Gunung Lewotobi Erupsi, Bandara Lembata Terganggu, Semburkan Abu Vulkanik 2,5 Km
LEMBATA ; WARTA-NUSANTARA.COM– Gunung Lewotobi Laki-laki kembali erupsi beberapa kali hari ini. Erupsi tersebut menyemburkan abu vulkanik tertinggi 2.000 hingga 2.500 meter sejak siang hari waktu setempat. Sejumlah penerbangan di Bandara Wunopito Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), terdampak abu vulkanik Gunung Ile Lewotolok, Senin (22/9/2025).
Gunung tersebut meletus puluhan kali sejak Minggu (21/9/2025) malam hingga Senin pagi. “Untuk Wunopito penerbangan terganggu oleh aktivitas Ile Lewotolok,” kata Kepala Bandara Wunopito, Sudarmana kepada Wartawan.
Sementara itu, Bandara Gewayantana Larantuka dan Bandara Frans Seda Maumere sejauh ini masih aman. Aktivitas penerbangan di kedua bandara yang letaknya juga tidak terlalu jauh dari Gunung Ile Lewotolok itu masih normal.
Kepala Bandara Gewayantana Larantuka, Puguh Lukito, mengatakan, data terkini Ash NOTAM (ASHTAM Lewotobi dan ASHTAM Lewotolok, Bandara Gewayantana tidak masuk poligon VA. ASHAM yaitu jenis Notice to Airmen (pemberitahuan kepada penerbang)
“Hasil paper test VA di landasan pacu Negatif VA. Status pelayanan bandara Normal Operation,” ujarnya kepada Wartawan Senin.
Puguh menyebut meski bandara beroperasi normal, tapi pihak maskapai sedang melakukan asesmen keamanan penerbangan internal.
Sementara itu, Bandara Frans Seda Maumere, Kabupaten Sikka, yang dua hari sebelumnya ditutup imbas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki kini kembali dibuka. “Sampai pagi hari ini Bandara Frans Seda masih normal operasi,” ungkap Puguh.
Untuk diketahui Gunung Lewotobi Laki-laki terus meletus hingga pagi tadi dengan ketinggian kolom abu 2.000 meter di atas puncak kawah. Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata juga meletus hampir setiap hari dengan intensitas kolom abu 200 meter lebih.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Gunung Lewotobi Laki-laki kembali erupsi beberapa kali hari ini. Erupsi tersebut menyemburkan abu vulkanik tertinggi 2.000 hingga 2.500 meter sejak siang hari waktu setempat.
“Terjadi erupsi G. Lewotobi Laki-laki pada hari Minggu, 21 September 2025, pukul 13:44 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 2500 m di atas puncak (± 4.084 m di atas permukaan laut),” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Emanuel Rofinus Bere dilansir laman MAGMA ESDM, Minggu (21/9/2025).
“Erupsi disertai suara gemuruh sedang terdengar di Pos PGA Lewotobi laki-laki,” tambahnya.
Emanuel menyebut saat erupsi teramati kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut. Erupsi tersebut juga terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 44,4 milimeter yang berlangsung lebih dari semenit.
“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat dan barat laut. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 44.4 mm dan durasi 110 detik,” ujarnya.
Erupsi dengan semburan abu vulkanik cukup tinggi juga terjadi hari ini pukul 14.47 Wita.
“Telah terjadi erupsi G. Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 21 Septembert 2025 pukul 14:47 Wita dengan tinggi kolom abu teramati ± 2.000 m di atas puncak (± 3.584 m di atas permukaan laut),” kata Emanuel. *** (DetikNews/WN-01)