“Ketika Tanda-tanda Tuhan Menyapa: Sebuah Renungan Menjelang Terpilihnya Uskup Baru Larantuka”
VATIKAN : WARTA-NUSANTARA.COM– Pada 20 November 2025, suatu kejadian sederhana namun menggetarkan hati terjadi dalam hidup saya. Di layar ponsel, tiba-tiba muncul gambar sebuah kaos berwarna ungu—tanpa kepala yang memakainya, hanya tubuh dengan salib besar di bagian depan. Saya tertegun. Seolah Tuhan sedang menyentuh hati dengan cara-Nya yang lembut namun jelas.

Ungu… warna yang selama ini akrab dengan keuskupan, pelayanan, dan martabat seorang gembala. Dalam keheningan itu, muncul satu pertanyaan di hati saya: “Siapa yang akan mengenakan baju ini?” Anehnya, jawaban itu datang seketika, begitu kuat dan begitu pasti: Romo Yohanes Hans Monteiro.
Beberapa hari sebelumnya, kabar mulai beredar di media sosial bahwa Bapa Suci Paus Leo XIV akan mengumumkan Uskup Baru Keuskupan Larantuka pada Sabtu, 22 November 2025, pukul 12:00 Waktu Vatikan. Sejak mendengar kabar itu, hati saya tidak tenang. Ada debar, ada harap, ada firasat yang tak dapat saya jelaskan. Tanpa menunda, saya dan istri spontan berdoa kepada Bunda Maria Ratu Rosari, memohon agar rahmat istimewa ini menjadi milik Romo Hans—jika itu memang kehendak Tuhan.
Saya sebenarnya tidak sering bertemu dengan beliau. Namun di kedalaman hati, selalu ada keyakinan bahwa benih panggilan besar sudah lama ditanamkan Tuhan dalam diri Romo Hans. Ingatan saya pun kembali kepada tahun 2005, saat beliau menghadiri syukuran Komuni Pertama anak kami, Augustinus Yohanes Karni Lando, di rumah kami di Cikarang. Saat itu, beliau sedang bersiap berangkat ke Wina, Austria, untuk melanjutkan studi doktoral. Setelah pertemuan itu, dari 2005 hingga 2023, komunikasi kami terputus dengan alami—seperti dua jalan hidup yang berjalan sendiri-sendiri.
Lalu tiba-tiba, awal 2024, Tuhan mempertemukan kami kembali, kali ini di Maumere. Sebuah pertemuan singkat namun sarat makna, karena di momen itulah saya memohon doa beliau dalam perjuangan saya sebagai calon anggota DPR RI. Sejak hari itu, nama Romo Hans kembali mengisi ruang khusus dalam hati saya dan keluarga. Ada kedekatan baru, yang tidak dicari, tetapi diberikan begitu saja oleh penyelenggaraan Ilahi.
Dan hari ini, 20 November 2025, entah mengapa saya terdorong membuka profil WhatsApp beliau. Di sanalah saya kembali menemukan gambar kaos ungu berjubah salib, dengan huruf yang tampak seperti “NP” di bawahnya. Rasa penasaran saya memuncak. Ada sesuatu yang ingin Tuhan sampaikan. Saya pun langsung menulis sebuah pesan melalui WhatsApp, mencoba menuangkan kegelisahan, harapan, dan tanda-tanda kecil yang sejak beberapa hari terakhir menghampiri saya.
Dalam hati saya berkata:
“Apakah ini cara Tuhan menenangkan hati umat-Nya? Apakah ini tanda bahwa Romo Hans, putra Flores Timur, benar-benar akan diangkat menjadi gembala Keuskupan Larantuka?”
Dan benar saja pada hari ini 22 November 2025 menjadi hari bersejarah yang tak akan dilupakan umat Keuskupan Larantuka. Ketika Bapa Suci secara resmi mengumumkan bahwa Romo Yohanes Hans Monteiro dipilih menjadi Uskup Larantuka, hati seluruh umat seakan disatukan dalam satu nada sukacita. Air mata syukur mengalir, doa-doa naik ke surga, dan Flores Timur kembali dihampiri rahmat besar Tuhan.
Perjalanan panjang ini, dari tanda sederhana di layar ponsel, dari ingatan masa lalu, dari perjumpaan yang diatur kembali oleh Tuhan mewarnai keyakinan saya bahwa Tuhan selalu berbicara kepada mereka yang mau mendengarkan. Dan pada hari itu, umat Keuskupan Larantuka merasakan dengan pasti: Tuhan memanggil gembala-Nya yang baru.
Selamat kepada Uskup terpilih, Yang Mulia Mgr. Yohanes Hans Monteiro.
Semoga pelayanan Bapa Uskup menjadi sumber terang, harapan, dan damai bagi seluruh umat.
Ad multos annos!
“Dan kini kita melihat bahwa segala tanda yang halus itu bukanlah kebetulan—melainkan bisikan Tuhan yang akhirnya menjadi kenyataan.” Dr. Ir. Karolus Karni Lando, MBA. *** (*/Ryan Laka)







