikan acara pernikahan di pemukiman padat penduduk. Ia mengakui tak memiliki dana untuk menempuh pendidikan formal fotografi, sehingga memilih belajar secara otodidak di Gramedia Matraman — membaca buku-buku fotografi dan mempraktikkannya langsung dengan kamera sederhana.
“Dulu saya habiskan waktu berjam-jam di toko buku, baca teori-teori fotografi, karena memang tidak mampu bayar sekolah khusus,” ujarnya.
Perlahan namun pasti, ia mulai dipercaya menangani dokumentasi di acara yang lebih besar — dari rumah warga, beranjak ke aula, hingga ke gedung-gedung pertemuan kelas menengah dan atas di Jakarta. Kesuksesan itu ia raih dengan konsistensi belajar dan memperluas jaringan.
Selain fotografi pernikahan, Kurniansyah kini aktif di berbagai lini dokumentasi seperti event photography, foto produk, company profile, hingga potret profesional. Ia mencatat telah menempuh lebih dari 18.000 jam terbang di balik kamera.
Kepercayaan untuk memimpin HIPDI DKI Jakarta ia terima sebagai tanggung jawab moral untuk memajukan dunia dokumentasi di Indonesia. Bagi Kurniansyah, profesi fotografer dan videografer bukan hanya soal estetika, tapi juga profesi yang layak dihargai secara profesional.
“Masih banyak yang memandang sebelah mata profesi ini. Padahal, banyak teman di industri dokumentasi yang hidup dan menghidupi keluarganya dari kamera,” jelasnya.
Ia juga mengaku terinspirasi oleh gurunya, Mas Doddy Bening, yang selalu mengingatkan pentingnya membantu sesama. Prinsip “mudahkan urusan orang lain, maka Allah akan mudahkan urusanmu” menjadi pegangan dalam setiap langkahnya, baik sebagai fotografer maupun pemimpin komunitas.
Kini, Kurniansyah tak hanya memotret, tetapi juga aktif mengajar dan berbagi ilmu kepada generasi baru dokumentator. Melalui HIPDI, ia berupaya menciptakan ekosistem dokumentasi yang lebih profesional, inovatif, dan terorganisir, sekaligus menjembatani pelaku industri dokumentasi dengan berbagai peluang kerja dan pelatihan.
Kisah hidup Muhammad Kurniansyah sang Photographer Kondangmenjadi contoh nyata bahwa keterbatasan ekonomi beratnya Kehidupan bukan penghalang untuk meraih mimpi. Dengan kerja keras, ketekunan, dan semangat kolaborasi, ia membuktikan bahwa perjalanan dari “zero to hero” adalah hal yang mungkin dicapai — bahkan dari gang kecil sekalipun.
*** (*/Rohmat Yusuf)