GEN – Z : Merupakan Generasi Putih Future Cadres dan Berperan Sebagai Agent Of Control
Oleh : Elvis Gadi Kapo
WARTA-NUSANTARA.COM– Fungsi kontrol orang muda dalam pelaksanaan pemerintahan sangat krusial dan multidimensional. Pemuda berperan sebagai agen pengawas atau agent of control yang mendorong pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan berintegritas.
Sebagai agen perubahan sosial melalui advokasi dan aksi (seperti kampanye isu sosial dan gerakan lingkungan), inovasi dan kreativitas (menggunakan teknologi untuk solusi dan menciptakan konten positif), serta pembentukan nilai positif (mempromosikan toleransi, keadilan, dan kesetaraan). Mereka adalah motor penggerak masyarakat menuju perubahan yang lebih baik dengan semangat, ide-ide baru, dan kemampuan beradaptasi dengan zaman.
Menciptakan solusi inovatif berbasis teknologi untuk menanggulangi masalah-masalah sosial, membangun masyarakat yang lebih inklusif dengan mempromosikan nilai-nilai seperti toleransi, kesetaraan, keadilan dan menyatukan nilai-nilai tradisional dengan ide-ide modern untuk menciptakan harmoni dalam keberagaman.
Membangkitkan kesadaran kritis masyarakat akan hak dan kewajibannya, serta pentingnya pengawasan terhadap pemerintah melalui aksi dan kampanye, mendorong penegakan hukum yang adil dan konsisten. Sebagai agen kontrol pelayanan publik, aktif mengawasi kinerja lembaga pemerintah dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.
Keterlibatan secara aktif dalam mengawasi pelaksanaan kebijakan publik dan penggunaan anggaran, seperti pengawasan terhadap Dana Desa, untuk mencegah penyimpangan. Partisipasi pemuda, misalnya di tingkat desa, mendorong pemerintah untuk lebih transparan dalam pengelolaan keuangan dan kebijakan.
Narasi dan ide-ide segar, energi, dan perspektif baru untuk mendorong sistem pemerintahan yang lebih partisipatif dengan melalui sikap kritis yang berlandaskan data dan analisis, dapat mengoreksi pelanggaran kekuasaan. Namun, harus tetap menjaga independensi pikiran di tengah berbagai narasi politik.
Dengan memanfaatkan teknologi dan internet, memiliki kemudahan untuk menyuarakan isu-isu penting dalam demokrasi, mendorong perubahan positif tanpa melanggar hukum termasuk dalam penggunaan teknologi untuk memantau dan mengkritik kebijakan yang tidak efektif.
Melalui berbagai pelatihan dan pendampingan, dapat mengembangkan kemampuan kepemimpinan mereka, sehingga mampu menjadi pemimpin yang mampu mengawasi jalannya pemerintahan serta berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran hukum masyarakat dan mengedukasi mereka tentang hak-hak konstitusional.
Meskipun penting, partisipasi pemuda sering kali menghadapi kendala, seperti kurangnya ruang partisipasi yang optimal dalam perumusan kebijakan publik. Solusinya mencakup peningkatan pendidikan politik di sekolah, penguatan mekanisme partisipasi yang inklusif, dan pemberdayaan pemuda melalui pelatihan kepemimpinan. ***