Rilis dari Imelda Sombo,S.Pd.M.Si, Dosen Pendamping Lapangan yang diterima Warta Nusantara
KUPANG : WARTA-NUSANTARA.COM-Jumat 11 Februari 2022 Kelurahan Batakte, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (MUSREMBANG). Kegiatan yang bertempat di kantor kelurahan Batakte ini menghadirkan badan permusyawaratan Kelurahan(BPK) RW, RT, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda. Para mahasiswa/i UNWIRA yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik-Pembelajaran dan Pemberdayaaan Masyarakat (KKNT_PPM) di kelurahan Batakte, dilibatkan sebagai unsur dalam peserta MUSRENBANG tersebut, yang dipimpin langsung oleh Lurah Batakte, Ebenheser Tefu.
Agenda pembangunan kelurahan yang didiskusikan bersama di dalam forum MUSRENBANG tersebut antara lain: Pengeboran sumur dan instalasi air ke rumah warga,
Pembuatan 2 unit posyandu baru serta 3 unit Posyandu Bougenville dan Melati, membuka jalan masuk ke area Kerkof, penambahan asupan gizi bagi yang kurang gizi atau stunting, pembuatan lampu jalan dalam wilayah kelurahan, dan bantuan bagi terdampak badai Seroja yang berjumlah 61 kepala keluarga. Terkait bantuan bencana seroja bagi warga yang terdampak, forum MUSRENBANG mengikuti alokasi kriteria yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu bantuan untuk kerusakan ringan sedang dan berat masing -masing Rp. 10.000.000 Rp. 25. 000.000 dan Rp. 50.000.000.
Lurah Ebenhezer menegaskan agar setiap elemen masyarakat untuk mendukung setiap program yang berkaitan dengan kepentingan umum. Jika ada warga masyarakat yang ingin mencari tahu lebih lanjut mengenai program kelurahan yang telah dirancang bersama, mohon bertanya langsung kepada pihak kelurahan, agar tidak terjadi kesalahan informasi. Diingatkannya pula bahwa hambatan yang terjadi dalam proses pembangunan dan memperlambat gerak maju pembangunan di suatu desa atau kelurahan adalah karena minimnya kesadaran masyarakat dalam mendukung program kerja dari pemerintah setempat. Misalnya ada warga yang tidak merelakan lahannya untuk dibuka jalan demi kelancaran sistem transportasi di lingkungan kelurahan.
Lurah Ebenhaezer sedikit memuji kesadaran warga di kelurahannya. Dikemukakannya bahwa berkat pendekatan yang baik dari pemerintah, banyak persoalan yang dihadapi bisa diselesaikan dengan baik. Adapun langkah yang diambil oleh Ebenhezer dalam memecahkan persoalandi tengah warganya adalah melalui pendekatan kultural dengan berbicara langsung dari hati ke hati dengan warga yang terkait.
Peserta MURSENBANG pun memberikan tanggapan atas berbagai hal yang telh terjadi dan yang direncanakan. Bapak Nani Bili, warga RT. 03. mengemukakan pendapatnya bahwa sejauh ini ada kemajuan dalam memanajemen Kelurahan Batakte, meskipun masih bersifat gradual. Bili berharap agar kedepannya tetap mempertahankan apa yang sudah dicapai. Pendeta lsak Y. Liunome S.Th yang sempat hadir mengangkat lima hal penting yang perlu diperhatikan dalam merealisasikan program yang telah disepakati. Pendeta Isak mengemukakannya dalam bentuk lima AS yakni: kerja keras, kerja cerdas, kerja iklas, kerja tuntas dan dan kerja tegas.
Diakhir pertemuan para hadirin sontak bertepuk tangan ketika Lurah Ebenhezer menyampaikan ucapan Terima kasih kepada para mahasiswa/i KKNT- PPM UNWIRA yang sudah berada di tengah warga, yang telah menjadi warga kelurahan Batakte dan turut merasakan kehidupan bersama masyarakat Kelurahan Batakte** (*/WN-01)