Advokat Petrus Bala Patyona, SH.,MH : 15 Pelaku Pembunuhan Kepala Bank BUMN ditangkap, 5 Pelaku jemput Paksa, 3 dari NTT
JAKARTA : WARTA-NUSANTARA.COM– Adokat dan Pengacara Kondang Jakarta, putra NTT, Petrus Bala Patyona, SH.,MH. mengungkapkan, Polda Metro Jaya telah menangkap 15 pelaku dugaan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) Bank BUMN Cempaka Putih, Jakarta, Mohamad Ilham Pradipta (37). Namun belum diketahui aktor intelektual dari kasus pembunuhan tersebut.
Advokat Petrus Bala Patyona, SH.,MH., yang juga Kuasa Hukum dari 3 pelaku dari NTT kepada Warta-Nusantara.Com, Sabtu, 6 September 2025 menjelaskan, dari 15 pelaku yang ditangkap 3 orang berasal dari Provinsi NTT, Yakni 1 dari Maumere, Kabupaten Sikka, 1 dari Kabupaten Manggarai Timur. Selain itu ada 2 dari Ambon.
Menurut Petrus, berdasarkan keterangan yang digali, mereka berlima yang kami dampingi hanya menjemput paksa Kepala Bank tersebut di Parkiran Pusat Perbelanjaan dan menyerahkan ke pihak lain. Besoknya, Kepala Bank BUMN ditemukan sudah meninggal di tepi sawah.
Mengenai motif pembunuhan dan siapa otak pelakukunya, jelas Petrus, belum diumumkan oleh Polda Metro Jaya. Ia menambahkan, Tiga orang terduga kasus penculikan Kepala Cabang BRI, yakni EWB, AT, dan JRS, secara resmi menunjuk 25 pengacara dari Forum Pemuda Nusa Tenggara Timur (FP NTT) sebagai kuasa hukum mereka.
Penunjukan kuasa hukum ini disampaikan langsung oleh Dewan Pembina DPP FP NTT, Petrus Bala Pattyona, S.H., M.H., dalam konferensi pers di depan Polda Metro Jaya.
“Ketiga terduga telah memberikan kuasa hukum kepada kami, tim pengacara dari Forum Pemuda NTT. Ada 25 advokat yang secara resmi mendampingi mereka (tiga pelaku penculikan),” ujar Petrus.
“Ketiga terduga telah memberikan kuasa hukum kepada kami, tim pengacara dari Forum Pemuda NTT. Ada 25 advokat yang secara resmi mendampingi mereka (tiga pelaku penculikan),” ujar Petrus.
Berikut 25 nama advokat dari tim hukum FP NTT, yang mendampingi ketiga tersangka, yaitu: Wilvridus Watu, S.H.,M.H, Honing Sanny, S.T, S.H., M.H, Petrus Bala Pattyona, S.H.,M.H, Masudin Ahmad, S.H, Paskalis A. Da Cunha, S.H, Emanuel Mikael Kota, S.H, M.H, Gregorius Upi, S.H, MH, Plasidus Asis Deornay, S.H, Roy Marthen Leonard Mbau, S.H, Tobbyas Ndiwa, S.H, Semar Dju, S.H, Norman Mbula, S.H, lorianus Djogo, S.H, Onkar Manimabi, S.H, Tensi Siprianus Misa, S.H, Alexandros Meo, S.H, Marselinus Pan, S.H, Patrisius Riberu, S.H, Yusuf Hetmina, S.H, Dominikus Gusman, S.H, Yohanes Vianey Poa, S.H, Yanri Arianta Tafuli, S.H, Martinus Panto, S.H, Fridrik Makanlehi, S.H, ST.,M.Sc dan Pelipus Benitius Daga, S.H.
Dengan pendampingan dari 25 pengacara, FP NTT memastikan bahwa proses hukum terhadap EWB, AT, dan JRS berjalan dengan adil, transparan, dan tidak diskriminatif, sekaligus tetap menghormati hak-hak keluarga korban maupun ketiga tersangka yang adalah Kliennya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Sebanyak 15 orang ditangkap Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya terkait kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN bernama Mohamad Ilham Pradipta (37).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan, sebanyak 9 orang ditangkap Subdit Jatanras, sedangkan 6 lainnya diringkus Subdit Resmob. “Ada 15 orang ditangkap,” kata Ade Ary di Polda Metro Jaya, Selasa (26/8/2025).
Ade Ary meminta publik untuk bersabar karena perkara ini membutuhkan waktu dalam proses pemeriksaan. “Kami menerapkan prinsip kehati-hatian dan proporsional,” tegas dia.
Dalam kesempatan ini, Ade Ary tidak menjelaskan secara perinci siapa saja yang telah ditangkap. Ia juga belum mengungkapkan peran dari masing-masing pelaku. Peran 8 Pelaku Penculikan dan Pembunuhan
Sebelumnya, polisi telah menangkap delapan orang yang terlibat dalam kasus penculikan dan pembunuhan Mohamad Ilham Pradipta (37), Kepala Cabang Pembantu (KCP) Bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta. Delapan orang yang ditangkap merupakan dua kelompok pelaku, yakni eksekutor di lapangan dan aktor intelektual di balik layar.
Delapan tersangka tersebut adalah AT, RS alias Eras, RAH, RW, C, DH, YJ, dan AA. Empat tersangka pertama, AT, RS alias Eras, RAH, dan RW, ditangkap pada Kamis (21/8/2025).
Mereka diringkus di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, dan di Bandara Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Keempatnya berperan sebagai eksekutor penculikan dan penyerahan korban kepada kelompok lain. Lihat Foto Empat orang aktor intelektual kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN yang ditangkap oleh Subdit Jatanras Polda Metro Jaya, Minggu (24/8/2025).
Sementara rmpat tersangka lainnya berinisial C, DH, YJ, dan AA, ditangkap pada Sabtu (23/8/2025) malam di Solo, Jawa Tengah, dan Minggu (24/8/2025) sore di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Mereka diduga sebagai aktor intelektual yang merencanakan dan mengatur skenario penculikan dan pembunuhan tersebut.
Penculikan dan pembunuhan Mohamad Ilham Pradipta ditemukan tewas di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025), sekitar pukul 05.30 WIB. Mayat korban pertama kali ditemukan oleh salah satu warga yang tengah menggembala sapi di area persawahan. Saat pertama ditemukan, saksi melihat korban dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata terlilit lakban.
Setelah temuan tersebut, warga langsung melapor ke perangkat desa dan aparat kepolisian setempat. Selanjutnya, petugas kepolisian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan mayat dengan kondisi tubuh penuh luka lebam.
Belakangan diketahui, korban sempat diculik dari supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, sebelum jasadnya dibuang ke area persawahan Kampung Karangsambung.
Berdasarkan rekaman CCTV yang diterima Wartawan korban tampak mengenakan kemeja batik cokelat berlengan pendek dan celana panjang krem. Ia berjalan sambil menutupi kepala dengan tangan kiri, berusaha menghindari rintik hujan di area parkir supermarket di Pasar Rebo.
Setibanya di mobil, saat hendak membuka pintu kemudi kendaraan berwarna hitam, tiba-tiba beberapa orang keluar dari sebuah mobil putih yang terparkir tepat di sebelahnya. Korban sempat berusaha melawan ketika disergap, tetapi usahanya tak membuahkan hasil. Korban kemudian dipaksa masuk ke dalam mobil putih tersebut.
Tak lama, kendaraan itu langsung melaju meninggalkan area parkir. Seorang saksi yang melihat kejadian itu sempat menyadari adanya aksi penculikan. Namun, mobil berkelir putih tersebut keburu tancap gas dan menghilang dari lokasi. *** (Kompas/WN-01)