• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak
Jumat, Desember 19, 2025
No Result
View All Result
  • Home
  • National
  • Internasional
  • Polkam
  • Hukrim
  • News
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Home
  • National
  • Internasional
  • Polkam
  • Hukrim
  • News
  • Pendidikan
  • Olahraga
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Opini

Pemimpin Bergaya Penguasa ?

by WartaNusantara
Desember 11, 2025
in Opini
0
“PROVOCATIONI OBSTARE” Tekanan Provokasi Adu Domba Merusak Tatanan Keharmonisan Kekerabatan
0
SHARES
23
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Pemimpin Bergaya Penguasa ?

(ruler, dominator, possesor) asal kata kuasa, kata kerjanya menguasai (to rule, to dominate, to posses, to control)

Oleh : Elvis Gadi Kapo

WARTA-NUSANTARA.COM–  Gaya kepemimpinan “Penguasa” merujuk pada gaya Otokratis atau Otoriter, di mana pemimpin memiliki kendali penuh, mengambil semua keputusan tanpa melibatkan tim, menetapkan aturan ketat, dan mengharapkan kepatuhan tanpa banyak pertanyaan, seringkali efektif dalam situasi darurat atau butuh keputusan cepat, namun berisiko menurunkan motivasi dan inovasi tim dalam jangka panjang karena minimnya partisipasi bawahan.

RelatedPosts

Hari Kesaktian Pancasila 2025 : Momentum Untuk Berefleksi dan Menegakkan Nilai Luhur Bangsa Indonesia

Tanah Ulayat : Episentrum Kehidupan Masyarakat Adat, Jaminan Keberlanjutan, dan Sumber Konflik Pascasertifikasi PTSL di Indonesia

Ketika Titi Jagung Jadi Perlombaan Birokrasi Lembata

DPRD Ende dan Demokrasi yang Tersinggung (Ketika Wakil Rakyat Lupa Mendengar)

Load More

Pemimpin Otoriter mengambil keputusan secara tunggal (top-down) dan tidak banyak melibatkan masukan bawahan.
Memberikan instruksi jelas dan mengharapkan kepatuhan mutlak.


Sentralisasi dan wewenang sangat terpusat pada pemimpin.
Minim Partisipasi yang melibatkan masukan, saran serta opini bawahan sering diabaikan; bawahan dipandang sebagai alat.
Bergantung pada Kekuatan Formal dengan mengandalkan posisi dan kekuasaan formal untuk memerintah.

Penguasa dan Pemimpin, serupa tapi tak sama
mencoba menjawab pertanyaan om Naga Samudra tentang perbedaan antara Penguasa dan Pemimpin, mohon maaf bila ada salah, mohon koreksi dan arahannya…
PENGUASA (ruler, dominator, possesor) asal kata kuasa, kata kerjanya menguasai (to rule, to dominate, to posses, to control).. dengan tangan besi dan telunjuk saktinya menguasai orang orang disekitarnya untuk tunduk pada kemauannya untuk mendukung mencapai tujuan dan cita-cita penguasa dan seringnya semena-mena memaksakan kehendaknya tersebut terhadap objek maupun orang yang dikuasainya, againts their will..

BEDA dengan PEMIMPIN (Leader).. asal kata pimpin (lead), kata kerja memimpin (to lead) dia memimpin orang yang berada disekitarnya untuk memimpin mereka kepada tujuan yang telah disepakati bersama, dengan suka rela..
Dan seorang pemimpin itu tidak menyuruh, namun mengajak dengan dia sendiri berada di posisi terdepan, memimpin, mengarahkan, dan mengkoordinir langkah orang-orang yang dipimpinnya.. dan sosok inilah yang kita harapkan bersama.. seorang pemimpin sejati yang bijaksana dan mengayomi sehingga dicintai rakyatnya, ramah dan loyal sehingga disegani dan dihormati oleh sahabat sahabatnya, namun tegas dan keras sehingga ditakuti musuh-musuhnya.

Mari kita berusaha dari yang terkecil untuk menjadi pemimpin tersebut, minimal untuk keluarga kita dan orang orang di sekeliling kita, bukan hanya berpangku tangan mengharapkan orang lain untuk mengisi role tersebut yang entah kapan akan datang… mulai dari diri sendiri, mulai dari sekarang…
Kalau bukan kita, siapa lagi..???? kalo bukan sekarang, kapan lagi…??? kita di lahirkan sebagai pemimpin, maka jadilah pemimpin sejati.. untuk kita sendiri.. untuk keluarga kita.. untuk masyarakat disekitar kita… dan lebih jauh lagi bagi agama, nusa dan bangsa kita…
KITA PASTI BISAAAA….!!! INDONESIA PASTI BISAAAAA…!!!!!

BEDA antara PIMPINAN dan PEMIMPIN
1.Seorang PIMPINAN kebanyakan Otoriter sedangkan PEMIMPIN
Demokratis,
2. Seorang PIMPINAN melihat masalah sebagai musibah yang akan
menghancurkan perusahaan.
Seorang PEMIMPIN melihat masalah sebagai kesempatan yang dapat diatasi staff yang bersatu padu, dan berubah menjadi pertumbuhan,
3. Seorang PEMIMPIN bisa mengayomi, duduk sama rendah Dan berdiri sama tinggi dengan siapapun, orang akan segan pada pemimpinnya sedangkan seorang PIMPINAN hanya akan menjadi JENDRAL bukan Bapak.

Jadi pemimpin itu di berikan amanah, atau di bebani amanah.. bukan didapatkan, atau bahkan di beli.
seorang pemimpin menganggap jabatannya sebagai amanah, cobaan, bahkan ultimate test baginya.. beda dengan pimpinan yg menganggap jabatannya sebagai trophy, anugrah, atau mungkin an object to possess (sebuah objek untuk dimiliki, bisa dibeli, dirampas, atau digadai)

Sumbang pemikiran. Sebenarnya kalau dilihat secara tekstual, penguasa dan pemimpin tak punya konotasi apapun.
Namun kalau kemudian dimasukkan bingkai kontekstualnya yang di situ melibatkan banyak pengalaman historis akan muncul bahwa penguasa berkonotasi cenderung negatif.
Mengapa secara tekstual begitu, karena penguasa berasal dari kata kuasa, tak ada value apapun. Misalnya, presiden memiliki kekuasaan, maka ia juga penguasa selain berfungsi memimpin rakyatnya.
Artinya, penggunaan kata pemimpin atau penguasa pada dasarnya tergantung konteks yang dipakai. Jika menyangkut kekuasaan (dan memang kekuasaan diatur oleh konstitusi) otomatis akan ada sifat penguasa yang melekat pada orang yang diberi kuasa. Demikian juga pemimpin.
Maka itulah kemudian di konstitusi diatur agar kekuasaan tidak tak terbatas, agar sebagai penguasa dapat dikendalikan. Maka menurut saya, di diri seorang pemimpin melekat sifat penguasa, karena seorang pemimpin secara sah dibekali kekuasaan. Maka secara tekstual bedanya pada dimensinya.

Secara kontekstual, ada ungkapan terkenal dari Lord Acton lebih kurang mengatakan “”Bahwa makin besar kekuasaan cenderung makin korup””. Itulah sebab negara modern mengatur kekuasaan pemimpinnya, dan diikuti pembagian/pemisahan kekuasaan semacam trias politika. Jadi menurut saya pemimpin dan penguasa tak bisa dilepaskan dari diri seseorang yang diberi mandat kekuasaan. Hanya dalam menjalankannya ada yang agak kebablasan karakter kekuasaannya sehingga muncul contoh-contoh diktator. ***

WartaNusantara

WartaNusantara

Related Posts

Hari Kesaktian Pancasila 2025 : Momentum Untuk Berefleksi dan Menegakkan Nilai Luhur Bangsa Indonesia
Hukrim

Tanah Ulayat : Episentrum Kehidupan Masyarakat Adat, Jaminan Keberlanjutan, dan Sumber Konflik Pascasertifikasi PTSL di Indonesia

Tanah Ulayat : Episentrum Kehidupan Masyarakat Adat, Jaminan Keberlanjutan, dan Sumber Konflik Pascasertifikasi PTSL di Indonesia Oleh Domitius Pau, S.Sos.,...

Read more
Ketika Titi Jagung Jadi Perlombaan Birokrasi Lembata

DPRD Ende dan Demokrasi yang Tersinggung (Ketika Wakil Rakyat Lupa Mendengar)

Tobby Ndiwa, Serfolus Tegu dan Kapolres Nagekeo Harus Diproses Hukum Terkait Kebocoran Data Intelijen dan Penyebaran Berita Bohong

VDS Kian Menegaskan Diri Bagian dari Mafia (Catatan Buat Gerombolan Mafia Nagekeo (7)

Hari Kesaktian Pancasila 2025 : Momentum Untuk Berefleksi dan Menegakkan Nilai Luhur Bangsa Indonesia

Membedah Dinamika Pasar Wolowona : Sentra Vitalitas Ekonomi Rakyat Ende yang Terimpit Tantangan Struktural

Tobby Ndiwa, Serfolus Tegu dan Kapolres Nagekeo Harus Diproses Hukum Terkait Kebocoran Data Intelijen dan Penyebaran Berita Bohong

Jangan Jadikan Polres Nagekeo Bunker Mafia (Catatan buat Gerombolan Mafia (5)

Tobby Ndiwa, Serfolus Tegu dan Kapolres Nagekeo Harus Diproses Hukum Terkait Kebocoran Data Intelijen dan Penyebaran Berita Bohong

Tobby Ndiwa, Serfolus Tegu dan Kapolres Nagekeo Harus Diproses Hukum Terkait Kebocoran Data Intelijen dan Penyebaran Berita Bohong

Load More
Next Post
Tobby Ndiwa, Serfolus Tegu dan Kapolres Nagekeo Harus Diproses Hukum Terkait Kebocoran Data Intelijen dan Penyebaran Berita Bohong

VDS Kian Menegaskan Diri Bagian dari Mafia (Catatan Buat Gerombolan Mafia Nagekeo (7)

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ads

Tag

mostbet mostbet UZ Sastra
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak

Copyright @ 2020 Warta-nusantara.com, All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Polkam
  • Internasional
  • National

Copyright @ 2020 Warta-nusantara.com, All right reserved

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In