Wagub Johanis Asadoma Sukses Raih Gelar Doktor Ilmu Administrasi Publik
KUPANG : WARTA-NUSANTARA.COM– Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Johanis Asadoma berhasil mempertanggungjawabkan disertasi doktoralnya dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor Ilmu Administrasi Publik pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nusa Cendana (Undana), Kupang pada Rabu, (26/11/2025) di Grha Cendana, Undana.

Adapun disertasi doktoral yang dipertanggungjawabkan oleh Promovendus berjudul ‘Analisis Kebijakan Publik dalam Penyelenggaraan Pendidikan Menengah Berbasis Teknologi Informasi Digital Inklusif di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur’.
Dalam paparannya, Promovendus menyoroti soal kualitas Pendidikan Menengah di NTT yang masih jauh tertinggal. Ketertinggalan ini semakin nampak di era teknologi informasi digital sekarang ini sehingga perlu diadakan perbaikan melalui kebijakan publik di bidang digital. Khusus untuk Kota Kupang yang menjadi lokus penelitiannya, Promovendus menemukan kesenjangan digital yang cukup tajam.
Adapun kesenjangan yang dimaksud mencakup; (1) Kesenjangan Infrastruktur, dimana Sekolah Menengah Negeri memiliki fasilitas (lab/komputer) jauh lebih memadai dibanding Sekolah Menengah Swasta. (2) Kesenjangan Akses, siswa dari keluarga tidak mampu kesulitan mengakses perangkat (hp/laptop) dan kuota internet pribadi. (3) Problem Inklusivitas, dimana kebijakan yang ada belum mampu menciptakan kesetaraan akses dan perlakuan (inklusif) bagi semua sekolah dan siswa. (4) Kesenjangan SDM, yakni tenaga terampil Guru di sekolah pinggiran dan swasta masih sangat kurang.
Argumentasi yang dibangun oleh Promovendus adalah efektivitas implementasi kebijakan pendidikan menengah berbasis teknologi informasi digital inklusif akan tercapai jika keterkaitan komponen dalam model klasik didukung dengan kebijakan yang lebih responsif, adaptif dan kontekstual.
Dalam penelitiannya, Promovendus menemukan bahwa efektivitas implementasi kebijakan belum optimal karena faktor penghambat lebih dominan daripada faktor pendukung. Sederet faktor penghambat yang ditemukan mencakup ketersediaan SDM, responsivitas formulasi kebijakan, anggaran, dan infrastruktur. Sementara faktor pendukungnya adalah kebijakan nasional dan inisiatif adaptif level-mikro.
Promovendus dalam disertasinya menghadirkan Model Asadoma sebagai model implementasi kebijakan pendidikan digital yang memperkuat model implementasi kebijakan klasik melalui tiga pilar baru: kebijakan afirmatif berbasis data riil terutama untuk daerah 3T, local political will yang menekankan respons dan dukungan aktif pemerintah daerah terhadap kebijakan digital nasional, serta transformasi perilaku (Human Behavior Transformation) Guru dan siswa agar teknologi digital dipahami sebagai kebutuhan mutlak dalam pembelajaran. Model ini menjadi kontribusi penting untuk mewujudkan pendidikan digital yang inklusif dan berkeadilan di NTT.
Ada tiga rekomendasi penting yang disampaikan Promovendus dalam sidang terbuka promosi doktor tersebut, yakni (1). Untuk Pemerintah Pusat, harus mendesain ulang skema alokasi (DAK/BOS) agar bersifat afirmatif serta memberi porsi lebih besar pada sekolah swasta kecil dan sekolah di wilayah 3T, bukan berdasarkan kesamarataan. (2). Untuk Pemerintah Provinsi NTT harus menunjukkan local political will dengan menerbitkan regulasi (Pergub/Perda) sebagai turunan SPBE khusus untuk menjembatani digitalisasi pendidikan, dan (3). Untuk Sekolah harus fokus mengatasi human behavior dengan membentuk komunitas belajar Guru dan program mentoring antar-Guru (senior-junior) untuk mengatasi resistensi psikologis dan membangun kepercayaan diri.
Sidang Terbuka Promosi Doktor ini, menghadirkan Promotor Prof. Dr. Aloysius Liliweri, MS, Ko-Promotor 1 Prof. Dr. David B.W. Pandie, MS dan Ko-Promotor 2 Dr. Drs, Melkisedek N.B.C. Neolaka, M.Si.
Sementara itu, bertindak selaku Tim Penguji Internal Prof. Ir. Fredrik L. Benu, M.Si., Ph.D, Dr. Ajis Salim Adang Djaha, M.Si, Dr. Laurensius P. Sayrani, M.PA, dan Prof. Dr. Frans Gana, M.Si. Tim Penguji Eksternal terdiri dari Jenderal Pol (P) Prof. Drs. H. M. Tito Karnavian, M.A., Ph.D, Komjen Pol Prof. Dr, Chryshnanda Dwilaksana, M.Si, dan Prof. Yudho Giri Sucahyo, S.Kom.,M.Kom., Ph.D.
Sidang Terbuka yang berlangsung selama kurang lebih dua jam ini membuahkan hasil yang memuaskan. Promovendus Johanis Asadoma dinyatakan lulus dengan nilai A dan berhak menyandang gelar Doktor Ilmu Administrasi Publik.
Johni Asadoma dalam sambutannya menyampaikan bahwa capaian ini bukan sekadar gelar di depan nama, melainkan sebuah monumen ketekunan dan dedikasi, yang dipersembahkan tidak hanya untuk keluarga tercinta, tetapi juga untuk menyalakan api semangat belajar di hati generasi muda NTT.
“Gelar ini memiliki jangkauan yang lebih luas. Ini adalah persembahan bagi generasi muda NTT, khususnya para pelajar, agar mereka melihat bahwa tidak ada alasan untuk merasa bosan atau lelah dalam belajar, baik di Sekolah maupun Pendidikan Tinggi”, ujar Johni Asadoma.
Dikisahkannya bahwa pendidikan doktoralnya yang dimulai sejak 2019 ini diwarnai serangkaian rintangan yang hampir menghentikan langkah. Keterlambatan dalam menyelesaikan studi ini disebabkan oleh Pandemi COVID-19, Panggilan tugas pindah ke Jakarta selama Pandemi Covid dan kondisi kesehatan yang rapuh.
“Ya, walaupun perjalanannya panjang dan melelahkan karena kesibukan dan berbagai tugas, tapi semangat untuk menuntut ilmu tidak pernah padam”, tegasnya.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Undana, William Djani dalam kesempatan itu menyampaikan selamat dan proficiat kepada Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma atas keberhasilannya meraih gelar Doktor Ilmu Administrasi Publik hari ini.
Menurutnya, keberhasilan Wagub Johni ini membuktikan kepada kita semua bahwa kesibukan bukanlah halangan berarti untuk terus belajar dan menuntut ilmu. Dirinya berharap agar ini bisa menjadi pelecut motivasi bagi anak-anak NTT untuk terus belajar.
Turut hadir dalam acara ini, Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, Ketua DPRD Provinsi NTT, Emelia J. Nomleni, Jajaran Forkopimda Provinsi NTT, Pimpinan Lembaga Vertikal, para Pimpinan Perangkat Daerah Provinsi NTT, perwakilan Siswa-siswi SMA/SMK Kota Kupang, serta insan pers.
Demikian Siaran Pers ini dibuat untuk dipublikasikan #AyoBangunNTT : *** (Siaran Pers Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT
Penulis: Baldus Sae
Foto: Dio Ceunfin – Gio
Video: Riky Nengga – Nur)








