Jagung Titi Kemasan Jadi Branding Khas Lembata
LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM– Produk olahan khas Lembata, jagung titi kemasan, kini resmi ditetapkan sebagai branding unggulan daerah. Produk yang menjadi kebanggaan masyarakat Lamaholot ini akan diluncurkan oleh Bupati Lembata, Kanisius Tuaq, SP, pada peringatan Hari Ulang Tahun Otonomi Daerah Kabupaten Lembata ke-26.
Melalui kerja sama dengan Bank NTT, jagung titi kemasan siap dipasarkan di Bandara El Tari Kupang sebagai oleh-oleh khas dari Tanah Lepan Batan. Langkah ini diharapkan menjadi pintu masuk bagi penguatan ekonomi kreatif dan promosi identitas daerah.
Koordinator Presidium MD KAHMI Lembata, Mustan Boli, menyambut baik inisiatif ini. Namun, ia menilai pemerintah daerah perlu melihat peluang pasar yang lebih luas, terutama melalui jalur laut.
“Pelabuhan Lewoleba kini disinggahi beberapa kapal Pelni seperti KM. Tidar dan KM. Bukit Siguntang yang melayani rute hingga Batam dan Nunukan. Pemerintah daerah mesti memanfaatkan ini sebagai peluang pasar jangka panjang, karena di dua kota tersebut banyak warga etnis Lamaholot,” ujar Mustan.
Menurutnya, diaspora Lamaholot di berbagai daerah merupakan potensi besar untuk memperluas pasar produk unggulan daerah. “Jika jagung titi dikemas dengan baik dan menjaga kualitas rasa yang khas, maka tidak hanya menjadi oleh-oleh wisatawan, tetapi juga simbol kerinduan perantau terhadap kampung halaman,” tambahnya.
Mustan berharap Pemda Lembata, pelaku UMKM, dan lembaga perbankan dapat bersinergi memperkuat produksi, pemasaran, serta promosi agar jagung titi benar-benar menjadi ikon ekonomi kreatif Lembata yang dikenal luas di tingkat nasional. ***
Gebyar Titi Jagung Lembata: Bukan Sekadar Lomba, Tapi Panggilan Jiwa untuk Bangun Daerah!

Sebagaimana diwartakan sebelumnya, Gemuruh semangat dan tawa menggema di Lembata! Pemerintah Kabupaten Lembata sukses menyelenggarakan lomba titi jagung antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang memukau dalam rangka meriah rayakan HUT ke-26 Otonomi Daerah Kabupaten Lembata, di halaman depan kantor Bupati, Sabtu (11/10/2025).
Kehadiran Bupati Lembata, P. Kanisius Tuaq, Sekda Paskalis Ola Tapo Bali,Plt. Asisten III Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Donatus Boli dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lembata, Ursula S. Bayo, menunjukkan komitmen dan dukungan kuat pemerintah terhadap kegiatan ini.
Tapi tunggu dulu, ini bukan sekadar adu cepat memipi jagung! Ada pesan mendalam yang ingin disampaikan dibalik perlombaan ini. Semangat gotong royong dan cinta budaya adalah kunci membangun Lembata yang lebih baik, yang ingin diambil dari sekedar kemeriahan perlombaan.
Sebanyak 29 OPD dan 3 kecamatan unjuk kebolehan, dengan tim dari Sekretariat Daerah Kabupaten Lembata keluar sebagai kampiun. Dinas P2PAD dan Dinas Kesehatan menyusul di posisi kedua dan ketiga, namun sorak sorai kemenangan bukan satu-satunya tujuan.
Di balik keseruan lomba, tersembunyi filosofi titi jagung yang kaya makna bagi masyarakat Lamaholot. Tradisi ini adalah simbol merajut kebersamaan. Tumbuh bersama, membangun bersama. Selain itu, sebagai simbol kekuatan perempuan Lamaholot. Menjadi inspirasi bagi kemandirian dan ketangguhan perempuan dalam menghadapi kerasnya tantangan kehidupan ini.
Tak cukup itu, ada hal yang sangat mendasar dari kegiatan titi jagung, yakni mengandung identitas budaya Lamaholot yang telah diwariskan sejak dahulu. Titi jagung telah menjadi Jati diri perempuan Lamaholot yang harus terus dilestarikan.
Disamping itu, menjadi bukti otentik kekuatan masyarakat Lembata yang tegar dalam menghadapi krisis ketahanan pangan. Menggali potensi lokal untuk kemandirian pangan daerah. Selain itu, dibalik filosofis titi jagung juga mengandung pesan pengingat kampung halaman. Ini merupakan jembatan tak kasat mata bagi perantau agar tak lupa kembali walaupun sukses di tanah rantau.
“Kami ingin membangkitkan semangat ‘Lamaholot Bisa!’ di kalangan ASN,” tegas Bupati Lembata, P. Kanisius Tuaq. Lanjutnya lagi, “Titi jagung bukan sekadar lomba, tapi panggilan jiwa untuk bekerja keras, berinovasi, dan mencintai Lembata.”
Lomba ini diharapkan menjadi momentum untuk mencintai produk lokal, sekaligus bangga dengan kekayaan alam Lembata. Selain itu, sebagai wadah alternatif untuk melestarikan budaya, dan menjaga warisan leluhur tetap lestari dari gempuran zaman. Dan tak kalah penting adalah sebagai motivasi untuk membangun daerah.
“Mari bersatu padu mewujudkan Lembata yang lebih Maju, Lestari dan Berdaya Saing,” ajak Bupati Lembata optimis.
Jadi, tunggu apa lagi? Mari kita kobarkan semangat titi jagung dalam setiap derap langkah pembangunan Lembata! *** (Bagian Prokopim Setda Lembata)