Anggota DPR RI, Dipo Nusantara Desak APH Usut Tuntas Kasus Kematian Aktivis Vian Ruma
JAKARTA : WARTA-NUSANTARA.COM– Anggota DPR RI Komisi XII . M. Dipo Nusantara Pua Upa, S.H., M.Kn mendesak aparat penegak hukum (APH) khususnya pihak kepolisian untuk segera mengusut tuntas kasus kematian aktivis lingkungan asal Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Rudolfus Oktavianus alias Vian Ruma (30).
Hal ini disampaikan Dipo, menanggapi banyak pemberitaan dan komentar masyarakat di media sosial yang menyatakan kasus tersebut dinilai penuh dengan kejanggalan dan telah menimbulkan tanda tanya besar.
Aparat penegak hukum khususnya pihak kepolisian harus segera mengusut tuntas kasus kematian Vian sehingga fakta yang sebenarnya dapat terungkap”, ujar Dipo dalam keterangan persnya yang diterima media ini pada Rabu (10/9/2025).
Dipo menegaskan, pihak kepolisian harus transparan dan profesional dalam penyelidikan kasus kematian Vian Ruma serta membuka semua hasil penyelidikan kepada publik agar tidak menimbulkan
“Saya meminta kepolisian untuk transparan dan profesional dalam menyelidiki penyebab dan latar belakang kematian Vian yang tak wajar ini sehingga bisa diketahui jelas oleh masyarakat”, tegasnya.
Legislator PKB dari Dapil NTT 1 tersebut turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan sahabat terdekat Vian, serta mengajak masyarakat untuk terus mengawal proses pengusutan kasus kematian Vian demi memastikan kebenaran serta keadilan terjawab bagi korban dan keluarganya.
“Saya menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya dan semoga keluarga serta sahabat yang ditinggalkan Vian diberikan ketabahan dan kekuatan. Mari kita kawal proses ini sampai tuntas, sehingga kebenaran dan keadilan itu bisa terjawab”, ungkap Dipo.
Sebagaimana diketahui, Vian Ruma ditemukan meninggal dalam kondisi tergantung di sebuah pondok kebun di Desa Tonggo, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, pada Jumat (5/9/2025). Saat ditemukan, korban dalam posisi tergantung dengan seutas tali sepatu, namun lutut masih menekuk dan telapak kaki menyentuh lantai bambu.
Sejumlah barang pribadi korban, seperti telepon genggam, tas, sepatu, dan sandal, masih berada di sekitar tubuh, sementara sepeda motor korban ditemukan di luar pondok.
Vian Ruma dikenal sebagai aktivis yang aktif menyoroti isu lingkungan dan geothermal di Pulau Flores, NTT. Selain itu, ia juga bekerja sebagai guru Matematika di SMPN 1 Nangaroro. *** (Ryan Laka Ma’u)