Dr. Pius Rengka, SH., M.Sc. Sang Pengembara Intelektual
Catatan Dr. John Bernando Seran, SH., M Hum.
” Full sory Mr. Pius Rengka we do not take doctoral promotion”.
WARTA-NUSANTARA.COM– Saya mengenal dan berkomunikasi dengan pribadi Pius Rengka sebagai seorang intelektual muda yang sangat piawai dalam berkata kata dan juga sangat cekatan dalam menulis sejak penghujung tahun 1988. Saya bertemu kraeng pius ( panggilan terhormat) orang Manggarai untuk pertama kali di ruang dosen fakultas hukum universitas widya mandira kupang sebagai seorang dosen muda yang sangat berwibawa dan ganteng tentunya. Ketika berkata kata suaranya berat dan perlahan tetapi lancar mengalir sehingga terkesan sangat berwibawa. Tata kalimatnya rapi dan ilmiah dan berkarakter sehingga kesan pertama bagi saya kraeng pius patut saya jadikan panutan dan guru yang menjadi idola saya terkhusus di bidang tulis
menulis.Dalam diskusi dan dialog saya dengan beliau pada setiap kesempatan selalu menambah khazanah saya di bidang ilmu hukum dan ketrampilan tulis menulis. Karya tulis beliau waktu itu terpapar hampir setiap minggu di harian nasional PRIORITAS. Kosa kata dan pilihan diksinya membuat saya tertarik dan mau terus belajar pada beliau. Kata kata beliau kepada saya yang selalu saya ingat adalah ” ADEK TERUSLAH MEMBACA DAN MENULIS KARENA PANDAI MENULIS ITU BERKOLABORASI DENGAN KAPASITAS DAN IDRNTITAS SEORANG INTELEKTUAL”.
Nasehat Kraeng Pius saya pegang terus sampai kami bertemu dan terhimpun dalam group pengelolaan harian umum POS KUPANG tahun 1990. Waktu itu saya salah satu reporter pos kupang yang diberi tanggungjawab oleh bapak Piet A. Tallo sebagai gubernur untuk berkarya sebagai wartawan. Sedangkan Kraeng Pius adalah salah satu petinggi redaksi di Pos Kupang bersama bapak Damyan Godho dan bapak Valens Goa Doy.
Waktu terus berlalu terbang bagai anak panah ” times flies an arrow” tetapi untaian goresan sejarah pertemanan terus mengalir, terus bertumbuh dan berkembang sampai beliau menjadi anggota DPRD Nusa Tenggara Timur dari fraksi Golkar (waktu itu beliau adalah narasumber saya sebagai reporter).
Inilah sekilas catatan dan goresan hati nurani saya sebagai seorang adek yang tidak sempat menghadiri ujian Promosi Doktor kraeng Pius Rengka yang hari ini meraih gelar puncak dalam pendidikan tinggi yaitu doktor setelah mengikuti ujian promosi doktor di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga pada hari Jumat, 14 November 2025 (yang juga diikuti mantan Gubernur NTT Dr. Victor Bungtilu Laiskodat, SH., M.Si. dan Bupati Malaka dr. Stefanus Bria Seran M.PH).
Judul Disertasinya sangat menarik dan fenomenal karena membahas tentang kepemimpinan transformasional di Provinsi NTT pada masa kepemimpinan Gubernur Victor Bungtilu Laiskodat.
Judul ini tambah dinamis dan progresif karena menganalisis perubahan sosio ekonomi dan politik pada berbagai kebijakan di Provinsi NTT. Marilah kita membaca dan mendalami Disertasi ini agar memberi nilai tambah dalam mencapai karakter kepemimpinan di NTT yang tercermin dalam karakter dan kepemimpinan bapak Victor Bingtilu Laiskodat.
Proficiat Dr. Pius Rengka yang terus berkarya di bidang pendidikan, politik dan sosial budaya di NTT. Hidup ini memang adalah sebuah sekolah sepanjang masa dan sekolah itu adalah hidup sepanjang jaman.
Inilah goresan tangan yang dapat saya kirimkan lewat media online ataupun media lainnya dari seorang adik yang senantiasa berguru pada kakaknya. Saya berhutang budi kepada Kraeng yang telah menulis Prolog dalam buku saya pada tahun 2011 dengan judul Persaingan Hukum dan Politik. Adapun judul prolog tulisan Kraeng adalah Menelusuri Jejak Pengembara Intelektual. NON SCHOLAE SED VITAE DISCIMUS ***






