Partai Gerindra Lembata Siap Terima Jhon Batafor
LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM– Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kabupaten Lembata, Yohanes Viany K. Burin, SH., mengatakan, Jhon Batafor siap diterima bergabung dengan Partai Gerindra jika dipecat dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) Kabupaten Lembata terkait isu Pergantian Antar Waktu (PAW) beredar viral belakangan ini.
Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Lembata, Yohanes Viany K. Burin mengungkapkan hal itu, Jumat, 19 September 2025 menanggapi sinyalemen pemecatan pasca aksi demonstrasi beberapa waktu lalu memperjuangkan peninjauan ulang tunjangan tertentu anggota DPRD Kabupaten Lembata yang dinilai relatif besar.
Menurut Vian Burin, adapun alasan Jhon Batafor adalah figur yang berjuang dan berbicara lantang untuk memperjuangkan kepentingan rakyat sama seperti visi misi Partai Gerindra dan visi Presiden RI, Prabowo Subianto.
“Terlepas dari kekurangan sebagai pribadi. Tetapi dia punya visi besar untuk kesejahteraan rakyat. Selama ini ia lantang memperjuangkan kepentingan dan kesejahteraan rakyat dengan berbagai aksi nyata dan dinikmati rakyat”, ungkap Vian Burin.
Sebagai Ketua Partai Gerindra Lembata, lanjut Vian Burin, saya sudah instruksikan kepada dua Anggota DPRD dari Partai Gerindra, yakni, Lorens Karangora dan Vigis Koban untuk berjuang melakukan revisi Tunjangan Perumahan dan Transportasi Anggota Dewan sebagaimana perintah Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang adalam Presiden RI.
“Sebagai Ketua Partai Gerindra Lembata juga sudah meminta anggota yang menjabat Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Lembata untuk tidak proses lebih jauh dan tidak melibatkan diri dalam urusan terhadap Jhon Batafor karena sudah ditegur oleh para petinggi partai yang mengusungnya menjadi anggota DPRD Lembata”, tandas Vian Burin.
Petinggi Partai NasDem Tegur Jhon Batafor
Kami sudah panggil dan berikan teguran juga masukan agar lebih profesional, lebih etis lagi kedepannya” urai Yuni Damayanti
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Anggota Fraksi Nasdem Lembata Jhon Batafor yang belum lama ini membuat ricuh di ruang sidang DPRD dengan mengatakan politisi dari Daerah pemilihan (dapil 4) wilayah pemilihan, Atadei, Nagawutun, wulandoni Fransiskus Namang mulut seperti perempuan, diinformasikan telah ditegur petinggi struktur partai.
Ditanya Wartawan terkait adanya informasi bahwa akan ada pergantian antar waktu anggota fraksi Nasdem DPRD Lembata, Yuni Damayanti mengatakan hingga kini DPD belum ada keputusan.
Damayanti tidak membatah adanya informasi tentang pergantian antar waktu (PAW) anggota Fraksi Nasdem Lembata, namun hanya mengatakan. bahwa hingga kini belum ada keputusan Apapun dari DPD.
Ditanya tentang adanya informasi bahwa Jhon Batafor bakal di PAW dan digantikan oleh Ama Kerong, sebagai Caleg Suara Terbanyak Kedua, berikut Ketua DPD hanya mengatakan bahwa belum ada keputusan.
“Hingga kini DPD belum membuat pernyataan atau keputusan apapun ya kakak” tulis Yuni Damayanti saat membalas pesan WA awak media.
Sebelumnya Ketua DPD Nasdem Lembata, Yuni Damayanti kepada media ini mengatakan, Permohonan maaf secara terbuka kepada publik Lembata atas sikap salah seorang anggota fraksi yang menurut banyak kalangan tidak etis.
“Kami sudah panggil dan berikan teguran juga masukan agar lebih profesional, lebih etis lagi kedepannya” urai Yuni Damayanti melalui sambungan telp seluler.
Lebih jauh ketua Nasdem Lembata mengatakan, kami sudah sampaikan ke anggota fraksi bahwa mereka adalah publik figur maka mesti menjadi contoh bagi masyarakat.
Yuni Damayanti mengatakan, Kami sudah panggil dan tegur anggota kami, langkah selanjutnya kami menunggu hasil rekomendasi badan kehormatan yang sedang berproses pungkas Yuni.
Himbauan kepada kader Nasdem Lembata juga disampaikan Alex Ofong Anggota Fraksi Nasdem DPRD Provinsi NTT sekaligus Koordinator Wilayah, (Korwil) Flores Timur, Lembata dan Alor.
Alex Ofong mengatakan, kami menghimbau kepada seluruh Kader, teristimewa tiga anggota Fraksi NasDem DPRD Lembata, untuk terus Berjuang bersama Rakyat, dan belajar dari situasi dan dinamika ini. Bahwa perjuangan memajukan daerah dan mensejahterakan masyarakat, di satu sisi diperlukan idealisme dan prinsip yang matang, diperkuat oleh komitmen yang teguh; namun, harus tetap dilakukan secara baik dan taktis, tapi etis, di dalam sistem ketatapemerintahan yang benar dan terarah. *** (WN-01)