Bupati Tuaq Ubah Hutan Tidur Wuakerong Jadi Lahan Pertanian
LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM– Komitmen Pemerintah Kabupaten Lembata dalam mewujudkan ketahanan pangan dan ekonomi mandiri kian terlihat nyata. Setelah mengikuti misa dan melakukan pencanangan program Lembata Bebas Rabies 2030 di Bolibean, Minggu (28/9), Bupati Lembata, P. Kanisius Tuaq, langsung memimpin peninjauan ke Desa Wuakerong, Kecamatan Nagawutung.
Kunjungan ini berfokus pada program vital yang digagas Pemkab Lembata: mengubah lahan hutan dan lahan non produktif menjadi kawasan pertanian yang produktif dan bermanfaat bagi masyarakat.
Inisiatif ini menandai babak baru di sektor pertanian lokal. Saat ini, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata telah memulai langkah penggarapan bersama masyarakat Nagawutung. Lahan tidur seluas 1 hektar ini diproyeksikan segera menjadi sumber pangan dan ekonomi yang menjanjikan bagi warga.
Bupati Tuaq menjelaskan bahwa program penggarapan ini adalah implementasi praktis dari ‘Gerakan Menanti Hujan’.
Gerakan Menanti Hujan (Gema Hujan) merupakan inisiatif strategis pemerintah daerah untuk memastikan setiap momentum musim hujan dimanfaatkan secara optimal dalam mengolah tanah dan menanam komoditas bernilai ekonomi.
Bupati menegaskan pentingnya kesadaran kolektif: “Jangan biarkan lahan kita sia-sia… Lahan tidur kita olah, lahan non produktif kita ubah jadi produktif. Dari sini kita bisa membangun kemandirian pangan dan ekonomi,” ujarnya menekankan peran aktif masyarakat guna menyukseskan program ini.
Program ekspansi lahan produktif ini dipandang sebagai solusi strategis untuk meningkatkan pendapatan masyarakat pedesaan secara berkelanjutan.
Selain menciptakan nilai tambah ekonomi, program ini secara simultan memperkuat fondasi ketahanan pangan lokal dan mengurangi ketergantungan warga pada lahan-lahan sempit yang selama ini menjadi satu-satunya sumber penghidupan.
Dengan membuka lahan baru, pemerintah membuka peluang baru bagi kesejahteraan masyarakat Nagawutung dan sekitarnya. Peninjauan ini sekaligus menegaskan visi pembangunan terpadu di Lembata, yakni Mewujudkan Lembata yang Maju, Lestari dan Berdaya Saing.
Bupati Tuaq menutup kunjungannya dengan pesan bahwa pembangunan infrastruktur harus berjalan beriringan dengan pembangunan ekonomi rakyat.
“Inilah semangat yang kita dorong agar Lembata menjadi daerah yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing,” pungkasnya. *** (Bagian Prokopim Setda Lembata)